sebuah babak baru dalam hidupku adalah ketika dipertemukan kembali dengan seorang handaru arsenio dimitri dalam sebuah jamuan makan malam formal di bulan september.
sejemang aku ingat, ibu menyuruhku berdandan cantik kala itu.
"today is the day, win." ucap beliau masih dalam sambungan telepon kala itu. membuat aku yang masih kelimpungan harus menepi dari segala titik bengek fabric dan meminta izin pulang lebih cepat kepada bu bos.
"ada acara keluarga mbak malam ini. wejangan lama akhirnya..."
mendengar sebaris kalimat yang terlontar membuat bu bos mengangguk paham. alasan pulang cepat ku diterima oleh beliau.
aku dengan cepat membereskan semua barang pribadi yang terhambur di meja kerja. membawa pulang beberapa kertas desain yang harus direvisi dan terakhir mengambil jaket tweed yang menggantung di kursi kerja.
"buru-buru amat win?" tanya salah satu kolega. aku tersenyum sebagai balasan.
"jangan bilang..."
"malam ini gue bakalan ketemu sama si mas calon. doain ya!"
ruang kubus yang dipenuhi material jahit itu langsung terisi oleh sorak-sorai setelahnya. dua tiga kolega menepuk bahuku sebagai bentuk sokongan. yang lain mendoakan semoga acaraku malam ini berlangsung lancar tanpa kendala berarti.
sepanjang perjalanan menuju apartemen, bapak yang mengemudikan mobil--jasa online yang kupakai untuk menembus kemacetan ibukota- sepertinya dapat melihat secercah kebahagiaan dalam raut wajahku.
"pasti habis denger kabar baik kan mbak?" terka beliau saat itu. jika saja omongannya salah, aku pasti ngedumel dan bilang bapak ini suudzon.
sayangnya beliau benar kali ini.
"malam ini saya mau ketemu calon tunangan saya, pak."
lelaki paruh baya itu tersenyum. puas jika tebakannya tadi ternyata betul. "dandan cantik kalau begitu mbak. oh iya pakai dress warna gelap saja mbak. biar mbaknya makin cantik nanti."
ucapan beliau benar-benar ku eksekusi setelahnya. lima menit termenung di dalam walking closet, akhirnya mataku jatuh pada scuba dress warna hitam. mematut diri di depan cermin untuk beberapa waktu dan detik selanjutnya gaun itu sudah membungkus badanku pas. memberi sedikit volume dan lekukan yang mengkomplimen garis tubuhku.
selanjutnya memasangkan prada glossed textured-leather pumps setinggi tiga setengah inchi dan lekas mengambil chloe nile bracelet bag dan menyampirkannya dibahu.
aku mematut diri untuk terakhir kalinya di cermin. memoleskan sedikit lagi liquid lipstick dari brand favoritku dan membenarkan letak anak rambut kebelakang telinga.
"udah cantik, win! banget malahan!" ibu yang sudah berdiri di pintu closet menyunggingkan senyum tulus. hatiku ringan, seringan langkahku mengiring kearah mobil ayah. kami bertiga bertukar banyak cerita selama di perjalanan. faktor aku yang sudah lama tidak pulang kerumah karena deadline fashion week yang semakin dekat.
"kenal anaknya keluarga dimitri kan win? katanya satu almet sama kamu?"
otakku bekerja keras untuk mengingat dimitri mana yang akan kutemui malam ini. hanya ada satu nama yang tersangkut dikepalaku. seniorku di jurusan dulu.
"namanya yogis gak bu? yogiswara?"
ibu seolah mencoba memanggil nama yang kusebut tadi dalam ingatannya,"ibu lupa. pokoknya ada dimitri nya deh!"
aku mengekori ibu masuk ke restoran dengan puluhan skenario dikepala. sejak kelulusan, tidak ada konversasi berarti antara aku dan kak yogis. dulu juga kenal karena pernah satu kelompok karena dia mengulang mata kuliah supply chain management.
aku berencana akan menyapanya sambil tersenyum. berharap tidak ada momen awkward nantinya. tetapi--
"win ayo kasi salam dulu." perintah ibu otomatis membuyarkan kerja otakku. aku menyunggingkan senyum termanisku pada perempuan juga laki-laki paruh baya yang ada diseberang meja hingga--
"kenalin ini daru, nak." ujar perempuan itu mengenalkan anak lelakinya.
tidak.
apakah dunia sesempit itu?
aku dan daru jelas mengenal sebelumnya. baik aku maupun dia tidak ada yang mengucap salam perkenalan. kami duduk berhadapan, berusaha menceburkan diri dalam diskusi dua keluarga ini sambil menguyah hidangan utama.
aku tersadar bahwa ada dimitri lain selain kak yogis--
dia yang sekarang memotong steak, dia yang hari ini mengenakan kemeja putih dengan lengan digulung, dia yang rambutnya tertata rapi, dia yang hari ini melepas semua tindiknya,
dia,
handaru arsenio dimitri.
a/n finally ff hangyeomxtemulawak uyeay!!!
beberapa cast disini diambil dari buku "lyrics" jd jangan bingung ya!! soon, i'll put some chapter on private mode nantinya karena isinya rada eksplisit +18 hehe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
and if some of you wondering, outfitnya wina buat dinner nya pake yg kek diatas yha trus kak daru nyengir heheh moodboard dadakan.