Dua

562 45 0
                                    

*Happy Reading

Terlihat seorang ojek online sudah siap di depan rumah si pemesan. Ya, memang seperti biasa dirinya suka meminta bantuan ojek online jika tidak ada yang mengantar. Tampak sang ojek menunggu dengan sabar karna sepertinya si pemesan belum selesai dengan persiapannya.

Tap.. Tap.. Tap..
"Huh.. Bang maaf ya lama. Yok bang jalan," dengan tergesa2 dan nafas sedikit ngos2an si pemesan berlarian menuju abang ojeknya. Si abang hanya mengangguk patuh lalu mulai menarik gas motornya.

"Loh, kok abang ojeknya beda ya. Wangi banget. He smells very nice. Kalo gini kan aku betah naik ojek terus2an," kata si pemesan begitu wangi parfum sang ojek menyeruak memenuhi indra penciumannya. Apalagi udara segar pagi ini yang berhembus lembut dengan sayup2 suara kendaraan karna keadaan masih belum terlalu ramai, membuat suasana terasa nyaman sekali.. Tanpa sadar si pemesan memeluk si abang ojek cukup erat. Tampak si abang ojek pun tersentak namun sedetik kemudian ia bisa bersikap santai kembali.

Sekarang si pemesan tampak memejamkan matanya seraya menikmati suasana sejuk pagi ini.

Tak berapa lama mereka pun sampai di depan kampus si pemesan. Terpampang nyata nama kampus tersebut tepat di muka gedung yang cukup menjulang. Universitas Tarumanagara. Ya, itulah nama kampusnya dan si pemesan tadi berkuliah disini dengan jurusan Bahasa Inggris.

Setelah membayar, si pemesan berjalan sedikit tergesa2 memasuki gedung kampusnya. Dan sosok abang ojek pun menghilang menuju parkiran yang ada di kampus tersebut. Loh kok dia malah ke situ? Ia melepas helm nya, membuka masker dan kacamata yang ia kenakan tadi. Lalu membuka jaketnya.

Wussshhh
Seketika merebak wangi parfumnya membuat orang yang berada di dekatnya menghentikan kegiatan mereka tiba2. Waktu seakan berhenti sedetik seolah menyuruh mereka menikmati aroma parfum yang dilayangkan dari sosok yang baru saja memarkirkan motor kesayangannya itu. Ia pun tersenyum ramah menatap sekitarnya, walaupun tak banyak yang ia kenal tapi tentu saja ia tak akan bersikap sombong pada mereka.
Lalu dengan santai ia berjalan menuju gedung fakultasnya yaitu Design Komunikasi Visual yang tak berjauhan dengan fakultas ilmu komunikasi.

Bruukk
"Eh, sorry. Maaf ya gue buru2 soalnya." seorang cewe berkacamata sedang berjalan terburu2 menuju kelasnya lalu menubruk tubuh cewe yang tubuhnya lebih tinggi darinya.

"No problemo. Sini aku bantuin." cewe tinggi itu membantu merapikan buku2 yang tadi jatuh berserakan di lantai dekat tangga. Ia juga sempat memegangi dadanya yang kembali bergemuruh karna bertemu sang idola sedekat ini.

"Loh, kamu Cessy kan? Kamu kok disini pagi2 gini?" tanya cewe itu. Ternyata dia adalah sand idola yang tadi juga sebagai si pemesan jasa ojek online.

"Hehehe Shinta ya. Aku juga kuliah disini." cewe tinggi itu pura2 tak tahu. Padahal tadi dia yang menyamar jadi ojek online untuk mengantar sang idola.

"Wah bisa kebetulan banget gini ya. Mana aku nabrak kamu terus lagi. Maaf ya," ucapnya malu2 sambil membenarkan letak kacamatanya dan menggandeng kembali buku2nya.

"Udah aku bilang gak masalah Shinta. Ya sudah buru gih ke kelas. Nanti kamu telat," suruh Cessy santai padahal ia hanya belum bisa menetralkan detak jantungnya saat ini.

"Makasih ya. Maaf sekali lagi." Shinta berbalik dan Cessy segera mengangguk masih dengan senyum ramahnya.
"Kok wanginya sama kayak si abang ojek tadi ya?" Shinta bertanya2, menoleh sekali lagi menatap Cessy yang masih tersenyum ramah sebelum ia benar2 berjalan menuju kelasnya.

Di 'Waro' IdolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang