Prolog

6K 284 4
                                    

     Naruto berjalan anggun dengan kepala menunduk tak menyadari jika di depannya ada seseorang yang juga berjalan tanpa melihat ke depan.

BRUK! Naruto oleng ke belakang ketika tanpa sengaja menabrak sesuatu yang keras. Beruntung ia masih bisa menahan keseimbangan tubuhnya agar tidak terjatuh kebelakang. Ia mendongak menatap apa yang barusan di tabraknya, iris sapphirenya menangkap sesosok pria bertubuh atletis yang tengah menatap datar padanya. Naruto kembali menunduk dan mengucapkan kata-kata permintaan maaf. "Gomen, saya tak sengaja." ucapnya

P

ria itu hanya menatapnya tanpa ekspresi dan bergumam tak jelas sebagai tanggapan.

Naruto yang merasa respon pria di depannya hanya gumaman tak jelas memberanikan diri menatapnya lagi, takut jika orang itu marah karena kecerobohannya berjalan sambil menunduk. Dahinya mengkerut dalam melihat wajah sang pria tanpa ekspresi.

Onyx dan sapphire bertemu, pria itu tertegun menatap manik sapphire di depannya sungguh mata yang indah dan menenangkan jika di pandang. Naruto bergegas menundukan kepalanya kembali ia gugup melihat pria di depannya. "Gomen, saya benar-benar tak sengaja." ulangnya.

"Hn."

Kerutan di dahi Naruto semakin dalam mendengar jawaban sang pria yang hanya beruapa gumaman saja. "Kenapa sih jawabannya cuma gumaman tak jelas?" Pikir Naruto sebal. "Baiklah, saya permisi dan sekali lagi maaf." Ucapnya dan segera berlalu meninggalkan pria itu

Pria itu masih terdiam di tempatnya berdiri namum beberapa detik kemudian ia kembali melanjutkan jalannya yang sempat terhenti. "Siapa dia?" Gumamnya dalam hati dan terus berjalan menuju tempat dimana teman-temannya berada.

Naruto menghampiri teman gadisnya yang sepertinya sudah menunggu lama. Senyum kecil tersungging di bibir peach mungilnya.

"Hey, kenapa kau terlambat?" Tegur gadis bermanik aquamarine.

"Gomen." gumam Naruto pelan.

Ino menaikan sebelah alisnya lalu menggeleng pelan. "Ya sudah tak apa, ayo kita pergi!" Gadis itu menarik Naruto memasuki mobil.

Pria itu sampai ke tempat dimana teman-temannya berada, ia segera masuk dan duduk di samping temannya yang mempunyai rambut seperti nanas.

"Kau terlambat" Tegur salah satu temannya

Ia melirik dan hanya menunjukkan wajah tanpa ekspresinya dan bergumam pelan. "Hn."


Pria bersurai panjang menaikan sebelah alisnya menatap temannya. "Dari mana saja?" tanyanya.

"Tak ada" sahutnya cuek.

"Ya sudah ayo kita pergi!" Ajak salah satu temannya.

Mereka segera meninggalkan tempat itu dan masuk ke dalam mobil masing-masing lalu melaju pergi.

.

.

.

.

Terlalu pendek kayaknya ya?

Anna Uhibbuki Fillah.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang