mana sopan santunmu?!

755 86 18
                                    

Cuit cuit
Burung bersiul, Riku membuka matanya dan meregangkan badannya.
"Apa itu?..."Riku melihat kearah mejanya, ada sebuah penyiram tanaman dan surat.

"Riku, aku akan pergi keluar hari ini, makanan tinggal kau hangatkan di kulkas dan jangan lupa bawa kunci rumah di meja dapur jika kau keluar! Oh iya, penyiram tanaman itu untukmu menyiram tumbuhan yang diberikan Yuki-san kemarin, siramlah setiap pagi
-Tenn"
Begitulah isi suratnya, Riku pun mengambil penyiram tanaman itu.

"Bagaimana cara pakainya..."Riku menggaruk dagunya.
"Aku kerumah Yuki-san saja menanyakannya, sabar ya"ucap Riku kepada tanaman di jendela itu, mungkin dia mengira semua makhluk hidup bisa bicara.
Jduak
Unch, kelingking kaki Riku kena ujung meja.(((perih coeg)))
Karena kena benturan, vas berisi tanaman itu pun jatuh dan tanahnya mengenai baju Riku.
"......aku benar-benar harus membersihkannya..."Riku pun menanam lagi tanaman yang dia jatuhkan, syukur ga rusak parah.
"Nah skarang untuk airnya aku akan pergi kerumah Yuki-san"tanpa ganti baju, Riku pun pergi keluar.

Ditengah jalan, sebuah menara yang tinggi menarik perhatiannya.
Yang lebih menarik lagi adalah ada orang diatas menara itu.
Dia liatin aja, kalau dia jatuh baru dia tolong.

Tapi nampaknya dia tidak menyadari orang diatas itu melihat kearahnya.
Dan dari atas berteriak.

"HOI ANAK YANG RAMBUT MERAH TUNGGU DISANA!"suaranya kok lantang banget, pikir Riku.

Orang itu pun turun pake tangga(ya kali lompat kek Mitsuki)
"Kau siapa? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya"tanya orang berambut abu-abu dengan baju bagai orang kaya gitu.
"Nanase Riku, aku adalah robot 'hidup' yang ditugaskan untuk mempelajari emosi manusia"jelas Riku dengan muka datar.
"Ha? Aku tidak pernah mendengar hal itu, dan juga apa-apaan dengan robo- tunggu"Gaku melihat Riku dengan seksama.
"BAJUMU KOTOR BANGET"Gaku nampak marah, Riku melihat dirinya sendiri, dia memang cuman punya 1 baju saja dan tadi kena tanah belum dibersihin.
"Kau harusnya tidak keluar dengan baju seperti itu! Ayo ikut aku!"Gaku menarik lengan Riku, Riku mengikutinya dengan sedikit kebingungan, dia punya firasat Gaku akan mengejarnya jika dia lari.

"Ah, siapa namamu?"tanya Riku di perjalanan, mereka sedang naik kereta, entah Riku mau dibawa kemana.
"Gaku Yaotome, salah satu anak konglomerat yang lari ke kota ini"Gaku sedikit tersenyum memperkenalkan dirinya.
"Lari?"tanya Riku.
"Aku hanya sedang ingin berlibur kesini, dimana orang-orang tidak terlalu memperdulikanku"ucap Gaku melihat keluar jendela, Riku hanya memandangnya.

"Nah kita sampai"
*anggap aja disini skarang banyak bunyi berisik orang ngomong*
Riku melihat sekelilingnya, dia berdiri di tengah jalan dimana toko toko berjejer dan banyak orang-orang berlalu lalang.
"Ini dimana Gaku-san?"tanya Riku, dia nampak kebingungan, Gaku tersenyum.
"Aku akan membelikanmu baju baru"ucapnya, lalu berjalan melalui jalan itu, Riku pun mengikutinya daripada dia tersesat gabisa balik kan.
"Hm hmmm... ah"Gaku dan Riku sedang berada di dalam toko baju sekarang,meskipun Riku agak dipandang terus ama orang lain tapi dia tidak terlalu peduli.
"Bagaimana dengan baju ini Riku?"Gaku menunjukkan baju dengan motif merah dicampur putih, Riku tampak menyukainya.

"Bagus"balasnya, Gaku pun menyerahkan baju itu kepada Riku.
"Cobalah disana"ucapnya, lalu Riku pun mengambil baju itu dan pergi mengganti bajunya dengan baju baru itu, pas banget.(saya serahkan kepada kalian untuk bayangin gimana bajunya, skill gambarku hanya headshot)

"Ok, aku akan membayarnya"Gaku nampak puas.
"Eh, kau tidak perlu melakukan itu untukku Gaku-san, aku membawa u-"Riku merogoh kantung celananya.
"Uangku ketinggalan dirumah..."Riku nampak sedih dengan keteledorannya sendiri.

"Haha, jangan khawatir, aku memang membawamu kesana untuk membelikanmu baju baru, ayo, kau pakai saja baju itu untuk sekarang"Gaku dan Riku pun berjalan ke kasir.

"Terima kasih!"ucap sang penjaga kasir.
"Sama-sama, nah ayo Riku"Gaku pun berjalan keluar, Riku mengikutinya.

Mereka pun kembali ke kota mereka lagi, dan Gaku mengajak Riku naik keatas menara dia melihat Riku tadi, kaki Riku sengal naik tangga keatas menara yang tinggi, tapi pemandangan diatas menara itu sangatlah indah, mereka berdua pun duduk di atapnya.

"Kau kenapa? Ada yang aneh?"Gaku melihat ke Riku yang nampak agak bengong.
"Bagaimana caraku membalasmu Gaku-san?"tanya Riku datar.
"Sudah kubilang tidak perlu, terima kasih saja cukup kok"ucap Gaku santai.
"Terima kasih?"tanya Riku lagi.
"Kau tidak pernah diajarkan sopan santun atau apa ya..."
Riku hanya menggeleng pelan.
"Terima kasih adalah ucapan saat kau menghargai perbuatan seseorang kepadamu, juga merupakan ungkapan rasa syukur"jelas Gaku, membuka topi yang daritadi dia pakai.
"Kalau begitu... terima kasih Gaku-san!"Riku tersenyum, Gaku tersenyum kembali.
"Ah dan juga selain itu apa kau tau sapaan dan lainnya?"lanjutnya.
Riku menggeleng lagi, Gaku hanya bisa menghela nafas pelan, ia pun menjelaskan kepada Riku mengenai halo, sampai jumpa, maaf, sama-sama, dan lainnya.

"Kau tau banyak hal ya Gaku-san"ucap Riku setelah mendengar penjelasan itu, Gaku membalasnya dengan senyuman kecil.
"Karena latar belakang keluarga ku yang merupakan konglomerat aku jadi diajar tata krama dengan keras oleh orangtuaku sejak kecil"jelasnya.
Riku dapat melihat dalam mata Gaku terpancar sedikit kesepian dan kesedihan, Riku pun memeluknya.

"Terima kasih untuk hari ini, Gaku-san"kata Riku.
"Apa maksudmu coba"Gaku agak terkaget dengan Riku yang tiba-tiba memeluknya.
"......terima kasih, Riku"

"Oh iya Riku, ingin liat suatu trik?"Gaku mengambil kembali topinya dan mengeluarkan kartu dari dalamnya.
"Trik?"
Gaku pun akhirnya mengajarkan Riku trik sulap kartu karena Riku nampak penasaran.

"Sampai jumpa Gaku-san!"Riku melihat matahari sudah ingin tenggelam, dia pun memutuskan untuk pulang.
"Ah dan terima kasih untuk kartunya!"
"Sama-sama, kapan-kapan datanglah lagi"balas Gaku kemudian berjalan pergi.

"Ten-"ah, dia melupakan sesuatu.
"Riku kenapa kau tidak menyiram tanamannya! Dan kenapa kamarmu sangat berantakan!!"teriak Tenn seperti emak-emak.
"Maaf Tenn-nii! Aku tadi keluar untuk............"Riku menjelaskannya, Tenn pun hanya bisa menghela nafas dan memaafkannya, setidaknya Riku mendapatkan pelajaran baru hari ini, dan bertambahlah barang di kamarnya.

-to be continued-
Yaaayy selesai bagian Gaku!
Moga kalian suka,jika ada kesalahan mohon maap
Chapter berikutnya Ryunosuke~
Btw ada yg gacha esperanza ga?
Ama ada yg minat join id7 spring harmony ga? Search aja di tumblr/twitter ada projectnya XD

-rizelcchi-

How to be A "human" robot [An IDOLiSH7 fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang