Chapter 10 - When You Love Someone

84 5 1
                                    

Belakangan ini Ziza jadi dekat dengan Debo, hal ini membuat Nathan dan teman-temannya heran. Ziza bisa dekat dengan Debo dari mana coba?

"Tumben lo bisa deket sama Debo?" Tanya Tiara dikala itu, Ziza hanya menoleh lugu

"Cuman urasan OSIS kok gue bisa deket" jawabnya kalem

"Bukan hal lain kan?" Tanya Fika kali ini

"Enggak" jawab Ziza acuh

"Debo sih ganteng, keren, anak futsal, tinggi okelah, tapi kurus kerempeng sih" celetuk Lia yang disambut oleh ketawanya Fika, Ziza merengut

"Gak usah ngatain Debo bisa kali" ucapnya memalingkan mukanya dari temannya

Lia, Fika, dan Tiara saling menoleh, "Jangan bilang lo... Punya rasa sama Debo?" Tanya Lia kaget

Semburat merah muncul di pipi Ziza, "Enggaaakkk!!! Kata siapa? Ngaco lo" elak Ziza

"BOONG! Itu buktinya pipi lo merah kayak tomat!" Seru Fika

"Nathan gimana?" Tanya Tiara polos, Ziza memutar bola matanya

"Emang gue pikirin Nathan? Dia aja sibuk sama Carissa"

"Klarifikasi dulu deh Za, lo suka Nathan apa Debo sih?" Tanya Tiara

"Debo kayaknya" jawab Ziza santai

"Eh kupret si Nathan itu.... AWWW!" Ucap Fika terhenti saat Lia menginjak kakinya, Lia melotot ke Fika hampir saja tuh anak lebos ngomong kalo Nathan suka sama Ziza

"Nathan kenapa?" Tanya Ziza menaikkan satu alisnya

"Nathan baik-baik aja kok" jawab Lia polos

"Gak jelas banget kalian ini" kata Ziza menyeruput minumnya

----------

Nathan menatap gadis didepannya yang sedang berceloteh ria, berbicara tentang kehidupan pribadinya yang bikin Nathan ngantuk.

"Kamu harus tahu kalo mas aku itu nyebelin Nat, masa iya dia pernah ngunci aku di kamar mandi" cerita Carissa kesal

"Lo sih nakal makanya dikunci" jawab Natham acuh sambil makan somaynya

"Aku gak nakal tahu" rajuk Carissa yang mengembungkan pipinya yang bikin semua laki-laki gemas melihatnya, Nathan mengakui Carissa imut seperti ini membuatnya ingin mencubit pipinya tapi mengurungkan niatnya gara-gara 'gengsi', ngapain gue harus gengsi yah? Gue aja gak suka sama dia.

"Kamu kenapa?" Tanya Carissa meminum jus jeruknya, Nathan menggeleng pelan Carissa hanya mengganggul pelan lalu matanya melotot

"Itu Debo sama Ziza kan?" Tanya Carissa sangat kaget yang bikin Nathan menoleh kebelakang

Ziza dan Debo berjalan berdua sambil ketawa-ketawa, mereka stop dikedai bakso dilihat saat Ziza ingin membawa baksonya malah diambil ahli oleh Debo. Gentelman sih tapi bikin Nathan keki abis. Carissa memandang wajah Nathan dari samping, wajahnya berkerut tak senang saat Ziza dan Debo berjalan didekatnya

"Nat... Kita pulang kekelas aja yuk?" Ajak Carissa tersenyum manis, langsung dianggukkan oleh Nathan tanpa banyak bicara. Saat mereka berdua berdiri Ziza dan Debo berhenti depan mereka

"Kalian udah selesai makan?" Tanya Ziza tesenyum

"Iya udah kok Za" jawab Carissa yang tersenyum juga

"Kita duduk disini aja yuk Deb" kata Ziza menoleh ke Debo, Debo hanya mengiyakan, sedangkan Nathan menatap Ziza sinis, anggap aja gue gak ada disini Ziza, batin Nathan jengkel.

"Gue duluan yah? Dah" kata Carissa pamit sambil mengandeng tangan Nathan

Saat Nathan dan Carissa meninggalkan mereka, Ziza menghela nafas lega

"Lo kenapa sih?" Tanya Debo

"Gue enek aja liat mereka berdua, sok ngumbar keromantisan gak jelas" jawab Ziza melahap baksonya dengan ganas

"Enek sih enek tapi gak sampe segitunya juga kali makan baksonya" kekeh Debo

"Gue laper Deb"

"Laper liat mereka mah iya"

"Auh deh"

----------

"Kamu suka Ziza Nat?" Tanya Carissa yang membuat Nathan berhenti berjalan

Carissa menoleh kebelakang saat melihat Nathan tidak berjalan lalu mengahampirinya, "Mukamu tadi menunjukkan rasa tidak suka" ucap Carissa tesenyum lalu memenggam tangan Nathan, "Apa aku gak bisa gantiin Ziza dihati kamu?" Tanyanya lagi

Lidah Nathan keluh, ia tahu sekarang mereka berdua jadi pusat perhatian.

"Kita ke taman aja" ajak Nathan

Sampai ditaman Nathan duduk dengan Carissa, Nathan memejamkan matanya, "Maaf yah Car, akhirnya lo tahu perassan gue" kata Nathan tesenyum miris

Carissa hanya membalasnya tesenyum tulus, "Aku tahu rasanya cinta bertepuk sebelah tangan Nat, kayak aku cinta sama kamu tapi kamu cintanya sama Ziza"

"Maaf"

"Gak perlu minta maaf, itu kan udah takdirnya"

"Gak enak tapi" kata Nathan polos, Carissa terkekeh

"Kita mulai belajar yah supaya bisa? Yah walaupun kamu masih gak suka aku sih gapapa, yang penting aku bisa deket sama kamu" paksa Carissa

"Yeehhh enak di elo dong" tolak Nathan

"Ih aku serius tahu! Bete ah" kata Carissa malas

"When you love someone

Just be brave to say that you want him to be with you

When you hold your love

Don't ever let it go

Or you will lose your chance

To make your dreams come true..." Suara Carissa mengalun lembut siang itu ditaman, sambil nyengir Carissa memandang Nathan yang bisa ketawa

"Cocok buat kita"

"Iya"

Kali itu mereka bisa ketawa seperti itu tanpa ada paksaan atau yang lainnya

TGS [I]: You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang