Chapter 4 - A Song

124 9 0
                                    

Nathan memainkan gitarnya asal-asalan. Apa gue bikin lagu aja yah buat Ziza? Batin Nathan, dengan segera ia mengambil buku tulis dan pena diatas meja belajarnya. Ia kembali duduk sila dikarpet dan menyender di ranjang, ia memangku gitarnya dan mulai memainkannya untuk mencari nada yang pas.

iPhone Nathan begetar diatas meja belajarnya, ia memberhentikan aktifitasnya dan berdiri ngambil iPhone-nya. Ada sebuah LINE dari Carissa, ia mendengus kesal. Ini cewek gak ada bosen-bosennya apa. Dia tidak membalas chatan dari Carissa, malah melemparkan iPhone-nya keatas kasur. Nathan kembali memainkan gitarnya, saat itu juga lagu dari Cold Play terputar. Nathan menaikan alisnya heran, siapa yang menelponnya semalam ini? Dia mengambil iPhonenya dari atas kasur, dia berdecak melihat caller ID-nya. Carissa. Dengn malas dia menggangkat telpon itu

"Ada apa Carissa?" Tanya Nathan malas

"Ih kamu kok jahat sih gak bales chat aku sih" jawab Carissa disebrang sana dengan manja

"Gak penting" kata Nathan dingin, bukannya mematikan telepon Carissa langsung mengahlikan topik pembicaraan

"Lagi ngapain beb?"

"Gue bukan bebeb lo"

"Kamu suka gitu deh, malu-malu"

"Siapa juga malu-malu" sewot Nathan kesal

"Hehe, besok pergi barengan yuk Nat" ajak Carissa

"Gue sama Ziza" jawab Nathan singkat

"Oh, sama sahabat kecil kamu yah? Dia gak buat aku saingan kok, malah kayaknya aku harus deket sama Ziza supaya kenal kamu lebih dalam yakan?" Cerocos Carissa, Nathan hanya memandang iPhonenya dengan horor, ni cewek beneran gila kali yah. Dengan cepat dia mematikan telepon itu dan mematikan iPhonenya supaya Carissa tidak kembali melepon.

Kembali Nathan memainkan gitarnya dengan lembut mencari nada-nada yang indah. Dia sudah membuat rencana, setelah dia menyelesaikan lagu ini, lagu tersebut akan dia rekam secara live dan rekaman itu akan dikasih ke Ziza saat umur gadis itu 17tahun. Sekitar 3bulan lagi gadis itu berulang tahun dan cukup untuk membuat lagu.

Sebuah senyum mengembang saat nada awal buat laguny ketemu, dengan sigap dia mencatat kata-kata

"I'll be you guardians

I take you in the sky

Only us"

"Anjir keren juga yah?" Gumannya sendiri sambil terkekeh, kembali ia menlanjutkan nada berikutnya

Jarum jam semakin lama semakin berdetak, jarum jam panjang sudah melewati pukul 4 dini hari dan Nathan masih saja belom tidur, tanpa terasa terdengar suara adzan subuh. Nathan memberhentikan aktifitasnya, ia bangkit dari duduknya meletakan gitarnya di sebelah meja belajar dan menyimpan bukunya di selipan kamus-kamus.

Selesai sholat subuh, Nathan merebahkan tubuhnya diatas kasur, tak lama matanya perlahan tertutup. Dan dia lupa bahwa, dia sekolah.

----------

Nathan terbangun dari tidurnya saat melihat jam 3, ia kaget melihat hari sudah sore. Artinya ia tidak sekolah? Sial, Ziza tadi berangkat dengan siapa? Terus dimana iPhonenya sekarang?! Sontak Nathan langsung mencari iPhonenya, ia menemukan iPhonenya dibawah tempat tidur dan menghidupkannya

Banyak notif yang muncul rata-rata dari Ziza

Ziza: Dmn nat?

Ziza: Nat, gue didpn lo lm amat keluar kyk putri solo

Ziza: Sampe lo g keluar 10mnt lg gue prgi sndri

Ziza: Ok, gue brngkt

Satu hanya dipikiran Nathan, Ziza marah

Ziza: Lo g sklh? Knp? Skt?

Ziza: Knp gue tlpn g bs?

Ziza: Gue plg sklh krmh elo

Nathan melirik jam dindingnya, masih jam 3 lewat, sekolahnya bubar jam 4. Masih cukup buat datang kesekolah jemput Ziza. Ia pun mandi secepat kilat, mengganti bajunya dengan baju kaos putih, celana jins pendek hitam serta jaket baseball hitam tak lupa mengenakan sepatu converse-nya

Sebelum ke bagasi ia melihat kunci mobil city ayahnya ada, ia mengambil kunci itu dan mengetikan sebuah pesan keayahnya. Dengan terburu-buru ia keluar dari rumah dengan kecepatan penuh.

Hanya sekitar 20menit Nathan sampai di halaman parkir sekolahnya, ia masih didalam mobil bisa berabe kalo dia turun. Ia nge-LINE Ziza

Nathan Damanik: Gue di hlm parkir. Cpt ksn

Ziza: Ngapain?

Nathan Damanik: jmpt lo

Ziza: Gue g mnt jmpt

Nathan Damanik: buruan

Ziza: bwl lo, wait

Setelah menunggu agak lama, kaca jendela Nathan berbunyi, ia menengok kearah kaca terlihat disana sudah ada Ziza dengan muka datarnya, dengan malas Ziza membuka pintu mobil Nathan

"Kenapa gak masuk?" Tanya Ziza to the point, Nathan yang hendak menghidupan mesin mobil hanya nyengir kearah Ziza

"Baru tidur jam 5an, lupa kalo sekolah" jawabnya, mereka meninggalkan halaman Sekolah Harapan itu

"Emang ngapain?" Tanya Ziza bingung

"Buat lagu" jawab Nathan memelankan mobilnya

"Buat siapa?" Tanya Ziza lagi, Nathan meminggirkan mobilnya dan menghentikannya

"Buat orang yang istimewa buat gue" jawab Nathan menatap Ziza dalam

TGS [I]: You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang