Di 'Waro' Idola

Lima

*Happy Reading

Satu tahun kemudian

Brukkk
" Aduh.. Sshh" adu seorang gadis kecil yang lucu ketika sedang ber jogging ria di salah satu taman kota.

"Kamu gak apa dek? Sini kakak bantuin." seorang cewe masih betah dengan topi hoodie nya membantu gadis kecil itu berdiri dan mengajaknya duduk di salah satu kursi yang ada di taman itu.

"Sakit kak.." ia masih mengelus dan meniup2 lututnya yang sedikit lecet karna kejadian barusan. Ia belum melihat sosok yang baru saja membantunya.

"Duh, berdarah ya. Kamu tunggu bentar ya, kakak cari obat dulu di sekitar sini." ia segera beranjak dan berbalik hendak berlari tapi gadis itu langsung menahannya.

"Kak, gak usah. Aku mau pulang aja." ia menarik tangan cewe itu lalu cewe itu pun segera berbalik dan berjongkok kembali sambil membuka hoodie nya karna menghalangi pandangannya.

"Loh, ini kakak?" teriaknya begitu melihat jelas wajah cewe itu. Tapi ia hanya mengerutkan alisnya.

"Kakak gak ingat? Aku yang pernah mau dipalak sama preman waktu itu kak? Si Panda?!" katanya sumringah sambil menepuk pundak cewe itu. Mata cewe itu tampak berputar, lalu sedetik kemudian ia pun teringat kejadian itu.

"Ooh, jadi adek yang waktu itu ya?" tanyanya riang dengan wajah berbalut senyum sangat manis. Gadis kecil itu pun segera mengangguk senang.

"Aku gak nyangka bakal ketemu kakak lagi. Aku senang sekali." ia langsung menarik tubuh cewe itu dan memelukknya gemas. Cewe itu tampak terkejut dengan pelukan tiba2 yang didapatnya dari si adek. Tapi ia pun mengelus lembut rambut adek itu kemudian menarik tubuhnya menjauh.

"Iya, kakak juga senang bisa ketemu kamu lagi. Kamu sendirian?" tanyanya lagi sambil celingak celinguk melihat sekitar. Adek itu pun mengangguk lagi sambil manyun tampak sedih.

"Loh, kenapa?" ia mengusap rambut adek itu penuh sayang.

"Gak apa kak. Aku tadinya mau ajak kakak aku juga. Tapi gak tau kenapa akhir2 ini dia tampak murung terus. Setiap aku tanya kenapa dia gak pernah mau cerita. Hiks.. Aku sedih kak ngeliat dia kayak gitu terus. Hiks.." isaknya pelan sambil mengusap air mata dari sudur matanya.

"Oh, gitu. Ya sudah adek mau pulang kan? Ayok kakak anter aja." cewe itu pun berdiri dan menyorokan tangannya untuk membantu adek itu berdiri.

"Tapi kak, aku bawa motor sendiri tadi," katanya bingung bukan untuk mencoba menolak tawaran cewe itu.