Dua.

210 23 0
                                    

💔
Angin sore ini berhembus kencang. Terlihat seorang lelaki yang sedang berada di balkon sambil menikmati angin sore. Lelaki itu tengah memejamkan kedua matanya. Tak lama kemudian terdengar sebuah ketukan yang berasal dari pintu kamarnya.

Tok... Tok... Tok...

Lelaki itu langsung membuka kedua matanya, dan mulai berjalan ke arah pintu kamarnya. Di bukanya pintu terlihat seorang wanita yang umurnya sudah separuh abad dengan senyuman yang terpancar di wajahnya.

"Ardi, makan dulu yuk." Ajak mama lelaki itu.

"Iya ma. Nanti aku makan." Ucap lelaki itu yang bernama Ardi.

"Okey, mama tunggu kamu di ruang makan." Ucap mama lelaki itu yang sudah berjalan menuju lantai bawah.

Seakan teringat, Ardi langsung bergegas membasuh badannya karena Ia akan bertemu dengan wanita masa lalunya.

---
Di lain tempat.

Terlihat seorang gadis yang sedang mempercantik diri di depan cermin sembari tersenyum manis seolah malam ini, malam yang paling di nanti dan akan menghasilkan kejadian yang manis.

Tok... Tok... Tok...

Gadis yang mendengar sebuah ketukan dari pintu kamarnya, segera membukanya. Dan ternyata Mama nya.

"Ada apa Ma?" Tanya gadis itu.

"Mama mau pergi dulu." Jawab mama nya.

"Mau kemana?" Tanya gadis itu lagi.

"Kerja." Jawab mama nya.

"Ya udah. Mama hati-hati." Ucap gadis itu.

"Kamu mau kemana?" Tanya mama nya pada anaknya.

"Aku mau dinner." Jawab gadis itu dengan tersenyum manis.

"Ouh. Kamu juga hati-hati, ya." Ucap mama nya.

"Okay, mom." Ucap gadis itu.

---
Ardi kini sudah berada ditempat, dimana Ia dan mantan kekasihnya makan malam. Ardi mulai mengetik pesan pada mantan kekasihnya itu.

Kamu udah dimana?
Aku udah ditempat makan.
Kamu gak nyasar kan?

Cukup beberapa menit, Ardi baru mendapat balasan pesannya.

Aku lagi di jalan, bentar lagi nyampe kok.
Tunggu sebentar.
Aku gak nyasar kok.

Setelah mendapat balasan pesan, Ardi menghembuskan napas lega.

"Ardi?" Panggil seseorang dari belakang.

Karena merasa kenal dengan suara itu, Ardi langsung menengok. Dan benar saja, gadis nya datang ralat gadis masa lalunya.

"Kamu apa kabar?" Tanya gadis itu seraya memeluk seolah rindu berat.

"Aku baik-baik aja, kalo kamu gimana?" Tanya Ardi.

"Aku juga baik-baik aja, kok." Ucap gadis itu.

"Okay. So, what do you feel now, Naeysa Anggi Puspita?" Tanya Ardi seraya menaik-turunkan kedua alisnya dan senyum manis kepada gadis yang bernama Anggi.

"I'm feel so happy." Jawab Anggi yang semakin erat memeluk Ardi dan seakan tak mau terlepas darinya.

"Okay. Aku rasa berpelukan nya sudahlah cukup." Ucap Ardi yang di akhiri tertawa pelan.

Anggi yang mendengar ucapan Ardi, langsung melepas pelukannya. Anggi kini, terlihat senang karena bisa kembali merasakan sesuatu kebahagiaan yang telah lama berlalu.

"Udah, yuk. Kita langsung makan." Ajak Ardi seraya menggenggam erat jari-jemari Anggi.

Anggi yang merasakannya terllihat senang sekali. Anggi tak mampu berkata lagi, jadi Ia hanya mengangguk sebagai penyetujuan yang diucapkan Ardi tadi.

---
Aura Gita Salsabila. Panggil saja dengan nama Gita.

Gita sedari tadi masih setia menggenggam ponselnya. Gita sedang menanti kabar dari Ardi, kekasihnya itu.

'Kamu ke mana sih?' Batin Gita.

Gita mulai mengirim pesan kepada Ardi.

Ardi, kamu kemana?
Kamu udah makan belum?

Gita berharap Ardi akan segera cepat membalas pesannya, namun yang diharapkan tidak sesuai yang diharapkan.

---
"Di?" Panggil Anggi.

"Ya, kenapa?" Tanya Ardi.

"Kamu seneng gak?" Tanya Anggi.

"Seneng, gimana maksudnya?" Tanya balik Ardi.

"Maksud aku, kamu seneng gak bisa ketemu ama aku?" Tanya nya sekali lagi.

"Ya senenglah." Jawab Ardi seraya menampilkan ekspresi senangnya.

"Beneran?" Tanya Anggi lagi.

"Iyaaa. My dear and my love." Jawab Ardi yang terkesan alay.

"Ih, apa banget dah." Jijik Anggi yang padahal senang tak terkira, namun ekspresi wajahnya malah yang menampilkan terkesan jijik.

"Dih, bilang aja seneng." Ejek Ardi.

"Gak sih." Ucap Anggi yang terkesan jutek.

"Ih, jutek amat mba." Ejek Ardi dengan tertawa pelan.

"Nggi, jangan marah atuh." Ucap Ardi sambil mencubit pipi chubby yang dimiliki Anggi.

"Ih, masih marah. Aku pulang aja deh." Ucap Ardi yang akhirnya berdiri dan berniat meninggalkan Anggi.

Anggi spontan ikut berdiri dan menahan lengan Ardi dan Anggi menampilkan wajah cemberut dan sedih.

"Jangan tinggalin aku." Ucap Anggi.

"Aku gak mungkin ninggalin kamu." Ucap Ardi yang menarik Anggi untuk memeluk dirinya.
💔

I choose you. And I'll choose you over and over and over. Without a pause, without a doubt, in a heartbeat, I'll keep choosing you.

- Aura Gita Salsabila -

...
Halooo, i kambek. Maaf kalo update nya lama:)

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang