setelah sampai di rumah sakit, aku langsung mencium bau obat khas rumah sakit. aku segera menyerahkan billa ke dokter untuk perawatan yang intensif. aku khawatir terhadapnya, sangat sangat khawatir.
------------------------------------------
AUTHOR POV
semenjak insiden Billa tak sadarkan diri, kini Falza dan billa tidak bermusuhan lagi dan menjadi teman baik.
tetapi mereka belum mengetahui rahasia dibalik kedua orang tua mereka yang sebenarnya.
BILLA POV
sejak aku pingsan kemarin malam, entah mengapa Falza selalu perhatian ke aku. tak hanya aku saja yang heran tapi sahabat-sahabatku juga heran kenapa aku dan Falza bisa akur, sangat sulit dipahami bukan?!
dia rela pulang sekolah langsung kesini untuk membawakan makanan untukku, sampai- sampai menyuapkan makanan.
2 hari telah berlalu, mama baru bisa pulang dari Singapura. mama sangat shock mendengar kabar bahwa penyakitku kumat dan bertambah parah, mama langsung meng-cancel meetingnya yang kurasa itu penting untuk menemuiku. ya memang saat kejadian aku pingsan mbok Darsih sudah pulang, sedangkan mama papa keluar negeri.
***
aku terduduk menatap jendela rumah sakit, tetapi sayangnya mama tak kunjung datang. ah padahal aku ingin sekali bertemu dengannya.
aku terkejut karena ada yang membuka kenop pintu pertanda ada orang yang ingin masuk.
aku menoleh pintu itu dan berharap itu mama. tetapi aku salah, ternyata itu Falza.***
saat ini dia duduk di kursi sebelah ranjang. dia menanyakan kabarku, aku jawab seperti orang pada umumnya.
"eh btw, gue kira tadi itu nyokap, ternyata lu yang nongol" ucapku menoleh ke jendela lagi.
"yah! lo nggak seneng nih, gue balik nik, balik!" ancamnya lalu berdiri memunggungiku.
aku memegang tangannya dan merajuk kalau dia pergi, aku akan semakin marah.
"ih kok lo gitu sih! gue kan bercanda. duduk lagi gih ditempat lo. kalau nggak gue ngabek!" ujarku memanyunkan bibir.
dia duduk kembali. senangnya! tunggu kok aku senang? ah sudahlah dia kan juga temanku. saat ini aku butuh teman.
"tuh bibir maju 5 cm baru tau rasa" ledeknya.
aku langsung memelototinya dan memukul tangannya. dasar!
"hahahahahahahahaha" tawanya semakin keras.
"udah ah sakit tau!" ujarnya memegang tanganku karena dari tadi aku memukulnya.
"ngomong-ngomong, masih sakit nggak? untungnya pas itu ada gue, coba nggak ada gue, pastinya lo dah koid, soalnya kan pas itu nggak ada orang di rumah lo, wakakaka" lanjutnya diselingi tawa."iih bikes deh!"
"yaudah deh, terima kasih ya Falza" lanjutku dengan senyum terpaksa yang membuatnya tersenyum dan dilanjutkan dengan tawa khasnya. oh tidak! perasaan apa ini, kenapa dia begitu terlihat tampan.FALZA POV
aku meminta Billa untuk meminta maaf lagi dan lagi. kenapa aku melakukannya? jawabannya jika dia tersenyum membuat hatiku meleleh, walau ku tahu senyumannya palsu.
aku mencoba menghindari wajahku yang memerah, tapi tak bisa. dia terus saja memandangiku.
"jangan-jangan lo suka gue ya?" ujarnya tiba-tiba.
bluuuush
ya Billa, aku menyukaimu, sangat menyukaimu. bahkan saat ini aku mencintaimu. ini adalah saat yang tepat untuk mengutarakan perasaanku.
aku mencoba untuk membuka suara, tetapi rencanaku gagal! kenop pintu berbunyi pertanda ada orang yang ingin masuk. aku dan Billa refleks melihat ke pintu dan ternyata..
"mama?"
"ibu?"
ucapku berbarengan dengan billa."mama dari tadi aku nungguin mama, mama lama banget sih" omel billa kepada mamanya yang sudah berada di tepi ranjang berhadapan denganku, disebelahnya juga orang yang sangat kukenal, ya dia ibuku.
"lah ibu juga kesini, ibu kenal sama mamanya billa?"
Ibu memandangku lalu memandangi mamanya Billa.
"kalian sudah saling kenal ternyata. eh Rat jadi gampang nih ngomong tentang perjodohan" ucap mamanya billa sembari mengedipkan matanya ke ibu yang membuatku tercengang apalagi Billa.----------------------------------
maaf ya teman-teman baru bisa update sekarang😥 kendalanya banyak sekali😩 sekalinya update malah pendek😞sekali lagi mohon maaf ya..😊
jangan segan segan untuk kirim saran sama author ya😊 vommentnya jangan lupa ya😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Kolaborasi Hati (very slow update)
Ficção Adolescenteseorang anak SMA dijodohkan oleh anak teman ibunya yang melakukan perjanjian saat masih sekolah dulu. bagaimana nasibnya yang akan menjadi istri seseorang yang diketahuinya sebagai musuh bebuyutannya saat berumur 17 tahun? • Sabilla Raesya Pradipta...