Her Kiss
"Eh?" tanya Kaminari menoleh ke arah perempuan yang ternyata sudah memperhatikannya sedari tadi—yang kemudian kembali membuang pandangannya karena penampilan perempuan itu.
"Apa kau terluka?" tanya perempuan itu turun dari kasur dan memakai sepatunya, kemudian tersadar bahwa penampilannya sangat berantakan, "jadi ini alasannya kenapa kau menoleh ke arah lain," gumam perempuan itu memperbaiki seragamnya, "maaf, kau harus melihat penampilan ini."
"J-jangan terlalu dipikirkan," sahut Kaminari canggung.
"Lalu?"
"Lalu apa?" Kaminari menoleh—langsung dihadapi oleh wajah dekat dari perempuan itu.
Tanpa menunggu reaksi dari Kaminari, perempuan itu memegang kedua sisi kepala Kaminari lalu mempertemukan kening mereka berdua—dan itu berhasil membuat wajah Kaminari jadi makin merah dan panas.
"Uhm, panas—apa kau demam? Tapi kau juga terluka, apa kau habis berkelahi?" tanya perempuan itu melepaskan peganganya dari kepala Kaminari lalu berjalan menuju lemari obat.
"Eer, aku dari kelas 1-A—jadi lukaku di dapat dari kelas," jawab Kaminari.
"Ah, kelas Hero ya?" sahut perempuan itu masih mengecek lemari obat, "lalu bagaimana dengan demam? Apa kau sadar kalau kau itu demam?"
Pipi Kaminari memerah, "ehm, itu bukan dari demam—sebenarnya."
"Oh, apa karena penampilanku tadi?" tanya perempuan itu berbalik, menunjukkan plaster.
"B-begitulah," ungkap Kaminari.
"Hee~" sahut perempuan itu tertawa geli, "walaupun penampilanmu seperti playboy—kau cukup pemalu pada perempuan ya?" tanya perempuan itu lalu duduk di kursi yang ada di sebelah kasur yang Kaminari duduki, "aku tidak menemukan perban—kurasa perbannya habis, jadi pakailah plester ini untuk luka kecil," lalu perempuan itu mengulurkan tangannya yang memegang plester.
"Oh, sebenarnya Recovery Girl sedang pergi ke ruang guru untuk mengambil perban," sahut Kaminari hendak mengambil plester.
Namun secara tiba-tiba perempuan itu menarik tangannya, membuat Kaminari gagal mengambil plesternya.
"Eh, benarkah?" tanya perempuan itu menatap kaget Kaminari.
Kaminari yang bingung hanya bisa mengangguk.
"Berarti ini kesempatanku!" ucap perempuan itu tersenyum lebar dan penuh semangat.
"Eh, kesempatan apa?" heran Kaminari menatap perempuan itu.
Semua pertanyaan Kaminari diabaikan perempuan itu yang tiba-tiba berdiri dari kursi yang dia duduki. Plester yang dia pegang kemudian dia buka dan perempuan itu menoleh ke arah Kaminari.
"Percaya padaku, lukamu akan sembuh sebentar lagi~" ucap perempuan itu menempelkan plester ke pipi Kaminari yang terluka.
"Eh?" pipi Kaminari kembali memerah saat jari mungil perempuan itu menyentuh pipinya, "apa maksudmu barusan?"
Perempuan itu kembali memegang kedua sisi kepala Kaminari—seperti yang dia lakukan tadi. Terjadi kontak mata antara mereka berdua, dan disaat itulah perempuan itu tersenyum lebar—menunjukkan iris (e/c)nya berkilau indah.
"Maksudku adalah ini."
Lalu perempuan itu mencium Kaminari.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Powerful Crush (Kaminari Denki)
Fanfiction• Kaminari × Powerful!Reader • Aku menyukainya dan aku selalu memperhatikannya. Tapi, kenapa ia kuat sekali!? (Kaminari Denki version) (My Powerful Crush Series) (Reader Inserts) (Drabbles Collections)