Rasa

7 0 0
                                    

"Pergi,  gue nda mau liat muka loe lagi.  Pergi!!!!! "
"Aku sayang kamu"
"Cukupp!!!  Pergi loe dari sini,  gue sudah gak mau lihat muka loe lagi!!"
"Oke,  tapi besok aku akan kesini lagi"
"pergi sekarang. Atau satpam gue yg bakal usir loe!!!"
"oke! Gue pergi"

Setelah Dimas keluar, ica masuk kekamar ku.

"sudah sel, loe harus tenang, jangan sampai loe sakit hati lagi sama dia sel! Move on!"
"gue gak bisa ca, gue terlalu dalam mencintainya"
"loe masih punya Alfian kok, yg selalu nemani loe kemana aja saat susah ataupun sedih"
"tapi gue gak cinta sama dia ca"
"siapa yg bilang? Bahkan loe aja nda bisa pisah sama dia sekalipun"
"ica, tapiii?"
"udah, loe mau gue panggilin Alfian? , dia lagi ada dibawah th"

Gue hanya tersenyum menjawab pertanyaan ica.

--------
"Al, loe dipanggil sella noh dikamar"
"oke, ca gue ke atas dulu"
"sip, kasih tau sella yh gue pulang dulu"
"ok"

--------
"gimana keadaan kamu El setelah ketemu dimas"
"stop! Jangan bahas dia lagi, gue gak mau dengar"
"maaf"
"gapapa kok ndi" sella tersenyum diatas ranjangnya sambil mengulurkan tangan ke Alfian yg berada didepan pintu, dan memeluknya
"kenapa sih kamu manggil aku andi?"
"kamu sendiri manggil aku El. Aku mau kamu jadi yg spesial dari hidupku untuk sekarang, nama kamu juga alfian andi pratama, gak salah kan, dan hanya aku yg boleh manggil kamu andi yayaya, janji??"
"iya deh iya aku janji"kata andi yg mencolek hidungku
"jadi El mau meluk andi sampai kapan?"
"sampai puas dong, hehhe" jawabku terkekeh
"bagaimana, kalau kita nonton film dikamar kamu ini El"
"boleh kok andi sayang" ucapku mengecup bibirnya
"kamu nakal yah sekarang, sini kamu " dia merebahkan badan ku sehingga aku terlentang dan andi berada diatas ku sambil melumat bibir ku,
"andi, aku sayang kamu, jangan pernah ninggalin aku yah,"
"gak bakal! Asal kamu tidak melepas tangan ku  aku gak bakal, pergi dari sisi mu"
"kamu janji?"
"aku bahkan bersumpah"
"maaf" ucapku yg meneteskan air mata
"kenapa kamu menangis sayang?" dia mengecup kelopak mataku
"aku ... Aku belum mencintaimu maafkan aku, tapi aku benar benar gak bisa lihat kamu pergi" aku menggenggam erat kedua telapak tangan andi di depan dadanya,
"iya, aku tau sayang, tak apa asal kau selalu seperti ini, aku sudah bersumpah tak akan melepasmu.
"terima kasih sayang" ucapku sambil melumat bibirnya yg menggoda

Tangan andi yg sudah, memegang tengkuk ku, beralih menyentuh dadaku

"Ahhhhh... An..dii"
"iya terus sayang sebut namaku"
Aku berusaha membuka bajunya, dan membelai dadanya yg bidang dan kotak kotak itu
"kamu menyukainya?" katanya yg menatap mataku

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang