4 - Dongho POV

238 23 6
                                    

Setelah tadi pagi berantem dengan Minhyun, siang ini aku berencana makan siang bersama Aron dan menceritakan semua. Tempat yang aku pilih ada di depan kantor karena sehabis istirahat makan siang ini aku harus langsung mengerjakan laporan pemotretan Aron kemarin. Untungnya Aron menyetujui tempat yang aku usulkan ini. Setelah arlojiku menunjukkan jam 12, aku langsung berjalan keluar menuju restoran di sebrang kantor.

Saat akan mencari tempat duduk, aku melihat punggung seseorang yang tidak asing sedang duduk memainkan gawai ditangannya. Kucoba saja menyebut namanya, kalau benar itu orangnya dia pasti noleh kan? "Pak Minki?" Eh beneran, yang dipanggil tadi noleh.

"Loh, ada Dongho?" Dia tersenyum padaku dan aku membalas senyumannya. "Duduk sini, duduk"

Aku duduk di hadapan Minki. "Bapak makan disini juga? Saya pikir bapak lebih suka makanan di kafe kantor." Aku hanya bisa cengengesan.

"Bosen sama makanan di kafe. Oh iya, kamu kesini sendirian?" Dia melihat kebelakangku mungkin pikirnya ada seseorang yang sedang mengikutiku.

"Iya pak. Tapi saya lagi janjian sama orang, mungkin sebentar lagi orangnya datang." Setelah bicara seperti ini ada waitres yang menginterupsi pembicaraan kami dan membawakan pesanan Minki. "Ah mas, saya mau pesan. Tolong daftar menunya ya." Waitres itu mengangguk kemudian mengambil buku menu dan diberikan padaku. Tidak lama ada tangan yang menepuk pundakku.

"Dongho!" Aron hampir saja membuatku tersedak air liurku sendiri saking kagetnya.

"Aron! Bisa nggak sih santai dikit?"

"Hehe, maaf" Ia hanya bisa cengengesan dan langsung duduk di bangku sebelahku. "Ah, ada mister Minki rupanya. Halo." Dia mengulurkan tangannya pada Minki yang disambut baik oleh Minki.

Akhirnya setelah memesan makanan dan makanan itu habis ku makan, aku memulai percakapan dengan Aron karena waktu istirahat siangku tinggal sebentar lagi. "Aron, ada yang ingin aku bicarakan padamu" Aron melirik Minki memberi kode padaku. Ah, aku sampai lupa kalau disini masih ada Minki. "Maaf pak, saya mau bicara sama Aron sebentar." Aku bangkit ingin pergi dari sana tapi kemudian ditahan Minki.

"Lanjutkan saja. Mungkin aku bisa membantu."

Dan akhirnya aku putuskan untuk menceritakannya didepan Minki. Mulai dari Minhyun yang tiba-tiba menangis sampai pertengkaran tadi pagi. "Nah, jadi gitu, Ron. Aku gapingin Minhyun salah paham lagi. Jadi jangan gitu lagi ya."

Aron terlihat merasa bersalah mendengar ceritaku. "Sorry Dongho. Aku gatau kalo bakal jadi kayak gini. Aku pikir itu hal yang biasa.. " Aron menundukkan kepalanya. "Sorry Dongho, I just dont know."

Aku langsung mendekati Aron mengangkat wajahnya. "Hey, hey, it's okay, it's okay. Tentang yang kemarin, semua udah clear. Aku cuman minta jangan gitu lagi." Aku tersenyum menenangkan Aron dan dibalas anggukan Aron.

Saat aku melihat Minki entah kenapa aku seperti melihat raut wajahnya berubah mengeras. Tapi berusaha ku abaikan pemikiran itu karena hal itu hanya terlihat sekilas, mungkin saja itu cuma perasaanku kan? Kemudian aku berpamitan pada Aron dan menerima ajakan Minki kembali ke kantor bersama.

------
Saat pulang kerja aku melihat laki-laki yang kemarin berbicara dengan Minki mengenakan kacamata hitam dan sedang merokok di depan pintu mobilnya. Dia menoleh ke arahku kemudian membuang rokoknya dan menginjaknya. Laki-laki berkulit putih pucat itu menghampiriku dan membuka kacamatanya.
"Minki udah pulang belom?"

"Minki udah pulang belom?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Credence/kepercayaan (Baekmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang