Sekarang kami berada di tengah-tengah hutan, tempat yg cukup layak untuk kami semua berkemah guna untuk mengistirahatkan tubuh. Karna mengingat sore yg akan menjemput sang malam.Duduklah aku seorang diri di bawah pohon rimbun yg cukup rindang dengan sebuah pena dan buku yg slalu menemani hari ku. Diary
Udara yg sejuk menenangkan, hanya dapat ku nikmati di tempat² seperti ini. Kesegaran alami ini lah yg slalu membuatku kecanduan akan hiking. Seolah ini separuh jiwaku.
"Woii.. Ulet pohon.!"
sebuah suara mengejutkanku, lantas membuatku terlonjak kaget dan reflek menyoret diary ku.
"Malah enak²an nangkring disini, bukannya bantuin gue pasang tenda." suara itu kembali bergema, membuatku menoleh ke arahnya.
"ganggu aja lo bebek comberan.!" balasku. Tak terima ketenanganku diusik.
"yaudah lo bermalam disini aja kalo gitu." ucap nya lalu berbalik pergi meninggalkan ku.
Lantas aku pun mengejarnya. Cewe ini sepertinya sangat suka di uber-uber seperti bebek sawah. Menyebalkan
"mel..! Mel..! Mel..
Tungguin dong.." panggilku, mensejajarkan langkah dengan nya.
"gitu dong, daritadi kenapa sih." protes nya.
"iya, bawel amat sih.!" balasku.
"Yaiyalah gua bawel, liat tuh temen-temen udah pada siap tenda nya, cuma tenda kita aja yg belum keliatan wujudnya gara-gara kamu ngilang.!" Omel melodi.
"Gua capek mel.. abis ngumpulin kayu bakar, boleh kali gua istirahat." protes ku.
"kebanyak'an alesan lo, pegang nih..nanti lo tahan yg sebelah sana biar gua yg narik.!" melodi mengintruksi.
Gak usah lo perintah gua juga ngerti kali. Batinku dalam hati.
"Aku bantu ya.!" pinta seseorang yg sudah mengambil pekakas yg ada di genggaman ku.
Aku yg kaget, hanya terpaku di tempat dan melihat nya mengerjai sampai selesai yg di bantu oleh sahabatku melodi.
Rasanya seperti aneh, atau memang aneh.
***
Malam harinya.
"oii, miyaa! Ngeram aja lo di tenda, Yok keluar ngumpul sama temen-temen yg lain." ajak melodi.
Aku hanya mengangguk dan mengikuti langkah melodi yg menuntunku ke keramaian. Tampaklah wajah-wajah berseri dari mereka yg terlihat sekali menikmati suasana seperti ini.
Ada yg berpasang²an dgn kekasihnya masing-masing menikmati moment romantis mereka, ada yg kumpul sambil bermain permainan sederhana, ada yg melakukan stand up komedi siaran langsung, ada juga yg perkumpulan nya paling banyak anggota yg berkerumun mengelilingi api obor dengan nyanyian, candaan, indah nya gema gitar yg mengiringi suara² merdu mereka yg pecah bersamaan dgn tawa bahagia, dan banyak lagi yg lainnya. Sungguh pemandangan yg indah.
Mereka semua yg ada disini seakan tidak ingin melewatkan malam nya walau hanya sedetik saja.Mereka semua memanfaatkan nya dgn baik, kecuali aku. Aku sama sekali tidak bisa menikmati nya. Entah apa sebabnya aku tidak tahu, yg kurasakan saat ini adalah firasat buruk yg menghantuiku sejak awal berangkat.
"miyaa.!!"
Suara itu memekak kan telinga. Aku menoleh ke sosok perempuan yg aku sendiri kalo boleh jujur sangat muak memandangi nya walau hanya sedetik. Dia melodi sahabatku, yg berdiri di sebelahku sejak tadi.