Aldo sedang duduk disamping Ranya yang masih belum bangun. Aldo menghela nafasnya berat. Dia sangat merindukan Ranya, dia tidak ingin melihat Ranya seperti ini. Dia ingin Ranya kembali seperti biasa.
"Do lo tau kenapa Ranya gak pernah nunjukin perasaannya sama lo?" tanya Amel yang sudah berdiri di samping Aldo.
"Enggak" jawab Aldo singkat.
"Asal lo tau Do, Ranya itu sayang sama lo sekarang, dia udah cinta sama lo, gue selalu berusaha meyakinkan dia bahwa lo yang terbaik buat dia. Dia pernah trauma karena mantannya dulu, dan gue harap lo emang bener-bener jadi yang terbaik buat Ranya" ucap Amel.
Aldo menatap Amel, "Ranya beneran cinta sama gue?" tanya Aldo tak percaya.
"Iya, dan lo sebenarnya masih ragu kan sama perasaan Ranya karena dia bersikap cuek dan biasa aja sama lo?" tanya Amel membuat Aldo mengangguk.
"Lo salah Do, cinta gak harus selalu ditunjukin, boleh sih, cuma setiap orang beda-beda. Ada yang terlalu nunjukin perasaannya ada juga yang cuma menyimpannya dan merasakannya" jelas Amel.
"Kalo lo cinta sama Ranya, lo harus yakin Do, lo gak boleh ragu sama dia" sambung Amel.
"Iya gue tau, sekarang gue gak akan ragu lagi" jawab Aldo.
"Gue harap lo selalu ngelindungi Ranya, mencintainya dengan tulus, karna gue udah anggap dia seperti saudara gue sendiri, jangan lo sakitin dia, kalo sampe lo nyakitin dia, gue gak bakal segan-segan ngebuat lo hilang dari dunia ini!" ucap Amel membuat Aldo menelan ludahnya sendiri.
"Ini pacarnya Reno kenapa ya? Galak amat. Serem anjir" batin Aldo.
"Iya Mel iya" jawab Aldo.
"Janji dulu sama gue!" tegas Amel.
"Gue janji, gue bakal berusaha buat gak nyakitin hatinya" jawab Aldo.
Aldo merasakan jari Ranya bergerak membuat Aldo langsung menatap Ranya.
"Ranya? Kamu sadar?" tanya Aldo langsung berdiri.
Amel yang Mendengarnya pun senang dan langsung memanggil dokter.
Dokter datang dan langsung memeriksa keadaan Ranya.
"Alhamdulillah Ranya sudah sadar, tapi tolong saat ini jangan banyak mengajak dia bicara, biarkan dia istirahat" ucap Dokter.
Aldo mengangguk senang, "Baik dok terima kasih"
Setelah dokter keluar, Aldo dan Amel kembali mendekati Ranya yang sudah membuka matanya.
"Ranya lo gapapa kan?" tanya Amel yang mulai terisak.
"Sayang kamu mau apa? Mau bakso? Atau mau kepiting pedas manis?" tanya Aldo antusias.
TUKKK!!!
Amel menjitak kepala Aldo dengan kuat membuat Aldo meringis kesakitan.
"Lo gila ya? Orang baru sadar lo kasih kepiting pedas manis sama bakso!" omel Amel.
"Sorry gue lupa sangking senengnya" jawab Aldo kembali menatap Ranya.
"A... Air.." lirih Ranya terbata-bata. Suara nya pun nyaris tidak kedengaran.
"Kamu mau apa sayang?" tanya Aldo.
"Iya Ran lo mau apa?" tanya Amel Jug.
"A..air" ulang Ranya lagi dengan suaranya yang sedikit di dengar Aldo."Kamu mau minum? Ini ayo minum" ucap Aldo mengambil air minum meja yang berada di sampingnya.
Aldo dan Amel membantu Ranya mengangkat kepalanya untuk minum dengan pipet. Setelah selesai Ranya kembali menidurkan Kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah CINTA yang terpendam
RomanceAwal pertemuan yang tak sengaja, membuahkan rasa yang ada di dalam hati. Namun, setelah memilikinya aku tidak berani untuk mengungcapkan kata "Aku mencintaimu" kepadanya. Hingga akhirnya semua menjadi penyesalan. Jangan lupa di follow juga ya😊