Epilog (HunZy)

2.9K 229 20
                                    

Tekan🌟Sebelum baca ya

☆Happy Reading☆




Author Pov#

Suzy merintih, air mata mengalir dari sudut matanya. Bibirnya bergetar, tangannya menggenggam erat tangan Sehun. "Aku takut, Oppa." Lirihnya lemah.

Sehun mengecup kening Suzy berulang kali, "Kalian akan baik-baik saja, sayang. Kau dan Baby kita akan baik-baik saja." Sehun berucap, senyuman tulus terukir untuk menenangkan sang istri.

Kini, Suzy sedang berada di ruang persalinan.

Ia akan melahirkan sebentar lagi.

"Nyonya Oh, apa anda ingin ditemani suami anda?" Dokter yang baru memasuki ruangan itu  bertanya.

Suzy menggangguk. Namun Sehun yang menjawab pertanyaan sang dokter. "Iya, dok. Saya akan menemani persalinan istri saya." Ucapnya pada sang dokter.

"Baiklah, kita mulai saja nyonya."

Sehun tersenyum hangat. Menatap Suzy yang sedang terlelap karena pengaruh obat tidur yang di berikan dokter. Kondisinya lemah, Suzy membutuhkan banyak istirahat.

"Gomawo, Chagi-ya." Ucapnya tulus, walau ia tau. Suzy tidak akan mendengar ucapannya ini.

Bayi mereka lahir dengan selamat. Seorang bayi perempuan yang sangat cantik seperti Suzy. Sehun belum memberi nama, ia akan pikirkan nanti bersama sang istri.

Saat ini, putri kecilnya sedang bersama seorang suster. Untuk di bersihkan, sebelum di berikan kepada Suzy untuk di berikan asi pertamanya.

Suzy melenguh dalam tidurnya. Sehun mengusap lembut surai hitam Suzy, berharap istrinya dapat kembali beristirahat. Namun nihil, Suzy justru membuka kedua matanya.

Pandangan Suzy memindai sekeliling. "Dimana anak kita, Oppa? Apa dia baik-baik saja?" Tanyanya cemas.

Sehun tersenyum, mengecup kening Suzy sayang. Ia berucap. "Dia sedang bersama Suster. Perempuan sayang, dan dia sangat cantik dan sehat."

Manik hitam Suzy berkaca-kaca, namun bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman. "Hm, Syukurlah~"

"Eomma, Appa, apa mereka tidak kesini, Oppa?" Suzy bertanya kembali.

"Tidak hari ini, sayang. Mungkin besok, Appa dan eomma sedang berada di luar kota saat ini." Ucapan Sehun membuat Suzy mengangguk mengerti.

Seorang suster datang dengan bayi di dalam gendongannya. Sehun membantu Suzy untuk duduk bersandar pada kepala ranjang. Lalu menerima bayi mereka dari sang suster.

"Nyonya, kau bisa memberikannya asi sekarang. Mau saya temani atau saya tinggal?" Suster itu bertanya.

"Suster bisa pergi. Saya di temani suami saya saja." Suzy berucap pelan, pipinya merona hebat.

Setelah suster itu pergi dan menutup pintu. Sehun tergelak. "Ingin di temani olehku, eoh? Atau ingin aku yang menyusu padamu, Chagi?"

Married (HunZy/ChanNa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang