[3/10]

6K 935 148
                                    

Her Granddaughter

"A-apa yang kau lakukan!?" pekik Kaminari langsung menjauhkan kepalanya—yang tak sengaja langsung menghantam dinding.

"Menyembuhkanmu, tentu saja," ucap perempuan itu kemudian menatap khawatir Kaminari, "kepalamu membentur dinding. Apa kau baik-baik saja?"

Baru saja perempuan itu ingin meraih belakang kepala Kaminari, tiba-tiba saja ada yang memukulnya dari belakang.

"Ittai!" rintih perempuan itu lalu menoleh ke belakang.

"Sudah kubilang jangan bertindak semaumu!"

Dan sudah berdiri Recovery Girl di atas kursi yang tadi perempuan itu duduki, dengan tongkat yang selalu dia bawa terangkat ke atas—itulah yang memukul perempuan tadi.

"Hehe, maafkan aku, obaa-chan."

Alis Kaminari berkerut.

"Obaa-chan?"

Perempuan itu lalu kembali menoleh ke arah Kaminari, "yup—aku adalah cucu dari Recovery Girl, perkenalkan—namaku Shuzenji (Name), dari 1-B kelas hero juga~" ucap perempuan itu terseyum lebar, "bagaimana denganmu?"

"Kaminari Denki, salam kenal," balas Kaminari mengangguk singkat.

"Ah, salam kenal juga Denki-kun~ kau bisa memanggilku (Name)," ucap (Name).

"Sudah dengan nama pertama!?" sahut Kaminari tak percaya.

"Kau sudah menciumnya dan kalian baru tahu nama kalian satu sama lain!?" ucap Recovery Girl marah-marah.

"Eh, obaa-chan melihat kami!?" sahut (Name) kembali menoleh ke arah neneknya.

"Aku sudah ada sejak kau memberikan plester pada Kaminari!" jawab Recovery Girl, "jangan sembarangan mencium orang!"

(Name) mengembungkan kedua pipinya, "aku hanya mencium pipinya!"

Ya, hanya ciuman di pipi.

"Dan jangan membuatku seperti perempuan yang akan mencium siapapun aku mau," gerutu (Name), "aku bukan perempuan murahan—aku akan menyimpan ciuman pertamaku untuk pernikahanku! Untuk laki-laki yang kucintai!"

Pipi Kaminari memerah melihat ternyata (Name) orang yang cukup polos.

'Ah, mungkin karena itu dia jadi baik-baik saja melakukan kontak dekat seperti itu,' pikir Kaminari.

"Oh, jika kau belum tahu—itu adalah Quirk-ku," ucap (Name) menunjuk wajahnya dengan ceria, "aku bisa menyembuhkan orang dengan menciumnya atau menyentuhnya~" sambungnya, "tapi akan lebih cepat jika aku mencium orang yang sakit—seperti yang obaa-chan lakukan."

"Kalau begitu kau hanya perlu menyentuhku, kan?" tanya Kaminari.

"Kekuatanku akan aktif jika aku menyentuh kulitnya langsung," jawab (Name) lalu menyeringai seksi, "apa kau mau kusentuh dimana-mana? Karena aku yakin lukamu bukan hanya di tangan dan kaki, hm?"

Wajah Kaminari kembali memerah, 'tarik pikiranku tadi—(Name) tidaklah polos!'

"Sudahlah kalian berdua, kembali ke kelas kalian! Dan (Name), berhentilah bolos hanya karena kau tidak menyukai pelajarannya!" ucap Recovery Girl mengusir mereka berdua.

Begitu mereka sudah berada diluar UKS, pintu UKS langsung ditutup.

"Ah, maaf, karena aku—kau juga diusir dari UKS," gumam (Name) saat mereka sudah di depan UKS yang ditutup.

"Tidak apa-apa, lagipula aku juga ingin cepat-cepat kembali ke kelas—aku tidak mau melewakan review hari ini," sahut Kaminari.

"Hee~" ucap (Name) sedikit tersenyum, "kalau begitu!"

"Huh?"

Kaminari menoleh, dan lagi-lagi (Name) mempertemukan kening mereka—tapi kali ini hanya dengan sebelah tangan yang berada di belakang kepala Kaminari.

"Tadi belakang kepalamu menghantam dinding kan—ah, ada bagian yang bengkak," ucap (Name) lalu mengusap belakang kepala Kaminari, "semakin banyak kontak fisik—semakin cepat sembuh," sambungnya tersenyum lembut.

Tak lama kemudian (Name) menjauhkan dirinya dan berjalan menuju kelasnya, sambil melambai pada Kaminari yang sudah seperti kepiting rebus.

"Sampai ketemu nanti, Denki~"

My Powerful Crush (Kaminari Denki)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang