Episode 1

3.9K 338 23
                                    

Hi guys👋

Ceritanya udah selesai. Cuma mau aku REVISI supaya lebih nyaman di baca aja.

Maaf kalo ada yang gak suka.

****

Author Pov#

Di sebuah restoran mewah, dua pasangan pengantin baru tampak sedang bersenda gurau. Mereka sedang menikmati makan siang di sela-sela kesibukan sang suami. Suzy tak henti-hentinya bercerita tentang kehidupannya dengan Sehun. Sedangkan Yoona, sebagai sahabat yang baik ia hanya dapat mendengarkan.

"Yoona~ah."

"Uhm?" Yoona mendongak. Mengalihkan atensinya dari makanan untuk menatap Suzy sejenak.

Suzy tersenyum lebar, sangat manis. "Kita menikah di waktu yang sama. Bagaimana kalau kita hamil di waktu yang sama juga. Pasti akan sangat menyenangkan!"

Begitu antusias seperti biasa. Membuat Sehun yang berada di sampingnya tak dapat menahan senyum. Hanya tersenyum kecil, tidak lebih. Sehun tidak terlalu suka mengumbar kemesraan di depan umum. Tidak seperti Chanyeol yang justru kebalikan darinya.

Yoona mengangguk saja sambil terkekeh kecil. Berkata 'tidak' hanya akan menghancurkan mood baik sang sahabat. Lagi pula, keturunan itu Tuhan yang menentukan. Manusia hanya dapat bersyukur jika memang sudah waktunya di beri kepercayaan oleh-Nya. Memiliki anak, bagi Yoona itu adalah sebuah anugrah.

Chanyeol tergelak. Membuat Suzy mengalihkan pandangan padanya, menatap Chanyeol dengan sorot tajam. Ia bertanya. "Kenapa tertawa? Memangnya aku sedang melawak, huh?"

Chanyeol merangkul bahu istrinya. Masih dengan tawa cetarnya, ia berucap. "Itu tidak mungkin, Suzy-ah. Aku dan Yoona lebih rajin olahraga malam, jadi kami yang akan lebih dulu mempunyai seorang anak."

Yoona merona. Menunduk dalam dan menggerutu pelan saat Chanyeol mengecup pipinya dua kali. Chanyeol selalu tak tau tempat, bermesraan dimanapun ia berada. Asalkan itu dengan Yoona, di dalam gudang kumuh pun Chanyeol tak masalah.

Suzy mencebik kesal. Ia melirik Sehun yang sedang memakan makanannya dengan wajah datar. Lempeng tanpa ekspresi, membuat Suzy semakin kesal saja. "Oppa!"

Sehun menunduk, guna dapat bertatap muka dengan wajah imut istrinya. "Hm?"

"Kita juga sering melakukannya, bukan?" Ia bertanya. Tapi kepalanya mengangguk, seolah menegaskan jika Sehun hanya boleh menjawab 'IYA'.

"Pekerjaan di kantor sedang menumpuk. Jadi aku selalu tak sempat untuk--"

"Sudah. Jangan di lanjutkan!" Sergahnya cepat.

Melempar pandangan ke samping. Ia tidak ingin bertatap muka dengan suaminya. Mempermalukan Suzy di depan Chanyeol itu, sama saja dengan mempermalukan-nya di depan umum.

"Haha~ Jangan marah, Suzy-ah. Bagaimana jika aku belikan obat perangsang untuk Sehun, agar kalian dapat melakukannya setiap malam." Chanyeol tertawa. Tawa yang terdengar mengejek di telinga Suzy.

Wajah Suzy sudah merona karena kesal di tambah malu. Ia semakin mengerucut sebal. Menyumpah serapahi Chanyeol di dalam hati yang berbicara dengan nada yang tidak pelan sama sekali.

"Kau marah, Suzy-ah?" Sehun menyentuh bahu istrinya, Tapi justru tepisan pelan yang ia dapat.

"Aku tidak marah!" Serunya masih enggan menatap wajah Sehun. Terutama Chanyeol yang pastinya sedang memasang wajah menyebalkan saat ini.

Chanyeol lagi-lagi tergelak. "Kalau Suzy berkata 'Tidak' itu berarti 'Iya'."

"Oppa, jangan seperti itu." Yoona menegur pelan. Tidak ingin mood sahabatnya semakin hancur karena ulah sang suami.

Married (HunZy/ChanNa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang