Jeremy membopong tubuh mungil itu keluar dari ruangannya, semua mata tertuju pada CEO berbadan proposional itu. Mereka mengenali sosok yang perempuan yang sedang dibopong oleh Boss mereka.
Beberapa pegawai sampai menghentikan sejenak aktifitas mereka guna memastikan siapa yang berada didekapan CEO tampan itu, dan sebagian tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, seorang Natasha Brianna bisa membuat gonjang ganjing kantor itu selama beberapa pekan ini.
"Ya Tuhan itu Brianna!!" Sosok wanita berambut panjang hitam dan kacamata bertengker dihidungnya tengah berlari berlari mengejar CEO "Ditaktor" yang hendak masuk kedalam lift.
"Apa yang terjadi Sir?!" Sally menghentikan langkahnya dan ia melihat teman lama nya itu terkulai lemah.
Sally membatu Jeremy membopong Brianna masuk kedalam lift. Sally khawatir dengan keadaan Brianna saat ini. Mental yang sangat kuat dimiliki Brianna ternyata dapat mengalahkan fisiknya sekarang.
Sally bersyukur lift datang dengan cepat, ia sudah risih melihat tatapan pegawai lain yang memandangi Jeremy dengan tatapan seakan banyak pertanyaan yang mereka pikirkan, gadis itu mengerti betul apa yang difikiran mereka, dan dengan sigap Sally membantu Boss nya memasuki lift itu.
"Bantu saya, kita ke rumah sakit!" Ucap Jeremy, wajahnya terlihat sangat panik ketika mebopong Brianna yang tidak sadarkan diri.
Sally mengangguk dan lift mulai turun menuju lobby, beruntung kali ini lift tidak membawa orang lain selain mereka.
Pintu lift terbuka Sally bergegeas dan langkah kakinya mulai berlari kecil, ia meminta orang-orang untuk memberi jalan untuknya. Ia berlari menuju valley parking dan menyuruh salah satu dari mereka mengeluarkan mobil Jeremy dari parkiran.
Semua orang melihat Jeremy yang membopong Brianna dengan tatapan heran. Siapa yang tidak mengenal CEO mereka yang terkenal sangat acuh pada perempuan, tapi Brianna telah membuat CEO tampan itu dilihat heran dengan semua orang yang berada disana. Jeremy ingin memarahi semua orang yang menatapnya dengan beribu pertanyaan, tapi kali ini Brianna lah yang terpenting.
CEO tampan itu berjalan cepat menuju mobilnya, tak peduli berapa pasang mata yang sudah melihatnya seperti ini. Memalukan baginya, membopong seorang pegawai "middle level" yang masih memakai sepasang sandal karet dikakinya, sedangkan ia mengenakan sepatu branded yang rasanya cukup untuk membeli sebuah motor sport .
Perempuan ini sudah membuatku gila....
****
Brianna mulai sadar, matanya mulai terbuka sedikit demi sediki tetapi badannya terasa sangat lemas, merasa sesuatu menempel ditangannya yang membuatnya tidak nyaman, ia melihat sekitarnya dan dirinya yakin ia berada di kamar rumah sakit sekarang.
Dengan samar-samar Brianna melihat perempuan yang mondar mandir didepan tempat tidurnya. Brianna mengenali sosok itu, ia cukup melihat rambut blonde dan curly, dengan pakaian yang cukup menarik syahwat para lelaki, sangat berbeda dengan Brianna, kulit putih khas orang thionghoa, dia sahabat dekat Brianna, teman kuliah yang sekarang sudah seperti saudaranya, Melissa menemani Brianna disana. Tapi bagaimana dirinya bisa sampai disini? Apa yang terjadi pada gadis bermata sayu itu? Pertanyaan itu terbesit dikepalanya.
"Mel..." Ucap Brianna dengan lirih.
"Bri, lo udah sadar?" Seketika Melissa menghampiri Brianna, dan duduk disamping tempat tidur rumah sakit itu.
"Mel, apa yang terjadi sama gue?" Tanya Brianna sambil memutar bola matanya, memperhatikan sekeliling ruangan itu.
"Lo tadi pingsan Bri di kantor lo, dan sekarang lo ada dirumah sakit." Melissa bernafas lega melihat Brianna sudah sadar, Melissa tau betul penyakit magh akut Brianna yang menyebabkan ini. Pasti Brianna tidak memperhatikan kesehatannya belakangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY WAR [COMPLETED]
RomanceSungguh malang nasib Natasha Brianna (26) setelah memutuskan untuk bergabung pada J.J Watson. Corp , mulai dari ciuman yang dilakukan Lukas Mahelgha Watson (26) yang dimana ia adalah putra tunggal dari President Direktur J.J Watson. Corp yang berada...