👶

247 33 5
                                    

Suara yang tidak pernah hilang dari otakku, suara seseorang yang pernah memberikan kebahagiaan untukku tapi suara itu juga yang telah menyakitiku.

Ya, siapa lagi kalau bukan KIM MYUNGSOO

Bahkan saat ini aku takut hanya untuk mengambil sapu tangan darinya.

aku hanya bisa diam dengan kepalaku yang masih menunduk.

Mungkin beberapa karyawan akan menganggapku aneh, karena hanya aku saja yang masih menundukkan kepalaku.

Dengan tangan yang bergetar aku mengambil sapu tangan dari CEO baru itu. Aku langsung membersihkan noda es krim yang berada di jas kerjaku.

Aku mencoba memberanikan diri untuk melihat CEO itu dan sekaligus memastikan bahwa itu benar-benar Myungsoo.

Aku mencoba memberanikan diri untuk melihat CEO itu dan sekaligus memastikan bahwa itu benar-benar Myungsoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kenapa ketika putus mantan semakin tampan?

Sepertinya dia sibuk dengan Hpnya saat ini.

Apa dia masih mengingatku? apakah dia tahu jika orang yang diajak bicara
Saat ini adalahlah aku?

Ah lupakan saja, kenapa aku harus memikirkannya.

Dia kembali menatap wajahku, kali ini wajahnya terlihat terkejut, mungkin dia baru menyadari kehadiranku, matanya sedikit membulat.

Sepertinya dia masih seperti dulu, selalu egois dan menggampangkan sesuatu.

"Gamsahamnida pak, saya akan mencucinya."ucapku seformal mungkin padanya

Dia hanya menganggukkan kepalanya dan berjalan kembali melewatiku.

Dia selalu seperti yang dulu.

Setelah Myungsoo memasuki ruangannya, semua karyawan mulai kembali ketempatnya masing-masing untuk menyelesaikan tugasnya begitu juga aku dengan Soyou.

Tatapan Soyou terlihat seperti ingin menanyakan sesuatu kepadaku.

Mungkin karena saat itu Soyou berada di sebelahku dan menyaksikan begitu jelas antara aku dengan Myungsoo.

Hari ini waktu terasa berjalan begitu panjang, waktuku termakan banyak karena menunggu ke datangan Myungsoo, aku terpaksa melembur pekerjaanku sedangkan Soyou sudah pulang ke Apartemen.

KENAPA PEKERJAANKU MASIH BANYAK?!

ini sudah pukul 7 malam, aku butuh istirahat.

Hpku mulai berbunyi, sepertinya ada panggilan, aku mulai mencari-cari hpku.

DIMANA AKU MELETAKANNYA?!

aku mulai kesal sendiri, tiba-tiba ada seseorang yang memberikan hpku ke arahku, aku tidak melihat wajahnya dan langsung mengangkat telponku.

"Jinyoung, wae?"

"Kata Soyou kamu belum pulang, mau aku antarkan makanan apa?"

"Bagaimana dengan kerjaanmu?"

"Aku bisa izin bentar."

"Baiklah, nasi gorang sama air putih saja."

"Oke, sampai ketemu nanti."

"Nae, gomawo."

Aku meletakkan HPku setelah berbincang sedikit dengan Jinyoung dan melanjutkan pekerjaanku.

"Kamu lupa mengucapkan terima kasih padaku."jelas seseorang yang aku hafal suaranya.

"Myungsoo." Aku reflek memanggil namanya, untung saja semua karyawan kantor sudah pulang.

"Gamsahamnida."ucapku sambil membukukkan badanku untuk memberikan HORMAT KEPADANYA.

Aku kembali fokus dengan pekerjaanku namun dia tetap berdiri di dekatku.

AKU BISA GILA LAGI KARENANYA!

aku berusaha untuk mengusirnya secara baik-baik.

"Maaf Pak, saya rasa, saya sudah berterima kasih kepada anda."ucapku seraya menekan setiap kataku padanya.

Dia langsung pergi? Apakah tadi benar berhasil?

Aku mulai menarik nafas lega dan mulai kembali fokus dengan pekerjaanku.

YAA! KENAPA DIA KEMBALI? DAN SEKARANG DIA MEMBAWA SEBUAH KURSI!

SEKARANG DIA DUDUK DISEBELAHKU, EOTTEOKKE?!!

"Yaa! Myungsoo apa yang kamu lakukan disini." Aku mulai kesal kepadanya dan aku mulai tidak perduli dengan posisiku yang saat ini jauh berada dibawahnya

"Akhirnya kamu tidak bertingkah formal didepanku."

Aku mulai berdecak kesal, seakan dia begitu mengenalku. Aku memilih mengabaikannya dan fokus kembali kepada perkerjaanku.

Tidak lama Jinyoung datang dengan membawa bungkusan makanan untukku.

"Jinyoung-ah, gomawo."

Aku langsung mengambil makanan yang di berikan Jinyoung kepadaku.

"Kamu membawakanku dua bungkus?"tanyaku yang sudah membuka plastik dari Jinyoung.

"Rencananya aku mau makan malam bersamamu."jelasnya yang aku jawab dengan anggukan kepala.

Sedangkan Myungsoo terus memperhatikanku dengan Jinyoung yang sedang berbasa-basi.

Aku menarik tangan Jinyoung yang aku ajak mencari tempat nyaman untuk makan malam di kantor dan meninggalkan Myungsoo di meja kerjaku.

Setelah makanku dengan jinyoung selesai aku memlih untuk mengobrol banyak dengannya tentang kehidupan keras di luar sana.

Sifatnya yang ramah dan dewasa membuatku nyaman dengannya.

"Sudah jam 9, sebaiknya selesaikan tugasmu, dan aku harus balik ke restaurant untuk menutupnya."jelas Jinyoung.

Menurutku pemilik restaurant Jinyoung kerja begitu baik, bahkan Jinyoung dengan mudah keluar dan masuk di restaurant tersebut.

Jinyoung beranjak pergi meninggalkan kantorku dan aku kembali ke meja kerjaku.

Aku harap Myungsoo sudah meninggalkan mejaku, karena dia bukan tipe orang yang suka menunggu.

Betapa terkejutnya aku melihat Myungsoo yang masih berada di meja kerjaku dan duduk di kursiku.

APA DIA TIDUR?

ternyata dia benar-benar tertidur, sedangkan dia saat ini duduk di kursiku bukan di kursi yang dia bawa.

Bagaimana aku bisa menyelesaikan tugasku sedangkan dia tidur di meja dan kursiku.

MENYEBALKAN SEKALI!

"WHAT?!"aku terkejut dan menciptakan suara yang keras sampai Myungsoo terbangun dari tidurnya.

"Yaa!, kamu mengganggu tidurku."kesalnya yang beranjak pergi dari meja kerjaku.

Apa dia yang benar-benar menyelesaikan tugasku?

AlwaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang