Day 10

44 9 2
                                    

"Hosh...hoshh"

Aku terbangun dengan keringat yang mengucur dari kening ku, aku bermimpi buruk lagi semalam. Entahlah aku tidak ingin bercerita banyak, aku benar benar tak habis pikir dengan kejadian semalam. Apa kabar dengan Zeo , aku tidak paham dan betul betul tidak paham. Bahkan pagi ini aku masih terlalu takut mengingat kejadian semalam.

"Diana cepat turun sarapan dulu nak " teriak ibu yang menggelegar seantero rumahku.

"Iya bu" dengan cepat aku turun kebawah dan menuju meja makan.

Sudah ada ayah, ibu dan kak reno entahlah mereka semua sudah berpakaian rapi mungkin ingin pergi.

"Ibu, ayah kak Reno kok pada rapih rapih banget ?" tanya ku yang penasaran

"oh iya maaf Diana kamu gak usah ikut dulu ya ayah gak lama kok cuma sebentar doang "

"emang pada mau kemana yah?"

"mau ke rumah sakit sayang " ucap ibu yang tiba tiba

"HAH" teriakku kencang yang sangat terkejut

"Zeo gak papa kan bu?" tanyaku mulai panik

"Wah otaklu cowo mulu Di " ucap kak Reno yang menjengkelkan

"kok tiba-tiba Zeo sayang?" tanya ibu yang sedikit mendelikkan mata

"oh ngak bukan apa apa bu,,,yaudah diana ke kamar ya "

Aku pun segera pergi menuju kamar dan buru-buru mengambil handphone ku yang terletak di atas nakas, dengan segera aku menelpon Zeo aku harus tau kabarnya sekarang.

"Halo di?"

"Zeo kamu gak papa kan?"

"Aku? memangnya kenapa?"

"Jadi kamu gak kenapa-napa?"

"jelas di........tut,,tut,,tutt......... argh sial tiba tiba sambungan terputus kenapa sih selalu begini?

"Diana ibu berangkat dulu ya makan siang udah ibu siapin diatas meja...ibu berangkat dulu ya sayang" teriakan ibu terdengar dari bawah. Aku pun segera turun kebawah dan kudapati mereka sedang masuk kedalam mobil dan mobil pun telah meluncur meninggalkan rumah. Kini aku termenung sendirian lagi di meja makan. Entah dapat ilham dari mana akupun kelantai atas dan segera mencari kertas dengan coretan krayon bergambar denah yang sempat kutemukan saat ku sendirian.

Setelah itu akupun mengambil foto-foto yang pernah ibu temukan saat beres beres rumah. Serta buku harian milik Naya dulu yang sudah kutemukan. Entah mengapa aku rasa benda-benda ini sangat diperlukan jadi aku pun menempatkannya dalam satu tempat dan ku simpan baik-baik.


-----


Jam sudah menunjukkan pukul 2 siang keluarga ku belum terihat batang hidungnya. Aku masih duduk disini menonton acara televisi yang menurut ku tidak enak sama sekali.

TOK...TOKK....

Aku yang mendengar ketukan pintu segera menghampiri dan mengintip sebentar aku masih trauma dengan mimpiku yang menghadirkan anak kecil itu dari pintu ini. Ah ternyata Zeo, syukurlah dia tidak kenapa-napa, tapi bagaimana bisa kejadian semalam terjadi? apa aku bermimpi? tapi itu seperti terlihat nyata dan sungguhan. Persetanan dengan kejadian tadi malam akpun segera membuka pintu dan kudapati Zeo yang sedang berdiri tersenyum kepadaku.

"Hai Di " ucapnya sambil menampilkan senyum khasnya

"Hay Ze masuk dulu Ze"

"Pada kemana?..kok sepi"

"Pada kerumah sakit Ze"
Kami pun sekarang duduk bersama di ruang tamu yang ditemani dengan suara televisi.

"Zeo aku pengen nunjukkin sesuatu sama kamu, tapi gak bagus kalo kita bicarain disini"

"Yaudah di kita keluar, kebetulan aku pengen ngajak kamu makan"

---

Hening tidak ada pembicaraan sedikit pun di mobil Zeo. Aku hanya terus menatap keluar kaca mobil menikmati pemandangan yang sedikit mendung bahkan sudah mulai turun gerimis kecil. Aku hanya memikirkan dari tadi apakah Zeo akan membantuku atau tidak atau bahkan ia tidak percaya sama halnya denga keluarga ku.

"Tadi pagi kenapa Di?" Akhirnya Zeo memecahkan keheningan sedari tadi.

"Gak papa kok"
Keheningan pun terjadi lagi.

"Oh iya ze tadi malam kamu vidcal aku kan?"

"Hah vidcall?...ngak kok di aku tadi malam kecapean jadi tidur cepet"

Aku bungkam. Padahal jelas jelas tadi malam Zeo seperti ingin dibunuh, ah sudahlah yang terpenting Zeo sudah bersamaku sekarang.

Akhirnya kami pun sampai di tempat pilihan Zeo, kami langsung turun dan memesan makanan.

-----

Tanpa berbasa basi setelah makan aku pun mengeluarkan benda benda yang sudah kutemukan. Ada diary milik Naya, denah coretan dari krayon serta foto foto jadul itu.

"Ini apa di?"

"Entahlah kurasa ini perlu kutunjukkan padamu, aku rasa ini tentang rumah ku Ze"

"Biar aku lihat" ucap Zeo sambil meneliti setiap benda yang kubawa

"Bisa bantu aku Ze"

Zeo hanya menatap kosong padaku.

"Maksudku aku lelah diganggu terus, aku rasa kamu benar saat itu berbicara tentang rumahku yang memiliki energi lain. Aku hanya lelah dan penasaran Ze"

Zeo mengenggam tanganku tatapannya begitu tajam padaku, rasanya aku ingin kabur saja ditatap seperti itu.

"Baik Diana kira cari tahu sama sama "

Setelah selesai urusanku,
bukan, bukan
Tapi ini sudah jadi urusan kami berdua. Ya Zeo dan aku kami memutuskan untuk pulang kerumah berhubung hari telah gelap.






Hay ... Hayy maaf banget ya aku baru update something wrong with my phone jadi aku baru bisa update sekarang.
VOTE AND COMENT!!!

DianaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang