Episode 3

2.4K 243 14
                                    

Hi aku balik lagi😊

Author pov#

"Sialan kau!!"

Saat Suzy baru akan menyerang yeoja cantik bernama Irene, pintu ruang CEO itu terbuka. Menampilkan sosok Sehun dengan gaya coolnya, tatapannya tertuju pada Suzy yang menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca dan sembab.
"Suzy-ah, ada apa? Kau menangis?" Sehun segera menghampiri Suzy dan memeluknya.

Suzy justru semakin terisak di pelukan Sehun, rasa kesal membuatnya ingin sekali menangis. Suzy menjadi lebih mudah menangis sekarang.
"Yeoja ini mengaku sebagai istri anda tuan Oh." Ucap Irene, sedikit tidak suka menatap Suzy yang berada di pelukan Sehun.

"Dia memang istriku. Ayo, kita bicara di dalam." Sehun membawa Suzy memasuki ruangannya. Sebelum benar-benar masuk, Suzy sempatkan untuk mengulurkan lidahnya pada Irene_meledek.

Irene hanya mendengus pelan, berusaha mengatur nafasnya dan kembali mengerjakan pekerjaannya.

Suzy duduk di atas pangkuan Sehun, sedangkan Sehun sendiri duduk di atas sofa panjang yang tersedia di sudut ruangannya. Posisi keduanya saling berhadapan, dengan Suzy yang memeluk leher Sehun erat.
"Ada apa? Kenapa menangis?" Kembali, Sehun menanyakan hal yang sama.

"Yeoja tadi menyebalkan. Tidak bisakah kau memecatnya, Oppa?" Suzy merajuk, dengan bibir mengerucut lucu. Sehun gemas, Di kecupnya bibir manis sang istri.

"Tidak bisa, Chagi. Irene sangat di perlukan di kantor, pola kerjanya pun sangat bagus dan tak dapat di ragukan lagi." Ucap Sehun terdengar seperti memuji Irene di telinga Suzy.

"Irene juga sangat cantik dan seksi, benarkan?" Suzy merenggut, berucap dengan nada ketus.

"Bukankah itu memang benar."

"Oppa~"Rengek Suzy memukul dada bidang Sehun, Sehun hanya terkekeh di buatnya.

"Secantik apapun yeoja diluar sana, kau tetap yang paling____gemuk di mataku."

"Oppa! Aku tidak gemuk, aku ini berisi tau, ini seksi." Gerutunya yang membuat Sehun semakin tertawa.

Sehun kembali mengecup bibir istrinya yang sudah maju beberapa centi ke depan. Menarik pinggang sang istri agar lebih menempel pada tubuhnya.
"Jangan di tekan Oppa."

"Huh?" Sehun membeo, tidak mengerti dengan ucapan Suzy.

"Perutku. Jangan terlalu di tekan." Suzy kembali berucap.

Sehun melonggarkan pelukannya, Mengusap pelan pipi chaby Suzy. "Apa perutmu masih sakit? Mual? Kau sudah memeriksanya bukan?" Tanya Sehun cemas.

"Aku sudah memeriksanya Oppa. Ini, bacalah." Suzy menyerahkan amplop putih laporan dari rumah sakit kepada Sehun.

"Apa penyakitmu sangat serius?" Sehun bertanya, tanpa membuka amplop tersebut.

Suzy mengangguk dengan bibir menahan senyum. "Buka dan bacalah Oppa." Ucapnya.

Sehun mengangguk. Lalu mulai membuka dan membaca rentetan kalimat di atas lembaran kertas di dalam amplop tersebut.
Matanya menatap kertas itu dan Suzy bergantian. Senyum lebar terukir di bibirnya, matanya memancarkan kebahagiaan yang teramat dalam.
"Kau hamil, Chagi-ya?" Tanya Sehun memastikan.

Suzy mengangguk dengan bibir mengukir senyum. Sehun menarik Suzy ke dalam dekapan hangatnya, namun lebih lembut dan hati-hati. Di ciumnya puncak kepala Suzy berkali-kali, sesekali Sehun akan terkekeh kecil karena rasa bahagia di dalam dirinya.
"Terima kasih sayang." Ucapnya.

Melonggarkan pelukannya dengan Suzy, Sehun mulai melumat bibir Suzy dengan lembut. Menyesapnya perlahan tanpa nafsu sedikitpun, ia hanya ingin membagi rasa bahagia melalui sebuah ciuman dengan sang istri.

Married (HunZy/ChanNa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang