Hai guys,Baca ceritanya sampai habis ya,dibagian ini banyak moment yang bikin baper, Rara bakal ngobrol dengan Dimas .
"Mau ikut ke kantin ra?" tanya raka padaku.
"Nggak deh lagi mager, mending main game aja sama mereka (teman sekelasku yang lain),aku titip fruit tea ya" jawabku sambil mengeluarkan uang 5000an dari kantong bajuku.
Saat ini aku sedang duduk dikelas, memanfaatkan jam istirahat pertama untuk bermain game online saja.
"wee ada anak basket tuh, kayaknya ada info latihan" teriak seorang teman ku yang termasuk anak basket juga sepertiku, ya tau dong alasanku masuk basket karna apa? Ya pastinya karna kapten basket idaman itu hehe..
"Selamat Pagi Teman-teman, kami ingin memberitahukan kepada teman-teman yang ikut ekskul basket bahwa mulai nanti sampai tiga hari kedepan kita ada latihan rutin dikarenakan ada lomba di sekolah SMA Panca Mulia yang diadakan empat hari lagi. Kiranya kita semua dapat menghadiri latihan nanti jam 16.00 WIB. Sekian dari kami, Terima Kasih" ucap seorang perwakilan dari pengurus basket yang bernama Jordan yang menjabat sebagai wakil kapten.
Setelah menyampaikan informasi itu mereka keluar untuk ke kelas lainnya,akupun kembali melanjutkan game yang sebelumnya kumainkan..
"eh ganteng banget ya si dimas" ucap seorang teman sekelasku yang duduknya tidak jauh dari kursiku, aku sontak melihat orang yang berbicara itu. Ternyata dia adalah Putri, siCantik dari rawa rawa hahaha..oke abaikan. Putri adalah salah satu cewek yang tergolong hits di sekolah ini, dia dan gengnya sering jadi bahan pembicaraan di sekolah karna ulah mereka yang kelewat nakal, ya walaupun kualitas otaknya tergolong bagus. Oke lupakan tentang Putri, kita kembali ke topik awal yaitu Latihan nanti.
"Eh ra, ini minumannya" kata raka sambil memberi sebotol fruit tea yang tadi kupesan.
"Oke, makasih raka" ucapku padanya.
"eh nanti aku ada latihan basket mendadak, soalnya empat hari lagi bakal ada lomba di SMA Panca Mulia,mau nemani aku nggak?" pintaku pada raka
"boleh, aku juga lagi nggak ada kerjaan nanti, nggak latihan futsal juga, yaudah nanti aku temeni ya" katanya sambil duduk dikursi sebelah ku sambil meminum fruit tea miliknya.
Aku mengangguk mengiakan jawabannya.
Tettt.. Tettt... Bel berakhirnya istirahatpun terdengar, pelajaran sberikutnya ialah Matematika yang diajar oleh buk leli, guru killer sekolah kami.
Kami melakukan pembelajaran dengan hening dan fokus, karna kalo tidak atau ribut dikit aja, bisa langsung di keluarin sma buk leli.***
Saat ini aku sedang berada dilapangan basket sekolahku,dengan di temani raka yang sedang duduk sambil memperhatikanku dari kursi dipinggir lapangan.
Saat ini dihadapanku sedang berdiri seorang yang berbadan tegap,memiliki dada yang bidang, berkulit putih, dan mata yang coklat, sedang memberi pengarahan untuk kami tim basket putri,tak lain orang tersebut iyalah dimas. Aku memperhatikannya dengan seksama, tak hanya aku, beberapa pasang matapun juga melihatnya karna ketampanannya yang berlebih wkwk alay ya hehe..oke lupakan."Teman-teman, sekarang saya akan bagi kalian menjadi beberapa kelompok" ucap dimas dengan tegas.
"Tiap kelompok nanti akan dilatih oleh dua orang kakak senior,jika ada yang kurang dipahami bisa tanya dan berlatih pada kakak tersebut" timpalnya menjelaskan.Setelah pembagian kelompok, ternyata aku disatukan dengan kelompok yang mendapat senior yaitu Dimas. Kalian heran ya kenapa Dimas termasuk senior? Ya emang dia termasuk senior, karna dia sudah masuk tim basket mulai dari kelas X, sedangkan aku dan dua orang temanku baru masuk tim basket mulai kelas XI saat mulai dari aku kenal Dimas si kapten basket yang ganteng hehe.. Jadi berhubung karna aku baru masuk, aku disatukan dengan tim junior kelas X (adek kelas).
Kelompokku yang dilatih oleh kak febri dan Dimas mulai berlatih materi shotting, kami berlatih dan terus berlatih, ya walaupun aku terkadang gagal fokus dengan kegagahan Dimas yang bertambah saat main basket hihi..
"Oke, sekarang saatnya saya ingin melihat kemampuan kalian tapi satu-satu ya" ucap kak febri yang sungguh membuat jantungku berdebar, jujur aku belum terlalu mahir bermain basket karna tujuan utamaku masuk adalah agar dekat dengan Dimas.Kami memulai tes kemampuan satu-persatu, aku memilih jadi yang terakhir untuk dites.
Sudah semua teman sekelompokku mencoba dan bisa, kini saatnya giliranku untuk maju. Akupun mulai melangkah ke titik tempat yang sudah ditentukan, aku mulai meraih bola dan mulai membuat ancang-ancang. Kuluncurkan bola yang sedari tadi kupegang ke arah ring tepat di hadapan ku saat ini, tapi sayang tembakan yang kulakukan gagal. Aku mencoba barkali-kali, aku mengulang dan terus berusaha."hahaha udah ra, kalo nggak bisa ikut silat aja, jangan basket wkwk" teriak raka dari ujung sana yang membuatku sangan jengkel dan malu.
Saat aku mulai menyerah, seseorang datang menghampiriku. Orang yang sangat tidak kusangka-sangka bakal bisa sedekat ini dengannya. Dan ini adalah kali pertama aku berbicara dengannya."ekhmm.. Kamu kelas XI kan?" tanyanya padaku.
"i-iya, a-ku kelas XI" jawabku gugup.
"hmm oke, sini aku bantu" ucapnya yang langsung beranjak kebelakangku yang masih terpaku dengan posisi ingin mengeshoot bola dari atas kepala.
Ia menggenggam tanganku untuk membenarkan posisinya, aku hanya ikut aja, ya kali bantah apa kata cogan hehe..
"Sumpa emang bener ya, dekat dengan orang yang disukai emang buat jantung kayak mau copot huhh" ucapku dalam hati."hei..kok bengong, ada yang salah denganku? Perasaan dari tadi liatin aku gitu banget sih?" tanyanya sedikit kertawa
"hahh eh e-ee anu eee gapapa kok, ng-nggak ada yang sa-salah juga dari kamu" jawabku malu dan gugup
"hehe iyaiya becanda kok" ucapnya sambil tersenyum lebar yang membuat gigi putihnya terbuka lebar.
Sungguh inikah yang dinamakan pangeran surga? Haha alay banget ya.. Oke lanjut.Dimas mengajariku teknik-teknik bermainnya sampai aku bisa melakukannya,setelah kurang lebih 30 menit dia hanya mengajariku, dan disaat itu juga aku merasa bahwa aku memang benar-benar jatuh hati padanya.
Andaisaja waktu bisa berhenti, ingin rasanya sedekat tadi lagi dengannya.
"Oke Teman-teman, kita sudahi latihan hari ini dan diakhiri oleh doa" kata seorang senior yang lain,lalu ia membuat doa penutup.
---
Aku menyusun barang-barangku dan ingin beranjak pulang. Aku merasa ada yang kulupakan sejak tadi. Aku mengingat ingat apa yang terlupakan, ternyata "Oh ya, Raka! dimana dia? Kok tadi nggak keliatan diujung lapangan? " aku bertanya tanya dalam hatiku. Akupun langsung mencoba menghubungi nomornya dan ternyata tidak diangkat, aku terus berusaha mengirim pesan padanya hingga akhirnya satu mesan masuk ke ponselku.
Kringgg.. Kringg...
Aku membaca pesan yang masuk, dan ternyata dikirim oleh raka.
"Ra, maaf ya aku pulang duluan, ada urusan mendadak tadi. Maaf ya kau harus pulang sendiri,dan besok juga aku nggak bisa jemput kau kesekolah, aku besok datangnya agak telat, jadi kau berangkat duluan aja" isi pesan dari raka yang membuatku heran, nggak biasanya dia seperti ini, seperti ada yang disembunyikan olehnya.Penasarankan gimana kelanjutannya? Kira-kira apa yang bakalan terjadi dengan mereka ya?
Baca terus ceritanya ya😊
Maaf kalo banyak typonya😔 namanya juga manusia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Sahabatku💖
RomansaCerita ini menceritakan sebuah persahabatan dimana seorang cewek dan cowok yang sudah sejak kecil dekat. Si cowok menyukai cewek tersebut,tetapi si cewek tersebut tidak mengetahuinya. Cewek tersebut sering curhat tentang cowok yang disukainya tanpa...