Kini Aldo sudah berada dibelakang Ranya yang sedang memilih Novel.
"Ekhem" deham Aldo membuat Ranya menoleh kebelakang. "Eh? Sejak kapan lo disini?"tanya Ranya jutek. Aldo tersenyum manis, "Barusan kok, gimana udah ketemu Novel yang lo cari?"tanya Aldo. "Baru satu" jawab Ranya yang lagi-lagi cuek. "Kesana yuk gue tunjukin Novel baru" ajak Aldo. Ranya pun menggangguk dan mengikuti Aldo dari belakang.
"Nah ini, tapi gue lebih suka sama Novel yang judulnya Cinta Mengubah Segalanya" ucap Aldo sambil menunjukkan Novel tersebut kepada Ranya. Ranya yang merasa tersindir pun hanya berdecih, Judul nya sangat menyindir bagi Ranya. "Oh iya, lo tinggal dimana?" tanya Aldo, "Jalan merpati" jawab Ranya singkat. "Ohh, terus lo anak keberapa?" tanya Aldo lagi. "Kedua" jawab Ranya lagi. "Dari berapa saudara?" lagi-lagi Aldo bertanya. "Dua" "Lo sebenernya mau nunjukin Novel atau nanya-nanya sih?" omel Ranya. Hal itu membuat Aldo tertawa kecil, "Ya, dua-duanya sekalian perkenalan gitu" jawab Aldo menyengir. "Oh ya, gue boleh nanya satu lagi gak?" tanya Aldo hati-hati. Ranya kembali menoleh menatap mata Aldo. "Apa?" "Gue boleh gak izin mengenal lo lebih dalam? Masuk ke hati lo? Dan hadir di hidup lo?" tanya Aldo balik menatap mata Ranya yang kini terlihat kaget. Ranya tak tau harus menjawab apa? Dia benar-benar kaget dengan pertanyaan dan keinginan Aldo ini, tapi setelah dia mengingat permintaan Amel dan juga mengingat kakaknya Reno tak ingin sedih pun terpaksa melakukannya.
Ranya mengangguk dan menjawab "Iya" sontak membuat Aldo menatapnya berbinar-binar. "Serius?"tanya Aldo meyakinkan. "Iya" jawab Ranya lagi. Aldo pun tersenyum senang, dan membantu Ranya kembali memilih Novel yang dia ingingkan.
Namun, tanpa Ranya dan Aldo sadari, sepasang mata sedang menatap senang kearah keduanya. Amel, dia mendengar pembicaraan Aldo dan Ranya, Amel begitu senang mendengar Ranya yang mengizinkan Aldo untuk mencoba masuk ke hatinya. Thanks Ran, lo udah nurutin permintaan gue, gue janji kalau sampai Aldo nyakitin lo, gue gak akan segan-segan kasih dia pelajaran karna udah nyakitin lo. Batin Amel.
•
•
Di dalam mobil Amel mengajak Ranya untuk ke Mall terlebih dahulu untuk sekedar jalan-jalan, Ranya yang setuju pun melajukan mobilnya ke Mall.
Sesampainya di Mall, Amel mengajak Ranya untuk duduk di Starbuck. Setelah memesan mereka menikmatinya, Amel yang tak sengaja melirik ke arah meja pojok pun terdiam, mata nya mulai berkaca-kaca. Ranya yang menyadari Amel hanya diam saja menatap Amel aneh, dan mengikuti pandangannya ke arah yang Amel lihat. Lah? Itu kan kak Reno? Sama cewek? Kok kak Reno gak pernah bilang ke gue kalo dia punya pacar? Jadi Amel cemburu? Amel beneran suka sama kakak gue? Batin Ranya bertanya-tanya.
Dengan segera Ranya mengajak Amel untuk pulang dengan alasan Ranya pusing, Amel menyetujuinya mungkin karena dia juga tak ingin berlama-lama untuk melihat keadaan tersebut.
Setelah mengantar Amel kerumahnya, Ranya berganti baju santai dan duduk di sofa ruang tengah menonton TV dan menikmati kentang goreng. Tak lama, Reno pun pulang dan duduk di sebelah Ranya. "Enak banget lo dek nyantai aja" ucap Reno lalu ikut mencomot kentang milik Ranya. "Dari mana lo?"tanya Ranya datar. "Abis jalan aja" jawab Reno yang asik memakan kentang goreng. "Sama cewek dan berduaan?" pertanyaan Ranya membuat Reno yang hendak memasukkan kentangnya kemulut berhenti, dan menoleh kaget ke arah Ranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah CINTA yang terpendam
Roman d'amourAwal pertemuan yang tak sengaja, membuahkan rasa yang ada di dalam hati. Namun, setelah memilikinya aku tidak berani untuk mengungcapkan kata "Aku mencintaimu" kepadanya. Hingga akhirnya semua menjadi penyesalan. Jangan lupa di follow juga ya😊