"Semua berakhir"

391 17 0
                                    

Hari demi hari, bulan demi bulan. Telah Ranya lewati dengan penyakitnya yang semakin terasa di tubuhnya. Dia tidak tau harus berapa lama lagi menahan rasa sakit ini?
Ditambah dengaan keadaan keluarganya yang kini mulai berubah. Iya, keluarga Ranya sedikit berubah, kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing sehingga dia merasa terabaikan oleh kedua orang tuanya. Aldo? Ya, Ranya kini sudah tidak ada hubungan lagi dengan Aldo, bisa di katakan tandas begitu saja. Penyebabnya adalah, Ranya memutuskan Aldo dan melepaskan Aldo menjauh darinya. Kenapa? Ranya sadar kini kondisinya semakin parah, dia tidak ingin melihat Aldo sedih karena harus kehilangan suatu saat nanti. Biarkan semuanya seperti ini pikir Ranya. Ranya pun tidak habis piikir dengan diri nya sendiri.
Dia merindukan sosok Reno yang sudah berbulan-bulan jauh disana. Jika ada Reno, mungkin saja dia tidak akan seperti ini.
Reno dan Amel masih berhubungan jarak jauh, walau pun mereka pernah bertengkar tetapi itu tidak membuat hubungan mereka selesai begitu saja.

Kini Ranya terduduk di pinggir danau taman yang biasanya dia kesini bersama Aldo, Reno, dan Amel. Dia kembali mengingat saat mereka kesini dan bermain serta tertawa bersama. Ranya tersenyum saat mengingat kenangan beberapa bulan yang lalu. Semuanya terasa singkat baginya. Bisakah dia mengulang semua itu kembali? Bahkan, dirinya saja tidak tau.
"Gue kangen lo Al, maafin gue... Tapi gue harus ngelakuin ini" ucap Ranya menangis. Dia mengingat kembali saat dia meminta putus dari Aldo.

*Flashback*

Saat itu Ranya meminta Amel untuk menemaninya ke Gramedia. Dengan senang hati Amel menemaninya.
Sesampainya disana dia melihat Aldo yang tersenyum dan menghampiri dirinya.

"Ranya? Kok kesini gak bilang? Udah lama juga ya kamu gak kesini" ucap Aldo sambil menggandeng tangan Ranya menuju ke tempat novel.
Amel yang ditinggal pun dengan terpaksa berkeliling seperti biasa.

Ranya melepaskan tangannya dari Aldo, Aldo menatap Ranya bingung.
"Kamu kenapa?" tanya Aldo bingung.

"Al, aku kesini cuma mau ngomong sesuatu" ucap Ranya serius.

"Mau ngomong apa?" tanya Aldo

"Al, maaf, aku gak bisa ngelanjuti hubungan ini lagi" ucapan Ranya membuat Aldo tersentak kaget.
Dia sama sekali tidak mengerti kenapa Ranya tiba-tiba memutuskan hubunganya. Seiingatnya dia tidak pernah membuat kesalahan.

"Maksud kamu apa? Kamu gak bercanda kan?" Aldo benar-benar bingung.

"Aku gak bercanda, aku ingin hubungan kita berakhir sampai disini aja" ucap Ranya lirih.

Aldo menggeleng, "Gak Ran, kenapa harus mengakhiri hubungan kita? Apa aku ada salah sama kamu? Kalo iya, kenapa gak diselesain secara baik-baik?" Aldo berusaha mempertahankan hubungannya. Dia sangat begitu menyayangi Ranya, mencintai Ranya.

"Kamu gak ada salah apa-apa, maaf Al, aku gak bisa kasih tau sekarang apa alasannya, tapi suatu saat nanti kamu akan tau kenapa aku mengakhiri hubungan kita" jelas Ranya yang kini air matanya sudah jatuh membasahi pipinya.

"Apa kamu gak cinta sama aku Ran?" tanya Aldo lirih. Dia tidak ingin hubungannya dengan Ranya berakhir.
"Aku sayang sama kamu Al, aku juga cinta sama kamu, kamu udah berhasil menghapus masa lalu itu di hati aku, tapi maaf... Karena aku sayang sama kamu, maka dari itu aku melepaskan kamu" Ranya menangis tertahan. Dia tidak mampu lagi mengucapkan satu kata apapun lagi.

Sedangkan Aldo tidak bergeming sama sekali. Hatinya sangat sakit, dia kecewa dengan Ranya yang memutuskan hubungan dengannya tetapi tidak memberi alasan.

Sebuah CINTA yang terpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang