" Berantem? "

287 18 0
                                    

Sorry guyss baru lanjuttt :( gue abis ujian ini jadi fokus dulu.. Tapi bakal gue lanjut kok, bakal gue selesain ini cerita. :)

Oke kita mulai... Selamat membaca💕
______________________________________
Author POV

Hari ini mereka akan pergi ke villa Kenzo yang berada di bogor dengan menggunakan mobil. Ranya berada di dalam mobil Zikri bersama Doni, Thomas, dan Sarah. Di perjalanan Ranya hanya diam menatapi jalanan yang tidak ramai. Dia memikirkan bagaimana jika dia bertemu Aldo nanti? Menatap matanya kembali? Sungguh sulit untuk Ranya bayangkan. Dia tidak ingin ketemu Aldo, bukan karena benci, tapi karena dia tidak ingin semakin dalam jatuh ke perasaan itu.

"Ran, lo kenapa?" tanya Zikri saat melihat Ranya dengan raut wajah sedih.

"Em.. Gapapa" jawab Ranya dengan sebuah senyum paksa.

"Lagi mikirin gue kayaknya" celetuk Thomas.

"Yeee kepengen banget lo di pikirin Ranya" sahut Sarah tertawa.

"Lo kangen dia Ran?" tanya Zikri membuat mereka semua yang berada di mobil terdiam.

Ranya hanya diam tak menjawab pertanyaan Zikri.

Zikri menghela nafasnya pelan, "Gue tau lo cinta banget sama dia, tapi kalo lo terus-terusan gini, gak enak liatnya Ran, banyak orang yang ingin menjadi bagian dari hidup lo"

"Gue bukan cewek yang sempurna, gue punya penyakit yang mematikan"

"Jaga omongan lo Ran, lo gak boleh ngomong gitu, cinta gak pernah memandang apa pun yang ada di dalam diri lo" tukas Sarah.

"Bener Ran, menurut gue lo cewek yang tegar" ucap Thomas dan diangguki oleh Doni.

Keadaan menjadi hening... Mereka sibuk dengan pikirian mereka masing-masing.

"Lo ada pacar Sar?" tanya Doni pada Sarah yang berada di sampingnya.

Sarah menggeleng, "Gak ada, kenapa?"

"Gak nanya aja"

"Oh"

"Peka dong Sar, itu kan kode" celetuk Thomas membuat Doni melototinya.

"Kode?" tanya Sarah bingung.

"Gak usah dengerin Thomas, orang gila mah gitu asal nyahut aja"

" Yee salah mulu gue" dengus Thomas memutar bola matanya.

****

Sedangkan di mobil Kenzo mereka sedang tertawa ngakak karena lelucon yang di lanturkan oleh Hengky. Kecuali Aldo yang hanya diam sepanjang jalan.

"Gila sakit perut gue dari tadi ketawa mulu" ucap Kenzo memegang perutnya.

"Lagian masa iya nenek lo dulu pernah di cium kuda kan  gokil abiss haha" sambung Kenzo.

"Lucu juga nenek lo, salut gue sampe kuda pun suka sama dia" ucap Amel tertawa.

"Bisa diem gak sih? Gue lagi nyetir" ucap Aldo membuat semuanya menjadi diam.

"Nyetir aja kali, gue kan bosen kalo hening gini" balas Hengky cemberut.

Setelah menempuh beberapa jam, akhirnya mereka sampai di villa milik papa Kenzo. Mereka di sambut oleh bi Wiwit dan mang Odi.

"Eh den Kenzo, udah gede banget sekarang, aduh bibi kangen banget sama aden" ucap bi Wiwit mengusap kepala Kenzo.

"Iya den Kenzo makin cakep aja ngalahin mang Odi" ucap mang Odi membuat Kenzo terkekeh.

Sebuah CINTA yang terpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang