Assalamualaikum Sahabatku [Terbit]

Bab 17

"Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan"
(QS.Asy-Syura:43)

🌸🌸🌸

Sabtu saat sudah sampai di sekolah. Aku dan Syafi segera duduk di bangku kami. Dan seperti biasa, kelas masih sepi.

"Ini pada males apa, jam segini belum pada berangkat," omelku.

"Biasa, siswa di kelas inikan pemalas," jawab Syafi sambil mengecek lacinya, "ada."

"Ada apaan?" Tanyaku.

"Surat X," jawab Syafi sambil membuka suratnya.

KUPERINGATKAN UNTUK YANG TERAKHIR KALINYA. JANGAN DEKATI DITO LAGI, APA KAU AKAN BERURUSAN DENGANKU!!!

"Siapa sih orang ini sebenarnya? Beraninya cuman ngancam pakek tulisan. Kalo aku ketemu sama orangnya, akan ku gantung orangnya kayak jemuran," omel Syafi sambil membuang suratnya.

"Jangan...." ucapku.

"Kenapa?" tanya Syafi heran.

"Karena digantung kelamaan itu nggak enak," jawabku ngawur.

"Meh...Dasar baperan, nyesel aku punya sahabat kayak kamu yang baperan," omel Syafi membuatku tertawa.

*****

Kring...kring...
Bel istirahat berbunyi.

"Aaarrrgghh. Susah banget tadi ulanganya," keluh Ali, Rizki, dan Dito.

"Baru seminggu masuk udah ulangan?" Tanya Dani bingung.

"Iya," jawab Dito.

"Susah-susah lagi," keluh Rizki.

"Kenapa nggak ada keringanan sih?" keluh Ali

"Kalo menurutku yang namanya Pelajaran ataupun Ulangan itu nggak susah," ucapku dengan gaya seperti profesor.

"Nggak susah apaan!" protes Ali.

"Susah aja pakek banget tau!" protes Rizki.

"Iya deh yang pinter!" protes Dito.

"Tapi yang susah itu..." ucapanku ku gantung.

"Apa?" Tanya mereka semua dengan penasaran.

"Lupain Mantan," jelasku.

"Haduh...kok jadi nyesek ya," ucap Ali.

"Sesak nafas mungkin kamu Ali," jawab Syafi.

"Nyesek, bukan sesek," jelas Ali kesal.

"Yaelah Wio, kirain apaan," protes Rizki.

"Dasar baperan si o'on," protes Dito.

"Wah Wio kayak gini karna siapa sih?" protes Dani.

"Emang kamu punya mantan Wio?" Tanya Ali.

"Enggak," jawabku sambil tersenyum tanpa dosa.

"Sabarkanlah kami menghadapi manusia yang satu ini ya Allah," ucap Ali.