Bab 19

1.2K 60 19
                                    

"Dan hamba hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati, dan apabila orang orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan Salam"
(QS.Al-Furqan:63)

🌸🌸🌸

Hari Jum'at pun tiba

Kring...Kring...
Bel pulangpun berbunyi. Semua sisiwa pulang kerumah masing masing kecuali aku, Syafi, Dani, Adian dan Bayu.

"Jadi nanti mau gimana ngerjainnya?" Tanyaku pada kelompokku yang terdiri dari aku, Dani, Adian dan Bayu, sedangkan Syafi hanya sendirian sambil memainkan HPnya.

"Di rumahmu aja, kan cuman deket to dari sekolah," usul Bayu.

"Ho o, mumpung lagi pulang cepet," ucap Adian.

"Aaaaaaa..." teriak Syafi yang membuat kami semua menoleh ke arahnya.

"Kamu kenapa, kesambet?" Tanya Bayu.

"Ngawur. Kalian enak, kelompoknya pada enak enak, lha aku..." jelas Syafi sedih. (Pembagian kelompoknya bisa dilihat di buku Wa'alaikum Salam Sahabatku karya Lord_Gavin)

"Enak apaan, coba tok cicipi sana, enak enggak," jelas Adian.

"Bukan itu maksutku," ucap Syafi kesal.

"Enak apanya, yang namanya sekelompok sama o'on itu sama sekali nggak ada enaknya. Bukannya selesai, malah jadi bubar semua ni tugas," jelas Bayu panjang lebar yang membuatku menatap Bayu tajam. Sedangkan yang lain hanya tertawa mendengarnya.

"Ngapain ngeliatin kayak gitu. Kamu itu hanya si o'on di kelas ini, sedangkan aku adalah sekertaris di kelas ini," jelas Bayu membanggakan dirinya.

"Sombong," ucapku kesal.

"Eh Yu, kamu cuman sekertaris di kelas ini, sedangkan aku ini ketua kelas di kelas ini," jelas Adian yang mulai ikut ikut.

"Sombong," ucap Dani kesal

"Assalamualaikum," ucap seorang perempuan yang berkrudung, cantik, dan sopan.

"Waalaikumsalam, eh Nurul ya? Ada perlu apa?" Tanya Adian dan Bayu bersamaan.

"Yang ikut Rohis dimohon ke mushola sekerang juga kerena ada rapat Rohis," jelas Nurul.

"Oh ya. Cuman itu aja informasinya?" Tanya Adian.

"Ayo duduk disini dulu, ngobrol ngobrol dulu ngapa," ajak Bayu.

"Saya masih harus memberitau kelas kelas kelas yang lainnya," jelas Nurul.

"Kok nggak diberitau lewat Grup Rohis aja?" tanyaku pada Nurul.

"Soalnya nomer HPku ganti yang baru," jelasnya.

"Minta nomernya..." ucap Adian dan Bayu kompak sambil mengeluarkan HPnya dengan cepat.

Aku, Dani dan Syafi hanya bisa geleng geleng kepala melihatnya.

Ni berdua pada kesambet apaan sih, kok bisa pada kayak gitu. Aneh...

"Lain kali aja ya, ini harus cepet-cepet soalnya. Keburu shalat jum'at. Kalo begitu saya permisi dulu ya. Assalamualaikum," ucap Nurul kemudian pergi.

"Waalaikumsalam, yah,malah pergi," ucap Bayu kecewa.

"Padahal aku belum dapet nomer HPnya," ucap Adian yang ikut kecewa

"Nah, kalo kayak gitu kalian bisa apa hah? Kalian berdua hanya Sekertaris dan ketua di kelas ini, sedangkan dia adalah ketua Rohis di sekolah ini," jelas Syafi yang membuat mereka berdua tidak biasa berbicara lagi.

Assalamualaikum Sahabatku [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang