whaaat?!

2.4K 81 5
                                    


"HEH" billa menoleh lalu melotot ke Falza,  tetapi dengan tenangnya Falza tersenyum.

"bentar-bentar, yayang pacaran terus aku gimana?" Cia memandang Falza dengan muka melas.

"dasar pelakor!, lo pernah bilang nggak mau berhubungan ama Falza, eh sekarang malah pacaran" oceh Cia menghampiri lalu menunjuk nunjuk Billa.

"heh mulut cabe, emang lo siapanya? pacarnya? gebetannya? nggak kan, asal ngomong kalau gue pelakor, dan asal lo tau ya, gue sama Falza itu nggak pacaran, yayang lo aja kali yang halunya ketinggian" cercah Billa nggak terima . "jadian aja belum" gerutu billa pelan sampai sampai tak terdengar kalau dia berucap.

"gue ini calon pacarnya tau!" jawab Cia tak kalah kencang.

"udahlah Bil, kamu nutup nutupin gitu juga nanti bakal tau" sela Falza dengan embel-embel aku kamuan.

"DIAM!"  ujar Billa dan Cia bebarengan.

"kayaknya lo berdua pms" Falza mengemukakan pendapatnya dan langsung mendapat sorotan tajam dari kedua wanita itu. Spontan ia mundur beberapa langkah agar tak kena semprot.

Billa menatap Cia tak suka, baru aja jadi calon pacarnya sudah seheboh itu, sedangkan ia yang akan menjadi calon menantu keluarga Narendra biasa saja.

"lo baru calonnya aja heboh kaya orang dapet uang miliyaran, lah apa kabar gue yang calon menan-- " Billa membekab mulutnya sendiri, ia tak habis kira akan berbicara perjodohan yang ditentangnya.

"bodoh parah lo bil" batin billa frustasi.

Billa menatap sekeliling, kelas hening seheningnya, ia memutar otak lalu membela dirinya "udah kenal dia dari sd maksud gue"

"halah alasan klasik, jangan jangan lo suka Falza ya" cerocoh Cia.

Billa menatap Falza lalu menatap Cia kembali "dia?" tunjuk Billa ke Falza.

"apa untungnya gue suka dia, rugi kali yang ada, udah ah males gue ngomong sama mulut cabe kaya lo, dan you must remember, gue sama Falza musuh, catet, musuh!" ujar Billa meninggalkan kelas.

-----------

"dasar mulut cabe, nggak ngerti apa sekarang gue lagi bad mood seburuk buruknya, ngatain gue pelakor lagi, nggak nyadar posisinya apa?! nyoba mau rebut calon suami gue, mustahil bisa kalau berhadapan sama gue" cerocoh Billa keras sampai sampai didengar oleh murid yang berada di koridor menuju kantin.

tanpa sadar Billa mengakui Falza adalah calon suaminya. Falza yang sedari tadi mengikuti Billa dari kelas tersenyum penuh kemenangan.

Falza mempercepat langkahnya lalu memposisikan dirinya disebelah Billa. Billa yang sedari tadi ngoceh tak terima terkejut karena melihat Falza.

"lo ngikutin gue"selidik Billa.

"sejak kapan? " Falza tersenyum menahan tawa.

"sejak tadi" Billa hanya ber oh ria.

"lo balik aja ke kelas, kasian si mulut cabe, bingung nyariin lo" sindir Billa.

Falza merangkul Billa mesra
"nggak mungkin kan gue nggak nyusul calon istri gue yang moodnya nggak bagus ini"

bluuuush

rona wajah Billa berubah merah, ia lupa kalau dari tadi ia bad mood gegara makhluk satu ini.

Billa tersadar kalau dia sedang dirangkul mesra oleh Falza, lalu ia buru buru menepis tangan Falza.

"ngapain sih rangkul-rangkul, ngomong calon istri, emangnya gue mau? " Falza tersenyum lagi.

Kolaborasi Hati (very slow update) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang