Seorang wanita nampak berlari dari arah pintu gerbang sebuah gedung tinggi dengan kaca-kaca yang memenuhi segala sisi gedung itu.
Wanita itu cukup menjadi perhatian semua orang yang berlalu lalang disana, mereka tertawa kecil melihat sang wanita berlari dengan terengah-engah.
"Bri! Sepatu lo dipake, malah ditenteng." Seorang pria menegur wanita yang sedang berlari tanpa alas kaki. Alih-alih menyadari dirinya tidak memakai sepatu, wanita itu malah terus berlari.
"Gue udah telat!"
Natasha Brianna, nama wanita itu. Hari ini adalah jadwal meeting yang harus dia hadiri. Wanita itu memasuki area gedung dan berlari menuju lift.
Pintu lift hampir tertutup, dengan cepat tangannya menyentuh selah pintu lift itu dan berhasil pintu itu kembali terbuka.
Matanya terbelanga, jantungnya mulai berdegup kencang, seorang lelaki dengan suitwear berwarna hitam, mulai dari jas, celana, hingga sepatunya. Hanya menyisakan kemeja berwarna putih didalam jas itu.
Jeremy Watson, sang CEO sudah berada didalam lift itu. Tubuh tinggi dan atletis itu berada didepan mata Natasha Brianna. Beberapa rekan kerjanya pun ada didalam lift itu.
Jeremy Watson, CEO dengan wajah khas pria Eropa, ketampanan dan kemapanan bisa ia rengkuh dalam segaligus. Wanita bukan prioritas utama. Uang dan materi adalah segalanya.
Lelaki ini bahkan tidak pernah membawa perempuan kedalam pekerjaannya, dan akibatnya banyak yang mengira bahwa Jeremy Watson adalah gay.
Setiap inchi tubuh Jeremy Watson merupakan idama setiap wanita. Badan atletis, rahang yang tegas, mungkin tepatnya dia lebih cocok menjadi model kelas international, dibanding menjadi seorang CEO.
Sorot mata keabuan itu bisa membuat lemas para wanita yang bertatapan dengannya. Tetapi semua yang difikirkan oleh wanita kebanyakan, itu tidak terjadi pada Natasha Brianna.
Sial! Dia sudah datang... umpat wanita itu dalam hatinya. Dengan senyum tanpa bersalah ia memasuki lift itu dan berdesakan dengan beberapa orang didalam sana.
Dimata Natasha Brianna. Jeremy Watson seorang pemimpin yang aneh, semua perintahnya tidak masuk akal. Wajah tampan menurutnya hanya bonus, dan tidak berpengaruh apa-apa untuknya.
Salah satu teman kerjanya menyenggol lengan Natasha Brianna, dan membisikan bahwa sang CEO tengah memeperhatikannya dari pantulan kaca dipintu lift itu.
Dengan sigap, Brianna memakai sepatunya. Sepatu heels yang cukup tinggi dan membuatnya kesulitan untuk memakainya.
Braaakkk
Brianna sudah tak mampu menyeimbangkan tubuhnya, karena sepatunya yang sulit ia kenakan. Ia menyenggol tubuh Jeremy yang berada didepannya.
"Sorry, Sir...." Ucap Brianna sambil tersenyum lebar pada Jeremy, lelaki itu hanya diam dan berusaha tidak memperdulikan wanita dibelakangnya.
Beruntung pintu lift cepat terbuka, Brianna mengikuti Jeremy yang sedang berjalan menuju ruangannya.
Hari ini ia akan menyerahkan beberapa pekerjaannya, dan mempresentasikan laporan yang telah ia buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY WAR [COMPLETED]
RomanceSungguh malang nasib Natasha Brianna (26) setelah memutuskan untuk bergabung pada J.J Watson. Corp , mulai dari ciuman yang dilakukan Lukas Mahelgha Watson (26) yang dimana ia adalah putra tunggal dari President Direktur J.J Watson. Corp yang berada...