when september 18th strike, theres daru with hands full of cakes, smiley face on the door dan dengan sabar menunggu respon ku--lowkey berharap agar aku memeluk lehernya dan memberi ciuman selamat datang tepat dibibirnya.
hal yang ia harapkan itu tidak pernah terjadi by the way. yang ada hanya aku yang berteriak nyaring--kegirangan dengan presensi dua kotak cake ulangtahun dan mulai membayangkan bagaimana rasa cake itu jika sudah mendarat di perutku.
smiley face on daru's slowly fade up. biasanya ada event dimana daru merajuk dan menolak tawaran sepotong cake yang akan kusuapkan ke mulutnya.
"aku maunya yang ulang tahun bukan kue ulang tahunnya."
aku bisa gila jika setiap hari menemukan handaru arsenio dimitri dalam kondisi manja seperti ini. bibirnya dimajukan persis bebek kecil menggemaskan. mukanya ia tekuk. kadang tangannya menarik ujung atasanku.
"jadi yang ulang tahun nih yang harus ngasi kado?"
daru mengangguk cepat. kali ini mulutnya sudah pasrah ku jejali beberapa sendok blueberry cheesecake.
"cuma dua kotak cake? aku gak semurah itu, ru."
tangan kanannya perlahan menelisik garis pinggulku. perlahan, menggunakan kekuatan yang ia miliki sebagai seorang pria, badanku terdorong mendekat ke arahnya.
"satu suapan lagi deh. then i'll give you your present." ucapnya. aku menuruti titahnya. satu sendok kue melayang masuk kedalam mulutnya.
"so, mana hadiah aku?"
daru membenarkan posisi duduknya. kedua tangannya yang tadi betah memeluk pinggangku kini memisahkan diri. tangan kanannya sibuk mencari-cari sesuatu dari kantong jas kerjanya--dan tumben sekali hari itu daru mengenakan jas.
"tutup mata dulu, win! biar surprise."
terlambat. aku sudah lebih dulu melihat kotak kecil berlapis bludru hitam dari balik jas abu-abunya.
"ga mau."
"yaudah nih hadiahnya-"
"freak! daru are you serious? mizuki- i mean this is mizuki goltz piece!" mataku lapar hanya karena logo mizuki tertulis di kotak hitam tadi. membuat kuriositas dan ekspektasiku semakin meningkat akan apa yang ada didalamnya.
daru tersenyum puas setelah melihat raut terkejut-sekaligus-senang-bukan-main terpampang jelas diwajahku.
"bener yang itu kan?"
"daru kamu tuh ya? kapan kamu bisa buka history browser akun net a porter aku??? ini kan aku masukin ke wish list??"
"ngg.... itu.... hhhh...."
"kan... gabisa jawab!!!"
"tapi udah seneng kan wish list nya aku kabulin?" balasnya, sambil menggaruk jambang rambutnya.
tuhan! tolong aku tidak sanggup berhadapan sama daru yang seperti ini! terlalu menggemaskan!
"win?"
"tapi kenapa gak berani checkout wish cult gaia ku? padahal aku tuh lagi kebelet banget pengen nenteng mini gaia's ark nya ih kam-"
celotehan panjangku terpotong karena daru yang mengapit bibirku rapat dengan jemarinya. badannya bergeser mendekat. kini deru nafasnya terasa jelas di ceruk leherku,
"so now, i want to see that new necklace on you and how beautiful it will be when the pearl bounce along with our body." ucapnya sambil memasangkan kalung ke leherku.
"daru!"
"you'll be on top, tonight."
a/n yang pingsan onlen karena konten daru-wina tolong angkat tangan!
QnA sabi nih! ayo yg mau nanya silahkan komen dibawah ya!
handaru arsenio dimitri
danessia winanda
jinendra amar rupadi
lainnya (eatjahe juga bole)
KAMU SEDANG MEMBACA
between a lover - song hangyeom
Ficción Generalkisah danessia winanda, kisah handaru arsenio dimitri, dan kisah kami sebagai kekasih. ©eatjahe 2018 +au +local name +lowercase +slow update +was #158 in GENERAL FICTION