"Hansol-ah tunggu aku!" kamu mengejar sahabat mu Choi Hansol yang telah berjalan dahulu di depan mu.
"Aish kau jalan lama sekali seperti siput" cibir Hansol padamu.
"Kau tahu kan aku baru saja mendapat hukuman lari karena tidak membawa tugas ku? Wajar saja jika jalan ku lambat karena kaki ku pegal tahu!"
Kesal mu padanya.Hansol hanya tertawa kecil menanggapi mu. Lalu ia berjongkok di hadapan mu.
"Eh kau kenapa?"
Kamu menghentikan langkah mu saat melihat Hansol."Naiklah. Kau lelah bukan? Anggap saja sebagai permintaan maaf karena aku tidak bisa menemani mu menjalani hukuman tadi"
Hansol menatap mu lembut sembari tersenyum.'Tuhan, kenapa rasa ini harus hadir lagi?' batin mu sembari mengepalkan telapak tangan mu untuk menetralkan detak jantung mu.
"Kenapa diam saja? Ayo naik" ucap Hansol padamu.
Kamu pun dengan ragu ragu menaiki punggung Hansol. Lalu Hansol pun menggendong mu selama perjalan menuju rumah kalian masing masing.
"(Y/n), ada yang ingin ku bicarakan padamu. Sebenarnya sudah lama sekali aku ingin mengatakan nya. Namun aku malu" ucap Hansol saat menggendong mu.
'Tunggu, apa dia juga menyukai ku?'
Sebuah senyuman kini telah terukir di bibir mu.
"Katakan saja" kamu menaruh dagu mu di pundak nya.
"Aku.... sebenarnya aku....suka pada Tzuyu. Tapi aku tidak tahu bagaimana mengungkap kan nya. Mau kau membantuku?"
Kamu yang mendengar ucapan sahabat mu itu terdiam sejenak.
'Jadi, selama ini dia menyukai Tzuyu? Bukan aku?'
'Dan cinta ku tandanya hanya bertepuk sebelah tangan? Bodoh! Bagaimana kau bisa menyukai sahabat mu sendiri? Ingat karena sahabat ya akan tetap menjadi sahabat sampai kapan pun'
Tak terasa air mata telah mengumpul di pelupuk matamu.
"A..ah Tzuyu ya? Em...Hansol-ah bisa kau turunkan aku disini saja?"
Kamu meminta pada Hansol agar menurunkan mu di perempatan jalan menuju rumah mu. Karena rumah Hansol dan kamu beda arah setelah perempatan itu.
"Kenapa disini? Tidak di rumah saja?" Tanya Hansol sambil menurunkan mu dari punggungnya.
"Kau pulang lah, pasti kau lelah menggendong ku. Makasih untuk hari ini"
Kamu hendak berjalan meninggalkan Hansol tapi dengan segera ia menahan tangan mu.
"Kau kenapa? Apa aku salah berucap?"
Tanya Hansol sambil menatap kedua matamu yang tengah berkaca kaca."Kau...menangis?" Hansol kini menangkup kedua pipi mu. Kamu dengan segera menepis tangan nya di pipimu.
"Ku mohon pulang lah" lirih mu sebelum berjalan meninggalkan Hansol.
🍃
[LEPASKAN]
Semenjak kejadian kemarin tentang kejujuran Hansol kini kamu mencoba menjauh darinya. Jika diajak ke kantin kamu akan menolak.
Jika diajak bermain kamu berkata seolah kamu sibuk. Kamu menjauh darinya hanya karena supaya kamu bisa melupakan rasa cinta yang tumbuh di hatimu pada nya.
Kamu tidak ingin akibat terlalu dekat dengan Hansol kamu menjadi semakin menyukainya dan sulit melepaskan nya dengan orang lain.
"Ah wae? Kenapa kau menghindari ku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine With Seventeen
Fanfiction[COMPLETED] Kisah antara kamu dan member Seventeen. © K N O C H U U X - 2016