Lima.

108 12 0
                                    

💔

'Apa maksud dari perkataan mu, Ichwan?' Batin Gita yang terus mengingat betapa lancar dan mudahnya berkata seperti tadi.

Saat Gita sedang melamun, tiba-tiba handphone Gita berdering. Ternyata panggilan dari Ardi. Dan dengan gerakan cepat Gita mengangkat panggilan itu.

Assalamualaikum, halo?

Waalaikumsalam, maaf ya Git. Aku baru hubungin kamu.

Iya gak apa-apa. Aku berusaha ngertiin kamu, kalau kehidupan kamu bukan hanya tentang aku doang.

Mmm, kamu lagi apa sekarang?

Aku lagi napas ama melek

Ish, kamu mah kebiasaan deh. Kalau aku tanya begitu mulu jawabnya.

Hehehe, aku lagi duduk kok.

Ouh, kamu udah makan?

Mmm, belum. Kamu udah makan?

Alhamdulillah, udah kok.

Alhamdulillah juga. Mmm, kamu emangnya kemana dan lagi sibuk apa sampai lupain aku? Aku sabar demi menanti kabar dari kamu. Tapi kalau kamu anggap aku penting pasti kamu kasih kabar ke aku sesibuk apapun urusan kamu.

M--aaf.

Okey, no problem.

Ya udah, aku tutup ya telpon nya. Kamu jangan tidur malem-malem.

Belum sempat Gita menjawab, Ardi sudah menyudahi percakapan nya lewat telpon.

'Aku gak ngerti sama kamu, Ar. Terlalu sulitkah kamu untuk mengerti bagaimana perasaan aku ke kamu?' Batin Gita lagi-lagi berbicara.

Gita tak bisa berbuat banyak perihal cinta. Ia hanya bisa berbicara dalam hati, seolah-olah hati yang paling benar.

Ketukan pintu menyadarkan Gita bahwa Ia masih hidup.

"Git, ayo makan." Teriak Mama nya dari luar kamar Gita.

"Iyaaa, nanti Gita makan." Balas Gita.

Gita yang memang perutnya sudah kelaparan jadi Ia langsung keluar kamar dan menuju ruang makan untuk makan bersama kedua orang tua nya.

---
Aura Gita Salsabila. Nama perempuan itu masih setia teringat di dalam benak seorang laki-laki yang bernama Firmanda Ichwan Fachrurozi.

"Git, this time I really fell in love with you." Teriak Ichwan.

Sampai-sampai kedua orang tuanya dan satu adik perempuan nya berlarian menuju kamar Ichwan.

Bug... bunyi pintu kamar Ichwan yang di dobrak oleh Papa nya Ichwan.

"Kamu kenapa, Wan?" Tanya Mama nya.

"Ihh, kakak kenapa? Kok teriak-teriak?" Tanya adik perempuannya.

"Kamu kenapa sii, Wan?" Tanya Papanya sambil menyentuh bahu kiri Ichwan.

"Mama, Papa..." Rajuk Ichwan seperti anak kecil.

"Ihhh, apaan sih kak. Aneh deh." Tutur Adik perempuan nya.

"Apanya yang aneh Florencia Aurelia?" Ucap Ichwan dengan menyebut nama panjang adik perempuan nya itu.

"Akh, udahlah Mama, Papa, ama Flo keluar dari kamar Ichwan. Ichwan mau tidur." Ucap Ichwan yang benar-benar kelihatan lelah.

"Hmmm, okey." Setuju kedua orang tuanya dan Adik perempuannya.

💔

I love you and you don't care about it.
- Firmanda Ichwan Fachrurozi -

...
Helooo, i kambek. Mangap baru update, lg encer soalnya ni otak🤣😂. I hope you like it😄💖☺.

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang