Epilog

5.6K 447 82
                                    


Sebuah akhir adalah awal yang baru

Sakura nyaris ambruk saat melihat tubuh Hidan yang tercerai berai di bawah sana. Dia tak pernah membayangkan hal seperti ini akan terjadi. Remasan di pundak sang gadis pun diabaikannya. Hatinya sedang remuk.

"Apa dia berharga untukmu?" tanya Shikamaru.

"Shikamaru, dia adalah temanku. Aku tahu, kau akan marah padaku karena hal ini. Tetapi, dia bukanlah Hidan yang telah membunuh Asuma-sensei. Dia adalah..."

"Kau mencintainya?"

Sakura terbelalak dan menatap kilau hitam Shikamaru sebelum mengangguk pelan. "Aku tidak ingin menyangkalnya."

Tidak ada percakapan lagi selama setengah jam kemudian sebelum Sakura merasakan derap langkah menuju ke tempatnya. Setidaknya ada 7 ekor rusa yang bergerak mengelilingi lubang menganga di depannya.

"Lakukanlah!"

Sakura tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Shikamaru saat ia menyaksikan tujuh ekor rusa itu mulai meneteskan cairan bening dari kelopak mata masing-masing. Cairan mirip kristal itu turun menuju ke ceceran tubuh Hidan di bawah sana.

"Shikamaru!"

"Rusa Nara hanya akan melakukan hal itu pada orang yang memiliki nurani, Sakura. Dia akan hidup jika itu yang kau inginkan."

"Shika..."

"Aku menginginkan kebahagiaanmu, Sakura. Pergilah bersamanya!"

Ucapan Shikamaru tertahan kala Hidan muncul dari lubang dengan pakaian yang compang-camping. Pemuda itu menyaksikan cara Sakura memeriksa keadaan Hidan sebelum mereka berpelukan.

"Ambillah!" Shikamaru melemparkan rompi jounin yang membalut tubuh pada Hidan.

Langkah Shikamaru terhenti kala kedua tangan Sakura telah menarik tubuhnya. Pemuda itu membiarkan air mata Sakura membasahi punggung sang pemuda. "Aku ingin bersamamu. Jangan meninggalkan aku lagi, Shikamaru!"

"Tapi..."

"Dia memilihmu. Kau bodoh jika meninggalkannya lagi." Suara Hidan menginterupsi.

Dan, Shikamaru berbalik. "Aku mencintaimu, Sakura."

Sakura balas mengangguk saat tangan Shikamaru menarik gadis itu dalam pelukan hangat. Mata hitam Shikamaru menatap Hidan yang kini memakai rompi jounin untuk menutupi dadanya yang terbuka.

"Jaga dia baik-baik!"

Kaki Hidan telah melangkah sebelum ia menengok sebentar. "Terima kasih telah memberikan kesempatan untuk orang jahat sepertiku."

"Orang yang dicap jahat pun harus memiliki kesempatan kedua."

"Hmmm. Selamat tinggal!"

Jika takdir yang memulai kisah mereka bertiga maka biar takdir pula yang mengakhiri.

***

Terima kasih telah mendukung dan rajin nongol di kolom komentar kisah ini. Saya minta maaf kalau endingnya nggak banget. Hahaha, kisah ini memang ditulis tanpa outline yang matang. Mengalir begitu saja. Jika banyak typo berserakan, logika yang salah kaprah, romance yang pasaran dan lain-lain, maafkan saya.

Semoga hari kalian juga menyenangkan sama seperti ending kisah ini. Kiss*muach*

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang