"Rindu yang tak tertahan"

326 18 0
                                    

Ranya ikut tertidur dengan posisi kepalanya menyandar di kepala Aldo yang bersandar di pundak Ranya. Hingga sampailah di pagi hari.

Hengky, Kenzo, Doni, Zikri, Thomas, Amel dan Sarah yang melihat pemandangan yang begitu romantis di ruang tamu sangat terkejut dan melongo tak percaya kecuali Zikri yang menatap kesal ke arah dua orang yang sedang tidur dengan posisi saling menyandar satu sama lain.

"Gua gak mimpi kan? Tabok gue please..." pinta Hengky syok.

Plakkk!!!

"Aww.. Tai! Ngapain lo nabok gue?!" ucap Hengky sewot pada Thomas.

"Katanya lo minta tabok tadi" jawab Thomas dengan muka tanpa dosa.

"Ish rese lo!" dengus Hengky.

"Demi dewa... Gue gak percaya, mereka telah berbuat apa semalam" ucap Kenzo lebay.

"Watde.... Pikiran lo kemana-mana anjay" kata Doni menoyor kepala Kenzo.

"Soswittnyaaaa...." celetuk Amel mengigit jarinya.

"Sono minta sama kak Reno" seru Sarah.

Ranya dan Aldo yang merasa terganggu karena suara yang rusuh pun perlahan terbangun. Aldo mengusap matanya, sedangkan Ranya mengaga kaget saat dia melihat teman-temannya berada di hadapannya sambil memperhatikan dirinya dan Aldo.

"Ka... Ka... Kalian? Sejak kapan disitu?" tanya Ranya gugup.

"Sejak nenek gue balik lagi jadi umur 17 tahun" jawab Hengky bego.

Aldo yang tersadar langsung ikut kaget melihat banyak orang dihadapannya.

"Loh? Kenapa rame-rame?" tanya Aldo.

"Kenapa-kenapa, lo berdua abis ngapain hah semalam? Tidur berduaan mesra banget, ngenes gue liatnya" dengus Hengky.

Aldo menoleh ke arah Ranya yang berada di sampingnya. Dia baru ingat bahwa dialah yang menyuruh Ranya untuk menemaninya tidur. Sedangkan Ranya hanya diam sambil membalas tatapan Aldo.

"Yaelah malah tatap-tatapan, buruan sono mandi, siap-siap kita mau otw!" ucap Kenzo kesal.

Ranya segera berdiri dan pergi menuju kamarnya untuk mandi. Begitu juga dengan Aldo. Sesampainya di kamar, Ranya mengunci pintunya dan bersandar di balik pintu sambil mengambil nafas banyak-banyak.

"Ihhh kok bisa sih.. Aduhh Ranyaa bego banget sih" gumam nya pelan.

"Ranya, Thanks buat sandarannya" ucap Aldo dari luar membuat Ranya mengedipkan matanya berkali-kali.

Ranya menelan ludahnya dengan susah payah, lalu dia tersenyum mengingat kejadian jam 3 subuh tadi. Dia langsung masuk ke kamar mandi sambil tersenyum-senyum sendiri.

****

Kini mereka semua sudah siap untuk pergi ke perdesaan sawah. Amel dan Sarah sudah tidak sabar lagi untuk sampai kesana.

Saat sudah sampai, mereka turun dari mobil dan menelusuri jalan sawah untuk sampai ke pondok yang berada di tengah perdesaan itu. Ranya hampir saja terpeleset karena jalannya sedikit licin. Namun, Aldo segera memegang tangan Ranya membuat keduanya menjadi kikuk sendiri. Zikri yang melihat itu menatap keduanya tidak suka.

"Thanks" ucap Ranya singkat.

"Hati-hati" balas Aldo sambil tersenyum.

"Aihh... Gak usah senyum ngapa? Gue kan jadi ngefly" batin Ranya.

"Guys, gue sama Hengky, kesana dulu ya" ucap Doni.

"Gue juga sama Thomas, sama Zikri" ucap Kenzo menarik Zikri dan Thomas.

Sebuah CINTA yang terpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang