Ch 4. My brother

2.4K 236 17
                                    

Naruto dan Ino berjalan di koridor kampus menuju tempat parkir sekekali mereka tertawa-tawa kecil.

Mereka telah sampai di tempat parkir dan segera masuk ke dalam mobil, tak menyadari ada sepasang onyx memperhatikan mereka dari jauh, Ino melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.

"Ino-chan." panggil Naruto

"Ya." jawab Ino yang masih fokus ke jalan

"Ada yang ingin ku beritahu." ucap Naruto sambil menunduk

Ino melirik ke arah Naruto sebentar.

"Ada apa Naru-chan?" tanya Ino lembut

Naruto menarik nafas dan menghembuskannya seakan ingin mengatakan hal yang sangat berbahaya.

"Aa..aa.ano e.ee.eto." Naruto tergagap

Ino menghentikan laju mobilnya karena di depan lampu merah, ia menoleh ke arah Naruto yang berada di sampingnya.

"Katakan saja Naru-chan!" ucap Ino lembut

Naruto menghembuskan nafasnya pelan.

"A.aa.aku a.akan menikah." ucapnya pelan sangat pelan hampir tak terdengar tapi Ino masih bisa menangkapnya

"APA KAU AKAN MENIKAH?" teriak Ino dan segera memeluk Naruto

"Betapa senangnya aku mendengarnya." ucap Ino dan melepaskan pelukannya

Wajah Naruto memerah seperti kepiting rebus, ia malu sekaligus senang.

"Siapa pria beruntung itu?" tanya Ino dan kembali melajukan mobilnya karena sudah lampu hijau

"Anak bungsu Fugaku-sama." jawab Naruto pelan sangat pelan tapi Ino masih bisa mendengarnya

"APA?" kaget Ino

"Ino-chan jangan berteriak seperti itu." pinta Naruto memelas karena terus di teriaki teman dari masa kecilnya ini

"Ah ya heheee... gomen." Ino cengengesan

Naruto hanya terkekeh geli melihat tingkah temannya itu.

"Ku dengar-dengar dia itu hafidz Qur-an dan suaranya sangat merdu." ucap Ino

Naruto tersenyum mendengar ucapan Ino.

"Kalian benar-benar cocok karena kau juga seorang hafidzah." ucap Ino lagi

"In syaa Allah." jawab Naruto

"Hah aku kapan?" gumam Ino memelas

Naruto terkekeh geli melihat wajah Ino yang memelas tadi terlihat bersemangat sekarang berubah drastis menjadi memelas.

"In syaa Allah calonmu juga pria yang baik Ino-chan?" ucap Naruto

"Semoga saja aamiin."

"Aamiin." Naruto ikut mengaminkan

Mereka terdiam, Ino kembali fokus ke jalan dan Naruto memainkan smartphonenya.

Ino membelokan mobilnya ke mansion Namikaze dan berhenti di depan mansion.

"Mampir dulu Ino-chan!" ajak Naruto yang ingin keluar dari mobil

"Arigatou, tapi badanku terasa letih ingin segera istirahat, lain kali saja Naru-chan." jawab Ino

"Hm ya sudah, hati-hati Ino-chan." ucap Naruto dan keluar dari mobil

"Ya, jaa ne Naru-chan." ucap Ino

"Jaa." Naruto menutup pintu mobil

Ino segera memutar mobilnya meninggalkan mansion Namikaze.

Naruto berdiri memandangi mobil Ino yang makin menjauh dan hilang di belokan jalan, ia segera masuk ke dalam mansion.

Anna Uhibbuki Fillah.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang