Part 7

4.2K 50 7
                                    

“ Shill, lo sakit? Kelihatan lemes gitu ” ucap Ify sambil menengguk teh yang dibawakan salah satu OB di kantor Shilla. Via yang sedari tadi sibuk dengan majalahnya, mengalihkan pandangannya ke Shilla.

“ mungkin gue kecapean, belakangan ini kan banyak banget kerjaan di kantor “ ucap shilla sekenanya. Belakangan ini dirinya memang sering pusing dan mual-mual. Terlebih jika di pagi hari, ia terus merasakan mual, sampai-sampai ia tak berselera untuk sekedar sarapan pagi.

“ Hhuueekk… “ tiba-tiba rasa mual itu datang lagi. Segera Shilla berlari ke WC yang juga berada diruangannya, disusul oleh Via yang juga khawatir dengan keadaannya.

“ Shill, lo gapapa? atau mau gue anterin ke dokter “ tawar Via pada Shilla.

“ Gue gapapa Via “ ucap Shilla menduluani Via keluar dari WC. Ify yang sedari tadi duduk di sofa, melihat Shilla dengan tatapan penuh selidik.

“ Shill, gue saranin lo ke dokter deh. Ntar gue telfonin dokter kandungan gue, biar lo nggak usah ngantri lama” ucap Ify mantap. Keadaan Shilla sekarang sama kayak dirinya dulu pas awal-awal kehamilan. Dan dia yakin Shilla itu sedang mengandung.

“ Whhaatt? Lo nyuruh gue apa tadi Fy? Dokter kandungan? “ ucap Shilla memberi jeda sesaat lalu melanjutkan kalimatnya “gue cuma kecapean aja, nggak perlu ke dokter. Apalagi ke dokter kandungan ”.

“ Ish lo nggak percayaan banget sih, dulu pas awal-awal kehamilan, gue juga mual-mual gitu kayak lo shill “ ucap Ify.

“ Bener kata Ify Shill, sekarang lo harus periksain ke dokter ya, kita temenin deh “ ucap Via penuh semangat.

*****

Setelah menempuh macetnya Jakarta, disinilah mereka berada sekarang. RS Pelita Harapan. Salah satu rumah sakit terbesar di kota Jakarta ini adalah milik kakeknya Ify.

Tak perlu menunggu lagi mereka langsung masuk ke ruangan dokter kandungan, karena tadi sebelum kesini Ify sudah memberi tahu kedatangannya ke dokternya ini.

“Gimana dok?” Tanya ify antusias ketika dokter telah selesai memeriksa keadaan Shilla. Shilla lalu duduk di dekat Ify dengan perasaan gelisah, tak dipungkiri Shilla juga berharap kalau dirinya sedang mengandung.

“selamat ya bu Shilla, anda sedang mengandung”

“usianya baru 2 minggu, jadi masih sangat rentan. Saya sarankan anda jangan terlalu capek, dan perbanyak asupan makanan bergizi. Dan rajinlah control, satu bulan sekali. Ini resep vitamin yang harus di tebus” jelas sang dokter dengan ramahnya.

“iya dok. Terima kasih” ucap Shilla. Guratan bahagia terpancar jelas di wajah shilla. akhirnya mereka di karuniai seorang baby di rahim Shilla setelah setahun lebih pernikahannya.

“oh iya dok, giamana dengan teman saya ini dok, kapan dia ngelahirin? Saya udah nggak sabar, nunggu ponakan saya keluar”

Kita SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang