Zeo's POV
Aku banyak mendengar tentang gadis itu dari ayahku, katanya dia anak yang mandiri, pemberani dan cukup cerdas aku sangat penasaran dengan makhluk itu. Jadi kuputusan untuk mengikuti pesta yang diadakan oleh om Rio ayah dari gadis itu. Awal aku menginjakkan kaki dirumahnya aku merasa sedikit aneh, ada sedikit energi yang kurasakan dan berbeda, aku memang tidak bisa melihatnya ataupun banyak yang menyebutnya dengan sebutan mata batin atau indera ke-6 tapi aku hanya bisa merasakan hawanya. Semenjak pertemuan itu kami menjadi lebih dekat kami mulai menjalin pertemanan yang cukup dekat menurutku. Hingga pada hari dimana ia mempercayaiku menjadi teman curhatnya dia menceritakan keluhannya padaku, mimpi yang ia alami setiap harinya semenjak ia menempati rumah itu, awalnya aku tidak terlau percaya, namun aku kembali lagi pada saat dimana aku pertama kali menginjakkan kaki dirumahnya, ya aku merasa energi itu, energi yang jahat ada di dalam rumahnya. Hingga yang membuat ku sulit untuk mempercayainya saat ia menceritakan bahwa ia menemukan boneka yang didapat dari anak kecil perempuan yang pernah berjumpa dengannya, Diana bercerita bahwasanya boneka itu bisa mengedip dengan sendirinya. Untuk cerita kali ini aku cukup terkejut haruskah aku mempercayainya?, namun aku rasa ini berlebihan. Jadi kuputuskan untuk memberi solusi dengan cara menggali kuburan boneka itu, hitung hitung aku sangat penasaran apa iya dijaman sekarang ada boneka seperti itu.
Kemarin aku baru saja kerumah Diana, ya tujuanku agar bertemu dengan boneka itu jadi kami berdua memutuskan untuk menggali boneka itu Diana pun menunjukkan dimana ia mengubur boneka tersebut. Namun apa boleh buat aku melihat reaksi terkejutnya saat kuberitahu ia kalau aku tidak menemukan apa apa, bahkan sedikit sulit untukku, haruskah ku percaya dengan Diana atau tidak. Namun aku rasa gadis itu tidak dalam keadaan baik, maksudku ada sesuatu yang sepertinya jahat mengikutinya. Kenapa aku berbicara seperti ini, karena aku merasakan sesuatu saat pertama kali kerumahnya entahlah aku juga masih ragu, mungkinkah hanya perasaan belaka ataukah memang pada kenyataannya begitu. Yang pasti aku hanya ingin mempercayai Diana dan membantunya karena menurutku ini sangat menarik.
***
Diana's POV
Masabodo soal kemarin, aku yakin mungkin Zeo akan berpikir kalau aku ini pembohong walaupun dia mengirim pesan singkat itu tadi malam. Mungkin ia hanya merasa iba padaku. Yang jelas aku bersyukur, malam ini aku tidak bermimpi apa apa hanya saja tadi malam saat aku terbangun untuk mengambil minum di dapur aku melihat wanita itu berjalan kearah dapur aku melihatnya dari lantai atas. Aku tidak ingin mengusik makhluk itu aku tidak ingin mencari masalah.
Tunggu dulu, boleh aku berkata jujur aku tidak memiliki sama sekali yang namanya indera ke-6 atau apalah itu semacamnya. Yang jelas ini untuk kali pertamanya semenjak tinggal dirumah ini aku bisa melihat hal hal seperti itu.Hari ini kami sekeluarga akan pergi kerumah paman, jelas aku ikut, aku tidak mau dirumah sendirian lagi, rencananya kami akan menginap untuk semalam. Itu ide yang sangat bagus bukan, mungkin aku bisa terhindar dari mimpi mimpi sialan itu. Aku menyiapkan baju baju yang akan kubawa di dalam ranselku. Tunggu, ternyata didalam lemariku ada sebuah selorokan kecil.
"Uuuhhh..."
Refleks suara ku terdengar saat sulit sekali membuka selorokan ini, letaknya yang cukup dalam dan tertutup gantungan gantungan baju membuat selorokan ini sulit untuk digapai.
Gotchaaa selorokannya terbuka. Waw aku cukup terkejut tenyata ada sebuah buku berukuran A5 yang sudah berdebu namun masih terlihat cantik. Kalau dilihat lihat ini seperti buku diary."Diana cepat !!!! 10 menit gak turun ditinggal ya.."
Teriak ibu terdengar layaknya memakai toa."Iya sebentar jangan ditinggal lah bu"
"Makanya cepetan"
Dengan gesit tanganku cepat cepat mengemas barang barang yang perlu kubawa, ketika semua sudah siap aku menuruni anak tangga.***
Malam yang seru, sambil ditemani dengan bintang bintang yang cantik aku beserta keluarga besarku, kami barbercue-an. Suasana disini sangat ramai beda sekali dengan dirumah haha. Tepat pada saat ini kak Reno sedang memainkan gitarnya, ada aku dan 3 sepupuku lainnya yang ikut bernyanyi bersama alunan musik dari suara gitar kak Reno. Aku melihat para orangtua sedang menikmati obrolan hangat, sebagian masih sibuk tanggannya berkutik dengan panggangan. Aku pun ingin mengalihkan pandanganku dari para orangtua menuju ke kak Reno yang masih asik tanggannya berkutik dengan senar senar gitar itu. Namun, deg... Aku tertegun menelan salivaku, aku melihat sesosok perempuan yang kutaksir seumuran denganku. Dia terus menatapku tanpa berkedip rambutnya lurus dan panjang, matanya sedikit sipit dan wajahnya pucat bahkan warna bibirnya pun mengikuti warna kulitnya, dia diam, matanya nya menatap kosong ke arahku. Aku benci tatapan itu tatapan yang bisa membuatku beku.
"DI..A..NA"
Deg... Jantungku maraton untuk kedua kalinya ya aku bisa melihatnya. Mulutnya menganga mengeja huruf demi huruf dari namaku. Walaupun aku tidak mendengar suaranya namun aku sangat yakin mulutnya itu memanggil namaku bisa dengan jelas kulihat mulutnya membuka dan sesuai ejaan nama ku. Astaga apalagi ini kenapa setiap harinya muncul makhluk astral yang bebeda beda. Kepala ku pusing perutku pun mual, tampaknya sebentar lagi aku akan roboh. Benar saja om Agas sudah memegangi punggungku yang hendak jatuh ini. Akupun merasakan badanku seperti di gendong ala bridal style aku sangat yakin akan dibawa ke kamar, para sepupu ku pun mengiringi ku bahkan ibu terdengar teriak teriak menyebut namaku. Namun belum sampai ke kamar semuanya sudah gelap.
Gelap
Gelap
Dan selanjutnya benar benar gelap.
Makasih ya buat yang udah baca sampe sini aku harap ceritanya gak ngebosenin. Tapi kalo ada kesalahan atau kurang gimana gtu kalian boleh coment kok....
VOTE & COMENT !!!! gengs
Salam dari DIANA 😘😘😘
Ig : dheviindana