CHAPTER 2 KESEPAKATAN (PART 1)

1.7K 91 0
                                    


Orion berjalan mengitari perkantoran yang cukup luas dan besar itu. Semua orang yang berpapasan dengannya, memberikan salam padanya. Ya ... itu hal yang wajar karena walau bagaimanapun Orion adalah putra dari pemilik perusahaan itu. Sudah cukup lama dia tidak menginjakkan kakinya di tempat itu. Hari ini dia datang ke sana, karena seseorang yang memiliki hubungan yang sangat dekat dengannya, memanggilnya dan menyuruhnya untuk datang.

Orion terus melangkahkan kakinya, hingga dia tiba di depan sebuah ruangan. Dia mengetuk pintu itu dan setelah orang yang berada di dalam ruangan itu mengizinkan dia masuk, Orion pun membuka pintu dan memasuki ruangan itu. Tampak seorang pria paruh baya sedang duduk di kursinya. Orion menghampirinya dan duduk di kursi yang berhadap-hadapan dengan pria itu.

"Ada apa ayah memanggilku?"

"Sudah lama sekali kau tidak pulang ke rumah."

"Untuk apa aku pulang? Tidak ada alasan bagiku untuk pulang ke rumah itu."

"Kau tetap menyebalkan seperti biasanya, Orion ..."

"Apakah untuk ini, ayah memanggilku? Jika tidak ada hal penting yang ingin ayah katakan padaku, aku akan pergi."

Orion berdiri dan siap melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan itu. Tapi suara ayahnya telah menghentikan langkah kakinya. Orion berbalik dan menatap tajam ke arah ayahnya yang masih duduk di kursinya.

"Orion ... bukankah kau selalu ingin menjadi pewaris kekayaan dan pengganti ayah di perusahaan ini?"

"Tentu saja ... karena itu memang hakku."

"Kau lupa kalau kau memiliki seorang adik, dia juga berhak atas kekayaan dan perusahaan ini."

"Orang itu sama sekali tidak berhak. Hanya aku satu-satunya yang berhak menjadi pewaris."

"Kau tetap serakah seperti biasanya Orion."

"Ini bukan keserakahan ayah, tapi inilah kenyataannya. Aku tidak mengerti jalan pikiran ayah, bagaimana bisa ayah berpikiran akan menjadikan orang itu sebagai pewaris juga? Aku tidak bisa menerima hal ini. Aku sama sekali tidak ingin membahas hal ini, sampai kapan pun aku tidak akan mengubah pemikiranku. Aku pergi ...!"

Orion kembali melangkahkan kakinya semakin mendekati pintu untuk meninggalkan ruangan itu.

"Ayah akan mengabulkan keinginanmu itu jika kau mau memenuhi syarat yang ayah berikan."

Sekali lagi perkataan ayahnya telah membuat Orion menghentikan langkah kakinya.

"Apa maksud ayah?"

"Seperti yang kau inginkan, kau akan menjadi pewaris kekayaan sekaligus pengganti ayah di perusahaan ini, tapi sebelumnya kau harus memenuhi syarat yang akan ayah berikan padamu."

"Syarat apa itu?"

"Ayah ingin kau menikahi putri dari keluarga Cayne."

Mata Orion terbuka dengan sangat lebar, dia sangat terkejut hingga untuk sesaat dia tidak mampu mengeluarkan suaranya.

"A ... apa maksud ayah? Bukankah perusahaan kita dan perusahaan Cayne selalu berselisih? Kenapa ayah menyuruhku menikahi putri dari saingan kita itu?"

"Perusahaan kita dan perusahaan Cayne memutuskan untuk berdamai. Jika kau menikahi putri keluarga Cayne maka perusahaan kita dan perusahaan mereka akan menjadi satu. Kau paham apa keuntungannya untuk keluarga kita bukan? Perusahaan kita akan semakin besar, tidak akan ada perusahaan lain yang bisa menandingi perusahaan milik kita. Selain itu, kau pun akan menjadi pewaris dari kekayaan keluarga Cayne."

It's OK, I'm Remember (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang