BRUUUUK....
Suara pintu yang ditutup dengan sangat kasarnya terdengar bersamaan dengan masuknya seorang gadis cantik berdarah campuran Indo-Amerika dari Ayahnya dengan Arab-Jerman dari Ibunya. Gadis ini bernama Chrashilla Zahrantiara Cholline sering dipanggil Shilla. Putri tunggal dari pasangan Edward Cholline dengan Widya Zahra Widjaja Cholline. Keluarga Cholline memiliki Perusahaan yang tersebar di seluruh belahan dunia dan juga termasuk perusahaan paling berpengaruh bagi kelangsungan hidup masyarakat dunia.
Direbahkannya tubuh langsing itu ke tempat tidur queensize miliknya, lalu dihubunginya kedua sahabatnya Via dan Ify dari i-phone keluaran terbarunya itu. "Via, Ify lo bayangin gak minggu depan gue bakal nikah" keluhnya pada kedua sahabatnya itu. "wwhhaaaaatt?" sahut kedua sahabatnya secara bersamaan dari seberang sana. Mereka sangat kaget dengan apa yang dikatakan Shilla barusan. "apa kamu bilang? Nikah? " Tanya Via memastikan apa yang didengarnya barusan. "Iya" jawab Shilla sekenanya "lo berdua cepetan kesini ya" pinta Shilla kemudian. "yaudah kita kesana sekarang" kata Via dan Ify bersamaan lalu menyudahi percakapan telfon siang itu.
Entah apa yang ada dibenak kedua orang tuanya itu sampai harus memintanya menikah minggu depan. Ini terlalu terburu-buru baginya. Mempersiapkan pesta memang sangat mudah bahkan dapat diselesaikan dalam waktu 3 hari saja untuk pesta yang sangat mewah, mengingat keluarganya yang sangat kaya raya itu. Tapi bagaimana dengan dirinya, apakah dia sanggup menjalani hidup kedepan sebagai seorang istri. Ia juga tidak mungkin menolak permintaan kedua orang tua yang sangat dikasihinya itu. Terlebih mengingat apa yang telah mereka berikan kepada dirinya selama ini.
TOK TOK TOK...
Suara ketukan pintu menyadarkannya dari lamunan. "Shill lo di dalem kan ? " suara yang dikenalinya sebagai suara Ify sahabatnya. "iya fy masuk aja, gak dikunci kok" jawab Shilla dengan ekspresi datar.
CEKKLEK...
Pintu terbuka dan nampaklah dua orang sahabatnya yang tadi berbicara dengannya lewat telefon Via dan Ify. "kok lo baru kasih tau kita sih kalo minggu depan lo mau nikah". Ucap Via membuka pembicaraan. "iya nih Shilla jahat, kan kita juga pengen bantuin elo nyiapin pernikahan" ucap Ify menambahi. "Gue juga baru dikasih tau" ketus Shilla. "hahahahhahahahaha..." tawa Via mendengar jawaban dari sahabatnya itu, yang membuat ia dihadiahi tatapan sangar dari mata berwarna coklat almond milik Shilla. "Lo itu sangat beruntung Shill. Diusia lo yang ke17 saja lo udah bisa memimpin perusahaan besar, belum lagi lo mau nikah sekarang. Gue aja iri sama elo" kata Ify sembari merangkul pundak Shilla dan menanpakkan senyum manisnya.
CAKKA P.O.V
"Cakka gak mau nikah pa, apalagi nikah minggu depan" tolak gue dengan sangat kesal kepada papa. Ku tatap mata papa yang berwarna kebiruan seperti mata punyaku dengan sangat tajam, menandakan aku sangat marah dengan keputusan ayah ini. Alexander Cakka Kawekas Nuraga itu nama lengkap gue. Pemuda tampan berdarah campuran Amerika-indo dari ayah dan Inggris-Belanda dari Ibu. Diusia gue yang baru mau 17 ini gue boleh dibilang sangat sukses. Ya gue udah bisa memimpin perusaan milik sendiri dan itu juga termasuk perusahaan besar. Gue Putra tunggal keluarga Nuraga.
"Pokoknya ayah tidak mau tahu, minggu depan kamu harus menikah dengan Ashilla Cholline. Anaknya teman papa" tegas papa "kalau tidak papa akan mencabut semua fasilitas yang telah ayah berikan kepada kamu selama ini!" tambah papa. Beliau juga terlihat sangat marah ketika aku menolak untuk dinikahkan dengan anaknya teman papa. Siapa tadi namanya? Ashilla Cholline? Ya benar Putri tunggal keluarga Cholline. Dia pasti sangat manja, mengingat dia putri tunggal keluarga yang sangat kaya raya pasti semua permintaannya selalu dipenuhi.
"udahlah kka, kamu turuti saja apa mau papamu" mama yang dari tadi diam mendengarkan pertengkaran antara aku dan papa akhirnya membuka suara " biar kami yang akan mengurus semuanya, kamu tinggal enaknya saja" tambah mama kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Selamanya
Teen FictionShilla adalah gadis remaja berusia 17 tahun. Lahir dan dibesarkan dikeluarga terpandang. Pasti semua menginginkan hidup sepertinya. Tak seperti kebanyakan gadis remaja, pada usia 17 ia sudah mampu membuktikan kemampuannya berbisnis pada khalayak...