Buuk…
Tak perlu menunggu lama, satu lemparan bantal tepat mengenai wajahnya.”bwahahhahaha” tawaku lepas melihat cakka yang kesakitan karena perbuatanku barusan. Rasain siapa suruh omes.
“kamu tega bener sama suami sendiri” katanya mengusap-usap wajahnya . “biarin” ucapku tanpa dosa. “awas aja, aku ntar malam aku bales” aku berlalu meninggalkannya sendirian.
Author’s P.O.V
“Kka…” ucap shilla melirik ke arah cakka yang lagi fokus menyetir. “hmm” gumam Cakka masih fokus menyetir mobil sport Lamborghini Veneno miliknyanya.
“aku mau nonton konser taylor swift, anggap aja ini hadiah pertama yang kamu kasih buat istri kamu yang cantiknya tiada tara ini”
“kapan?”
“besok”
“gak bisa, aku sibuk. Jadi gak bisa nemenin kamu”
“siapa juga yang minta kamu temenin? Aku kan Cuma minta ijin ke kamu. Lagian aku beli tiketnya 3 doang , 1 buat aku sisanya lagi buat Via dan Ify”
“lho kok gitu? Buat akunya mana?”
“katanya kamu tadi gak bisa nemenin, gimana sih kka?!”
“ya---aa seenggaknya kan kamu juga beliin satu buat aku”
“mana aku tau, aku kan beli tiketnya udah lama, sebelum aku tahu aku dijodohin sama kamu”
“bodo’, pokoknya tiket buat aku harus ada, kalo nggak kamu nggak boleh nonton konser itu”
“nggak boleh gitu dong, kalo kamu mau beli aja tiketnya sendiri”
“oh yaudah kalo gitu, jangan harap bisa ketemu taylor swift”
“seraah kamu aahhkk..”
Shilla yang kesal dengan kelakuan cakka memilih bungkam. Cakka kembali fokus menyetir. Sebenarnya rumah baru mereka tidak terlalu jauh, tapi karena macetnya jakarta makanya perjalanan mereka harus memakan waktu beberapa jam.
*Preeeeeeett…*
“njiiirr!!” Shilla menutup hidungnya. Dia menatap Cakka tajam. “apa’an sih lo? Pakai kentut segala lagi! Jorok tauuk!!” ucap Shilla saking kesalnya ia tak peduli sampai mamanggil cakka dengan sebutan ‘lo’.
“biarin, ini juga gara-gara kebanyakan makan nasi goreng buatan kamu” Cakka cengengesan.
“kok jadi nyalahin nasi goreng sih?!” Shilla mencubit lengan Cakka nafsu.
“aaaawwwwwuuuuhhh” ringis cakka “jahat bener, suami lagi nyetir juga, kalau nabrak gimana?!”
“Bodo’ “. Shilla membuka kaca mobil penuh nafsu. Ia sudah tak tahan lagi dengan bau kentut cakka, ia merasa kehabisan stok udara segar kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Selamanya
Teen FictionShilla adalah gadis remaja berusia 17 tahun. Lahir dan dibesarkan dikeluarga terpandang. Pasti semua menginginkan hidup sepertinya. Tak seperti kebanyakan gadis remaja, pada usia 17 ia sudah mampu membuktikan kemampuannya berbisnis pada khalayak...