"Cinta adalah urusan hati. Manusia tidak punya kuasa di hadapannya. Hati berada di genggaman kedua tangan Tuhan, yang di bolak-balik sebagai kehendak-Nya"
(Ibnu Majas)
🌸🌸🌸
ALI POV
Hari Sabtu. Hari yang tidak ku harapkan. Sebuah Tragedi yang tak kuinginkan.
Kini aku sedang bersiap-siap di kamarku untuk berangkat ke sekolah.
Aku tersenyum di depan cermin saat aku teringat senyuman bahagia yang di berikan Wio saat aku memberikan seekor kucing putih dengan sedikit campuran coklat muda."Hei kalian, kalian jangan bertengkar ya selama aku nggak dirumah," ucapku pada kedua kucingku sambil membelainya.
Ya, aku mempunyai 3 kucing, 2 yang berwarna sama dengan yang kuberikan pada Wio, satu lagi bewarna putih abu-abu.
"Meow," jawab kedua kucingku.
"Kucing pintar," ucapku sambil tersenyum walaupun aku tak tau arti ucapannya.
"Woi Ali, masih lama ya? ku tinggal lho!" teriak seseorang dari balik pintu rumah. Aku pun membuka pintu kamarku kemudian keluar.
"Bentar," teriakku sambil berlari keluar lewat pintu rumah. Kini di depanku ada sebuah mobil bewarna hitam
"Lama kamu Li, ayo masuk!" ucap Rizky. Aku pun segera masuk ke mobil Rizkh dan tidak lama pun mobil itu berjalan.
"Li, motormu masih rusak?" Tanya Rizky
"Kalau nggak rusak, kenapa aku harus numpang ke mobilmu? Itu malah merepotkanmu," jelasku pada Rizky.
"Eh, tapikan kamu memang udah ngerepotin aku dengan membuatku kelamaan menunggu disini," jelas Rizky. Aku pun hanya menatapnya datar.
"Eh, biasa aja lho ngeliatinnya," ucap Rizki sedikit kesal.
*****
Kami berdua pun kini sudah sampai di sekolah dan dalam perjalanan ke ruang kelas XIA. Di tengah perjalanan, aku berhenti sejenak dan mengamati Hpku yang berdering.
"Li Ali, kenapa berhenti?" tanya Rizky bingung.
"Bentar, ada telepon. Kamu duluan aja," ucapku pada Rizky dan Rizky hanya menjawab, "Oke," kemudian berjalan ke kelasnya.
"Halo, ini siapa ya?" tanyaku saat mengangkat teleponku yang sejak tadi berdering.
"Hai Ali, akhirnya aku bisa mendapatkan nomer teleponmu dan mendengarkan kembali suaramu yang sejak lama ku rindukan," ucap seorang perempuan dari ujung sana.
"Kau itu siapa? Bisa kita bicara baik baik hah? Jijik aku mendengarnya," ucapku sedikit kesal.
"Wah, Aliku telah berubah ternyata. Kau telah melupakanku ternyata, jahat kau Ali," Lanjut orang di sebrang sana dengan nada memelas yang dibuat-buat.
"Alimu? Jangan harap. Lo ini siapa hah? Lama-lama gue sleding lo kalau gue ketemu lo!" ucapku kesal sambil mengepalkan salah satu tanganku.
Alimu, bodoh. gue bukan milik lo, siapa lo berani beraninya ngomong kayak gitu hah? Bodoh. Astaghfirullah, sabar Li, sabar.
"Pakek panggilan lo gue ya? Oke, gue terima. Huh, lo nggak tau kan siapa gue sebenarnya?" tanyanya dengan nada serius.
Dah gila ni orang, jelas nggak tau lah. Astagfirullah, gila aku lama-lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Sahabatku [Terbit]
EspiritualSUDAH TERBIT| BEBERAPA BAB TELAH DIHAPUS| TERSEDIA DI GUEPEDIA, DAN ONLINE STORE| ***** Sahabat, cari aku jika kau tak temukan aku di syurga kelak 🌸🌸🌸 Sebuah kisah persahabatan yang indah Bertahun tahun mereka bersama Suka dan duka mereka hadapi...