Tiga

449 49 11
                                        

*Happy Reading

Pagi ini tampak sang idola santai mengunyah sarapannya. Tidak terburu2 seperti kemarin. Setelah itu ia kembali melakukan order ojek. Di sisi luar, tentu saja ada ojek yang sudah menunggu orderan sang idolanya itu.

Tring..
"Asyik.." teriaknya girang. Ia langsung menekan tombol oke atau ready dan siap mengantar si pemesan dengan senang hati.

Clekk
Terlihat sang idola berdiri dengan masker dan kacamata di wajahnya. Kembali ia mengerutkan alis melihat si abang ojek karna sama dengan yang kemarin.

"Bisa pas gini ya? Kalo gitu aku harus buktiin hari ini," batinnya.

"Eh, abang lagi?" ucapnya pura2 tak mengenali abang ojek. Si abang hanya mengangguk lalu mereka kembali melaju menuju kampusnya.

Sang idola sengaja memeluk erat tubuh abang ojek. Ia ingin tau apakah benar sosok itu adalah orang yang dicurigainya sejak kemarin atau bukan. Benar saja, ia dapat merasakan tubuh si abang tersentak dan dapat mendengar jelas degupan jantungnya lewat telinganya yang ia tempelkan di punggung si abang ojeknya. Lewat harum tubuhnya ia juga semakin yakin kalo orang tersebut adalah Cessy. Cewe yang akhir2 ini selalu mendekatinya. Entah kenapa ia justru merasa nyaman sekali ketika memeluknya seperti ini. Bahkan kembali ia memejamkan matanya menikmati aroma ini. Seolah akan menghilang jika ia membuka matanya walau secuil.

Tiba2 detak jantungnya pun berpacu, padahal si abang ojek melajukan motornya dengan kecepatan sedang dan sangat hati2 mengingat ia sedang membonceng idolanya.
Mereka pun sampai. Tapi sang idola belum menyadari jika motor sudah berhenti tepat di muka gedung kampusnya.

"Mbak.. Sudah sampai." si abang menepuk pelan tangan si pemesan yang masih belum bergeming dari duduknya.

"Eh, udah sampe ya. Maaf ya, aku masih ngantuk banget soalnya," alasannya agar tak terlalu terlihat jika ia sedang menikmati pelukan si abang ojeknya. Si abang hanya mengangguk saja lalu meraih helm yang masih dipakai si pemesan.

Setelah membayar, Shinta pun mulai berjalan perlahan menuju gedung kampusnya. Ia tampak berbalik melihat kang ojek yang masih berdiri seakan menunggunya masuk. Ia pun berlari kecil agar lebih cepat sampai di dalam. Lalu dengan celingak celinguk ia kembali keluar setelah melihat si abang berlalu menuju parkiran kampusnya.

"Tuh, kan. Si abang belok ke arah parkiran. Itu pasti dia." Shinta pun buru2 berjalan menuju parkiran belakang dan menunggu si abang selesai memarkirkan motor cantiknya.

"Pagi Cessy," sapanya pura2 tak tau bahwa tadi ia baru saja diantar Cessy.

"Eh, Shinta. Pagi juga." ia tampak sangat terkejut dengan kemunculan idolanya yang sangat tiba2 itu. Ia takut akan ketahuan jika melihatnya di parkiran seperti ini apalagi dengan motor cantiknya yang sekarang sedang bersamanya.

"Kamu naik ini?" tanya Shinta pura2 sambil menatap jauh ke dalam mata Cessy.

"Iya.." balasnya menunduk tak berani menatap balik mata sang idola.

"B 6351 CAW. ini kayak plat motor yang nganter aku tadi deh," godanya dengan mengangkat dagu Cessy. Ia kembali menatap jauh ke dalam mata Cessy. Tapi Cessy lagi2 menunduk, ia kesulitan menelan ludahnya sendiri.

Di 'Waro' IdolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang