Prince(s)

82 8 0
                                        

LOVE LIVE! SCHOOL IDOL PROJECT

.

.

.

Kau selalu bermimpi, saat kau dalam bahaya ada seorang pangeran berkuda putih yang datang menyelamatkanmu. Namun sepertinya kenyataan tak sesuai dengan harapan. Diluar dugaanmu, caranya menyelamatkanmu benar-benar 'spesial'. Terlebih lagi orangnya tak sesuai dengan yang kau bayangkan.

.

.

.

Kotori tidak tau ia berada dimana. Yang jelas tadi ia ada di rumah, sedang bersantai nonton Televisi. Tapi dalam sekejap saja, entah bagaimana caranya ia sudah berada disini. Kotori memperhatikan sekelilingnya. Banyak pohon Sakura yang baru mekar. Ada juga kolam ikan yang ukurannya tidak terlalu besar, namun ikan didalamnnya tergolong cukup banyak dan berwarna-warni mengingat ukuran kolam yang tidak terlalu besar.

Burung-burung banyak bertengger di pinggiran kolam ikan yang dipoles dengan keramik. Terdapat beberapa bangku yang muat untuk tiga orang, dan semuanya penuh diduduki oleh orang yang datang ke tempat itu. Dan jika diperhatikan semua pengunjungnya adalah pasangan kekasih. Kotori sempat minder karena ia datang hanya sendiri.

Kotori menyapu pandangannya lagi, ia salah kira. Diantara banyaknya pohon Sakura, tersalip sebuah pohon apel? Apa? Pohon apel? Yang benar saja, di taman seperti ini (Kotori mengira tempat ini adalah taman) ada pohon apel? Huh, mata Kotori yang rabun atau taman ini yang aneh sih?

Mendadak Kotori menjadi haus, dahaganya minta diisi. Tidak ada penjual makanan ataupun minuman disini. Kotori memperhatikan pohon apel yang sempat dirutukinya tadi.

'Pohon ini berguna juga, tapi aku hanya butuh buahnya saja.'

Kotori pun mendekati pohon itu, kemudian naik perlahan-lahan. Untung saja Kotori tidak mengenakan rok. Setelah berusaha, Kotori sampai di atas pohon dan duduk di dahan yang menurutnya cukup kuat. Kotori memetik sebutir apel dan memakannya. Dalam sekejap saja, apel itu ludes. Tak puas, Kotori memetik sebutir lagi dan memakannya. Lalu membuang sisa apel itu ke bawah pohon.

"Ah, apel ini enak sekali" desah Kotori. "Aku jadi mengantuk" Suasana yang lumayan tenang dan juga faktor kenyang membuat Kotori menjadi mengantuk. Ditambah dengan angin sepoi-sepoi yang menerpanya. Kotori bersandar pada pohon dan memejamkan mata. Sejenak ia melupakan fakta bahwa ia sedang berada di atas pohon. Namun setelah itu ia tersentak kaget dengan keadaan yang saat ini ia hadapi. Kotori lupa bahwa ia sama seperti kucing, bisa naik namun tak bisa turun.

"Bodoh. Apa yang kulakukan sih?" rutuk Kotori. Ia jadi gelisah. Pada siapa ia meminta tolong. Pengunjung yang ada disini? Kotori menggelengkan kepala. Tidak mungkin. Pernah dengar kalimat bahwa orang yang sedang pacaran itu dunia seperti milik berdua? Dan itu benar adanya.

Kotori semakin gelisah. Apa yang harus dilakukannya. Dan sialnya, dahan yang menjadi pijakan kakinya patah sehingga keseimbangan Kotori goyah. Kotori berusaha menstabilkan keseimbangannya, namun gagal karena ia terlalu terkejut. Kotori mencoba meraih dahan apa saja dengan tangannya, tapi tidak berhasil dan akhirnya Kotori benar-benar lepas dari pohon tersebut. Kotori menutup mata, bersiap sebentar lagi akan terdengar bunyi bedebum akibat tubuhnya dan tanah yang beradu.

Namun yang terjadi malah sebaliknya. Kotori tak merasakan sakit apapun, juga tak terdengar bunyi bedebum. Apa ia sudah mati? Sampai-sampai sakitpun tak ia rasakan. Kotori mengintip sedikit dari celah matanya, dan yang dilihatnya adalah wajah seorang pria? Pria? Benarkah? Kotori pun memberanikan diri membuka matanya, siapa tau yang dilihatnya hanyalah halusinasi.

MakiKoto One ShotWhere stories live. Discover now