Yang aku bisa,
hanya mengungkapkan rasa lewat kata
Yang aku bisa,
hanya menyebut namamu dalam do'aKau tahu tuan?
Segala upaya telah aku coba agar bisa melupakanmu
Aku mencoba menyibukkan diri,
aku mencoba tak menulis sesuatu lagi tentangmu
Ternyata itu tak mempanKadang aku berpikir,
untuk apa merindukan orang yang sudah menyakiti?
Untuk apa mendo'akan orang yang sudah mengkhianati?
Ya, aku pun tak tahu sama sekali jawabannya hingga kiniAku takut,
jika aku masih berharap padamu,
hanya rasa kecewa yang akan menghantamkuAndai, aku tak pernah mengenalmu
Andai, aku tak pernah merawat perasaanku untukmu
Sayangnya, itu hanya 'andai'
Sebuah kata yang sia-sia
Karena sedetik waktu tak akan mungkin kembali kan?Agustus tahun pertama