Menang Banyak nih

16 1 0
                                    

Hai teman-teman, sorry banget aku update ceritanya lama ya,soalnya lagi banyak banget tugas.
Tetap stay dicerita ini ya guys, karna semakin lama akan banyak fakta yang tak terduga dari Dimas,rara dan Raka.

Pagi yang cerah untuk mengawali hari yang menegangkan dimana kami akan berjuang untuk kemenangan tim basket sekolah kami.
Yeayyy..
Akhirnya saat-saat yang ditunggu tiba, dimana aku diijinkan ikut lomba dan nggak belajar di sekolah.hehe.
Ya hari ini kami akan mengikuti lomba di SMA Panca Mulia. Kami menyiapkan 10 pemain tiap tim putri dan putra. Masing-masing 5 pemain inti dan 5 pemain cadangan.
Aku adalah salah satu pemain cadangan,ya maklum sih ya karna aku juga nggak jago-jago amat main basketnya.
Tapi yang buat aku senang saat ini adalah aku bisa menonton sang kapten basket bertanding. Ya, dimas termasuk dalam pemain inti tim putra dan dipercaya sebagai kapten tim.
Hulalaaaa...
Dapat rejeki nomvlok deh.Hehe.

Sekitar pukul 09.00 kami berangkat dari sekolah menuju ke SMA Panca Mulia. Kami mengawali perjalanan kami dengan doa yang dipimpin oleh pembina ekskul basket yaitu pak erik yang tak lain adalah guru penjas kami. Kami menempuh perjalanan sekitar satu jam.

Sekitar pukul 10.00 kami sampai ditujuan, pak erik selaku pembina langsung turun dan menjumpai panitia perlombaan untuk melihat jadwal pertandingan kami.
Ternyata lawan pertama kami akan bertanding melawan tim putra SMA Sultan Agung dipertandingan ketiga,huhh deg-degan nih wkwk.
Kamipun menghabiskan waktu untuk berlatih sebelum bertanding.

---------

Sekitar pukul 14.00 tim putra kami dipanggil untuk melaksanakan pertandingan, Dimas dan kawan-kawanpun bergegas menuju tengah lapangan dimana sudah ada tim lawan dan wasit.
Pritttttt....
Wasit membunyikan peluitnya dan pertandinganpun dimulai. Kami sebagai tim yang belum tanding terus berteriak untuk menyemangati tim putra kami.
Setelah beberapa menit,babak pertama pun selesai, kami kalah dengan skor 6:2. Saat jeda, pak erik nginstruksikan para pemain agar bermain lebih teliti lagi.

Pritttttttt...
Wasitpun meniup peluitnya lagi tanda mulainya babak kedua. Tim putra kamipun mulai memakai taktik yang sudah diajarkan oleh sang pembina,akhirnya pada babak kedua kami unggul dengan skor 16:10. Akhirnya perjuangan keras tim putra kami tidak sia-sia, mereka berkesempatan tanding dilima besar.

Sekitar pukul 16.00 kini giliran tim putri yang main. Tim putri kami kali ini dipimpin oleh Dinda, dengan anggota yunika, devi, angel dan ririn.
Kali ini kami melawan tim putri dari SMA permai jaya.
Prittttt... Babak pertama dimulai.
Pertandingan berlangsung begitu sengit. Kedua tim memiliki kemampuan yang hampir sama.
Kami selaku pemain cadangan terus memberi dukungan pada tim kami. Akhirnya dibabak pertama kami unggul dengan skor 5:2.
Saat jeda pun pak erik tetap memberi arahan pada tim kami.

Pritttt...
Kini mulai babak kedua,kami terus menjaga konsentrasi tim yang sedang main, tetapi masih sepuluh menit diawal babak kedua, ririn mengalami cidera dibagian kaki karena terjatuh. akhirnya pak erik memanggilku setengah teriak untuk menyuruhku menggantikan posisi ririn ditim.
Aku yang masih beberapa kali ikut lombapun mulai berfokus, aku tidak mau mengecewakan sekolahku (sekalian sih caper sama sikapten tim putra, dimas.)
Yeayyyy...
Akhirnya hal tidak kusangka terjadi, aku berhasil ngeshoot bola ke ring dengan skor 2 poin,Amazing..hehe.
Dibabak kedua inipun kami akhiri dengan skor unggul 12:7 dan kami masuk juga kedalam lima besar.

Setelah usai pertandingan, kamipun beristirahat sejenak. Ternyata pertandingan lima besar dilakukan 2 hari lagi, jdi masih ada waktu bagi kami untuk istirahat dan berlatih.
Karna pertandingan kami kini sudah selesai, kamipun bergegas kembali kesekolah dan berpisah dari sana.

***

Setelah sampai disekolah.
Kami semua bersorak sorai karna kemenangan yang kami dapat.
Dan kami akan berjuang untuk mendapat juara 1 basket putra dan putri. Kami menutup perjumpaan kami dengan doa yang dipimpin oleh salah satu anggota tim putra.

Saat pulang, ternyata papa tidak dapat menjemputku,akupun memilih untuk berjalan keluar sekolah mencari angkutan umum, tiba-tiba ada sebuah motor besar berhenti disampingku.

"Raa.. " suara itu? Kayak kenal pikirku, akupun menoleh kesamping untuk mengetahui siapa yang memanggilku tadi. Ternyata dimas yang memanggilku dan sontak membuat aku tertegun beberapa saat.
"heyy raa, kok malah melamun sih" tanyanya padaku dengan heran.

"eh.. E..nggak kok, nggakpapa. Ada apa manggil aku? " tanyaku yang juga ingin tau tujuannya memanggilku.

"Pulang bareng siapa? Mau bareng aku nggak? Kan searah juga, aku antar sampe depan rumah deh sebagai hadiah kemenangan hari ini, hehe. " ucapnya sedikit bergurau.

"hahh?  Serius? Hmm yaudah deh, mumpung aku juga nggak dijemput" jawabku sedikit malu-malu.

"Yaudah yuk naik, udah sore nih" ajaknya.

"iyaiyaa" jawabku sambil naik ke motor milik dimas.

Sumpa pengen banget waktunya berhenti saat dimoment seperti ini, huaaaa.... (lebai banget hihi)

Setelah beberapa saat hanya saling berdiam diperjalanan akhirnya dimas membuka topik pembicaraan.
"Raa, boleh nanya nggak? " tanyanya

"eh boleh kok, mau nanya apa emang?" tanyaku sedikit ragu

"Itu cowok yang sering bareng kamu itu pacarmu ya? " tanyanya yang membuat aku sontak terkejut.

"cowok yang mana?" tanyaku memastikan

"ituloh yang kemana-mana sama kamu,yang kemarin nungguin kamu latihan basket dipinggir lapangan" tanyanya ulang, karna emang seperti nya mereka nggak saling kenal.

"ohh itu, namanya Raka, dia bukan pacarku,dia sahabatku dari kecil,dia udah kuanggap abang sendiri" jelasku padanya.

"ohh gitu, jadi kamu punya pacar nggak? "

"haa?  emm.. pacar ya?  Nggak ada hehe" jawabku agak kikuk. 

"yes.. Bagus deh kalo kamu nggak ada pacar,berati aku masih ada kesempatan" katanya makin lama dengan suara yang semakin pelan.

"Maksud kamu? " tanyaku aneh

"nggakpapa kok, rumah kamu yang didepan itukan? " tanya dimas mengalihkan pembicaraan.

"iyaa" jawabku.

Setelah sampai tepat di depan gerbang hitam yang tak lain adalah rumahku, akupun turun dari motor milik dimas.

"mas, makasih ya tebengannya" ucapku.

"iya sama-sama ra, aku pulang dulu ya" katanya

"loh nggak mau singgah dulu nih? " ajakku

"lain kali aja deh, udah sore banget soalnya" jawabnya

"yaudah deh, daaa.. " kataku sambil melambaikan tangan padanya yang semakin lama menjauh dari tatapanku.
Akupun masuk kedalam rumah yang sudah menunggu kehadiranku sedari tadi.
Aku membuka rumah yang aku belum tau siapa yang ada didalamnya.
"Maa... Mama.. " panggilku setengah teriak.

"Iya ra, mama disini" jawab seseorang dari arah ruang TV, akupun menuju arah sumber suara dan ternyata sudah berkumpul Papa, Mama,Adikku,dan satu orang yang tak asing yaitu Raka.
Ternyata tak lama sebelum aku sampai, Raka sudah dahulu sampai ke rumahku. Emang sudah biasasih dia datang kerumahku walau aku nggak ada dirumah, terkadang aku mendapatinya sedang main game bareng adikku, bahkan kadang suka nonton bola bareng dengan papa.

"Baru pulang ra? Gimana lombanya? " tanya Raka padaku setelah aku mulai ikutan duduk di sofa bersama mereka

"ya menurutmu gimana? Ya baru pulang lah ka. Lombanya seru sih, eh kami masuk lima besarloh el, jadi bakal tanding lagi 2 hari lagi" jawabku padanya.

"oh bagusdeh kalo gitu. Mandi gih, bau tau" ucapnya usil sambil mendorong-dorong tanganku.

"ihh bau, enggak ya" ucapku sambil mencium beberapa bagian tubuhku.
"Yaudah deh aku mau mandi dulu, daa.. " timpalku sambil berjalan menuju kamarku.

Akupun meninggalkan Raka dan keluargaku diruang TV.

Seru gk?  Maaf kalo kurang menarik deh, soalnya belum dapat inspirasi lagi.
Oiya penasaran kan dengan cerita selanjutnya? Tungguin update cerita aku ya. 😉

Cintaku Sahabatku💖Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang