S.Coups Imagine

3.4K 210 5
                                    

'Seharusnya kita tidak bertengkar bukan? Dan seharusnya juga tidak perlu ada kesalahpahaman diantara kita bukan? Aku tahu ini takdir, tapi izinkan aku untuk menyalahkan diriku atas takdir ini'
.
.
.

------

Seorang pria bernama Choi Seungcheol tengah berdiri memandang foto wanita di sebuah nisan. Wanita yang pernah mengisi hidupnya bahkan selalu ada di dalam hidupnya. Air mata berkali kali ia usap dengan ibu jarinya.

Rasa kehilangan orang yang sangat ia cintai masih menusuk ke dalam hatinya. Ia masih belum bisa menerima kenyataan yang sangat pahit ini. Andai saja hari itu ia tidak bertengkar dengan kekasihnya itu pasti kekasihnya tidak akan pergi meninggalkan nya untuk selamanya. Ia selalu menyalahkan dirinya sendiri. Menyalahkan sebuah takdir yang memang sudah saatnya untuk terjadi.

"*Yn*-ah, apa kabar mu? Sudah 2 bulan yang lalu kau pergi tanpa kabar. Bisakah kau kembali sejenak dan menyapaku? Aku sungguh merindukanmu" Seungcheol menempelkan sebuah bunga pada nisan kekasihnya itu.

"Maaf atas kebodohan ku. Maaf atas semua kesalah pahaman ini. Aku menyesal saat itu bertengkar dengan mu. Aku tidak tahu kalau ternyata itu pertemuan terakhir kita"
lagi lagi air mata itu kembali menetes.

------FlashBack--------

Suatu hari yang cerah dimana hari itu dirimu mengajak nya untuk bertemu di Sungai Han.

"Oppa, bisakah kita bertemu di Sungai Han sebentar? Ada yang ingin ku katakan dan ku berikan padamu"

"Tentu saja bisa. Apa sih yang tidak untuk mu"

"Baiklah ku tunggu sekarang ya"

"Mau ku jemput?"

"Tidak perlu, aku sudah ada di Sungai Han"

"Baiklah tunggu aku sebentar ya"

Sambungan telpon pun terputus. Dengan cepat Seungcheol mengambil kunci mobil di meja kamar nya itu.

🍃

Seungcheol tengah mengemudikan mobil nya menuju Sungai Han. Tidak biasa gadisnya mengajak untuk bertemu di Sungai Han secara mendadak.

'Mengapa perasaan ku tidak enak begini ya?' Gumam nya dalam hati.

Seungcheol pun keluar dari mobilnya karena tak terasa ia telah sampai di Sungai Han. Ia memandang sekilas pemandangan di sana.

"Kenapa terasa aneh?" gumamnya pelan.

Lalu ia mulai mencari mu. Hampir seluruh sekitar sungai han ia putari hanya untuk mencari keberadaan mu. Namun nihil, batang hidung mu sama sekali belum terlihat dimatanya.

"Dimana dia?"

Seungcheol pun mengeluarkan ponsel nya dari saku celana yang ia kenakan. Ia pun segera menghubungi mu. Namun tidak ada jawaban dari mu. Kamu tidak mengangkat nya.

"Kenapa tidak diangkat?" Seungcheol menghubungi mu lagi sambil berjalan mencari mu.

Saat itu pun matanya terkunci pada dua insan yang tengah berpelukan di dekat jembatan. Kamu dan pria lain. Kini emosi sangat memenuhi dirinya. Ia pun segera menghampiri dirimu.

"Sialan!" Dipukulnya lelaki yang tengah memeluk mu itu.

"Oppa hentikan!" kamu mencoba menghentikan Seungcheol yang terus menerus memukul pria itu.

"Wae?! Oh jadi ternyata ini yang mau kau berikan padaku? Melihatmu  berduaan dengan pria lain dibelakang ku? Kau tahu aku sudah mengitari Sungai Han berkali kali untuk menemukan mu dan sekali nya aku bertemu dengan mu kau sedang berpelukan dengan pria lain? Kau sangat hebat! Wanita seperti mu ternyata sama saja dengan wanita lain!"
Seungcheol menggenggam bahumu erat dan menatapmu penuh emosi.

Imagine With SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang