👳

381 32 0
                                    

Kejadian itu selalu menghantuiku, hal yang sangat menyakitkan untukku. Aku terlalu bodoh untuk mengigatnya lagi.

Bukankah dia sudah menjadi milik orang lain setelah putus dariku? Kenapa aku masih merindukan seorang namja yang telah mempermainkan hatiku? Seorang namja yang mempertaruhkan pacarnya dalam sebuah balapan mobil yang bodoh. Ingatan pahit itu terus terulang lagi dikepalaku.

"Ini hanya permainan, jadi jangan dibawa serius."

"Tapi bagiku sama saja kamu mempermainkanku!"

"Lagi pula aku menang."

"Aku mau kita putus."

Memori pahit itu selalu terseling di ingatanku. Bahkan aku masih takut untuk jatuh cinta lagi.

Bukankah mudah untuk membuat kenangan? Tapi bukankah sulit untuk melupakkan kenangan?

Sifat egois, dan mengampangkan sesuatu mungkin tidak akan pernah hilang darinya.

Orang yang berhasil membuatku menangis 7 hari 7 malam seperti iklan di TV.

Siapa lagi yang berani membuatku seperti ini kalau bukan Kim Myungsoo mantan pacarku, namja yang hanya menganggap semuanya itu hanya permainan untuknya.

Aku hampir kehilangan akal dan mencoba bunuh diri karenanya.

INI MEMBUATKU GILA!

"Yaa! Suzy." Tegur Soyou yang mencoba membangunkan lamunanku.

Aku hanya tersenyum kikuk ke arah Soyou. Seolah dia tahu apa yang aku pikirkan, Soyou mengajakku keluar dari kantor untuk mencari udara segar untukku.

Soyou begitu antusias mengajakku keluar dan yang ternyata mengajakku membeli sebuah es krim kesukaanku.

Pikiranku mulai dingin dengan sendirinya karena es krim cone vanilla coco chip ini.

"Cari yang lainlah, lupakan si L kamu itu." Gerutu Soyou yang membuat moodku berubah lagi. Panggilan itu pemberian dariku, sejak aku putus dengannya aku bahkan tidak pernah memanggilnya dengan panggilan L.

"Aku sudah mencoba, tapi namja bodoh itu tidak mau pergi dari otakku." Aku mulai kesal dengan diriku sendiri.

Aku mengajak Soyou untuk pergi ke toko es krim tadi untuk mendinginkan otakku lagi yang sangat sensistif dengan namanya.

Aku sengaja membeli es krim cone 3 tumpuk yang membuat Soyou menggelengkan kepalanya.

Aku memutuskan mengajak Soyou untuk mencari tempat duduk didekat toko es krim.

"Yaa! Yaa!" Histeris Soyou.

"Wae?"tanyaku sedikit malas sambil menghabiskan es krim ditanganku ini.

"Jam istirahat sudah habis, 5 menit lagi anak boss yang mau ngurus, mau datang."
Mataku langsung membulat mendengarkan perkataan Soyou dan aku terus melihat jam tangan yang masih melekat dipergelangan tanganku seakan tidak percaya, aku mulai panik dan lari menuju kantor bersama Soyou saat siang-siang hari yang berhasil menjadi tontonan banyak orang yang aku lewati.

AH! ES KRIMKU JATUH!

Jarak kantor dengan toko es krim cukup jauh yang membuat kami lari-lari sampai terengah-engah.

Untung saja tidak telat, aku langsung ikut baris dengan yang lain menunggu anak boss datang.

Sambil menunggu anak boss semua pekerja di kantor terus membicarakannya yang membuat telingaku sedikit panas untuk ikut mendengarkannnya.

Mereka bilang tampan, wah kesempatan untukku melupakan namja itu. Tanpa sengaja aku tersenyum sendiri mendengarkannya.

Tapi mereka bilang anak boss itu dingin.

Aish.

Jadi akan sulit mendapatkannya. Tapi mana mungkin anak seorang boss disini mau denganku yang cuma seorang karyawan biasa. Aku rasa aku mulai halu. Menyedihkan sekali.

Sadarlah! Aku mulai memukul kepalaku sendiri.

"Harap tenang!"perintah Manager yang membuat semua mulut bungkam dengan kalimatnya.

Astaga! Aku harus bagaimana? Aku mulai menyenggol tubuh Soyou yang berada disampingku untuk memberi tahu kalau sekarang jas yang aku pakai ternodai es krim tadi.

Kalau aku keluar dari barisan manager kejam itu pasti langsung memecatku.

Kenapa harus diam? Sedangkan CEO baru itu belum datang, ini sudah lebih dari 5 menit setelah waktu istirahat habis, aku mulai tidak sabar dan berusaha untuk lari dari barisan penuh dengan ketakutan.

Baru saja aku membalikkan badan Manager sudah menegurku.

"Suzy kamu mau kemana?"

Sial!

Aku menghela nafas kasar sebelum membalikkan badanku menghadap manager dengan wajahnya yang tidak pernah biasa saja itu.

"Kamu mau kemana?"Manager itu kembali bertanya kepadaku.

"Ani."aku terlihat sangat lemah karenanya, bisa saja pekerjaanku ini terancam karena hal sepele seperti ini.

"Nanti kalau CEO baru sudah datang kalian wajib menundukkan kepala untuk memberi hormat, mengerti?!"

Aish kenapa nada suaranyanya tidak pernah santai.

Semua serempak mengatakan iya, bahkan sebelumnya kami latihan setiap pulang kerja hanya untuk menundukkan kepala.

Apa terlihat gila?

YAA! TENTU SAJA, INI SANGAT GILA!

"CEO baru datang." Manager langsung terlihat wajah panik dan ketakutan.

Ketawa boleh kali ya.

semua karyawan serempak menundukkan kepala.

Aku hanya bisa melihat kaki yang sedang berjalan melewati beberapa karyawan, dengan sepatu yang terlihat begitu bersih dan mengkilat.

Wae? Kenapa dia berhenti didepanku?

"Bersihkan jasmu."pinta CEO itu sambil menyodorkan sebuah sapu tangan kepadaku.

Suara itu.

AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang