33

66 8 14
                                    

Tepat pukul empat pagi Anita sampai di Jeju tepatnya di pulau pribadi miliknya. Setelah sampai Anita bergegas menuju kamarnya yang terambang di laut jadi dia harus melewati jembatan terlebih dahulu.

Anita masuk ke dalam kamarnya dan disambut aroma terapi kesukaan nya, Anita segera membaringkan tubuhnya dan mulai memasuki dunia mimpi.
"Hmm aku pasti akan merindukan Sanha apalagi liburan ku tinggal 5hari lagi" Ucap Anita lalu akhirnya diaamarahnya

Disisi lain Sanha baru saja bangun dengan keadaan yang pusing. Ya benar-benar pusing
"Huuh sepertinya aku minum terlalu banyak" Keluhnya sambil memegangi kepalanya

"Tunggu... Anita mana??" Ucap Sanha dengan mata yang menggerilya seluruh tempat itu

Sanha mulai melangkah kan kakinya dan mencari Anita disetiap sudut ruangan namun hasilnya nihil. Sanha mulai merasa kesal dan akhirnya dia melihat sebuah Note kecil di meja makan.

To: Sanha

Sanha-ya tadi malam adalah malam yang tak terlupakan bagiku, tadinya kita hampir bersatu namun tiba-tiba kau memanggil Yuko. Dan saat itulah aku sadar kau menyukai Yuko dan bukan aku jadi aku mohon kejarlah cinta mu itu dan aku akan pergi selamanya.

Hwaiting💪
From: Anita❤

Sanha merobek dan membuang kertas itu sampai menjadi beberapa bagian, dengan lesu ia langsung pergi dari apartemen Anita dan kembali ke dorm Astro.

Selama mengendarai mobil Sanha terus menerus memikirkan Anita bahkan dia mengendarai kendaraan nya Dengan sangat kencang.

"Kau curang Anita.... Kau curang" Ucap Sanha sambil menahan amarahnya

➖➖➖

Adhisti terbangun dari tidurnya karena ingin membuang air kecil, sebelum dia beranjak dari tempat tidur nya Adhisti sempat melirik ke arah jam Beker dan menunjukan pukul empat pagi.

"Heumm masih terlalu pagi" Ucap Adhisti lalu mulai beranjak dari kasurnya dan pergi ke kamar mandi

Jarak kamar mandi dengan kamar Adhisti tidak terlalu jauh tapi karena satu kamar mandi yang dibawah untuk pria jadi mau tak mau Adhisti harus naik ke atas.

Adhisti dengan setengah kesadaran mulai berjalan menaiki tangga satu persatu. Hingga akhirnya sampailah Adhisti di kamar mandi.

Setelah selesai dengan urusan sebelumnya Adhisti berniat kembali ke kamar namun sebelum kembali ke kamar Adhisti mendengar suara seorang pria yang sedang menangis.

Huwaaaa

Adhisti tadinya ingin lari namun karena dia terlalu kepo akhirnya dia memberanikan diri untuk mengintip ke kamar yang menjadi asal suara.

"Lah ini kan kamar Mingyu Oppa, Vernon, Guanlin sama Woojin" Gumam Adhisti

Adhisti mulai mengintip dan terlihat Vernon, Guanlin dan Woojin sedang memberikan semangat untuk Mingyu yang sedang patah hati.

"Wah sepertinya mereka tidak tidur semalaman mata mereka merah" Ucap Adhisti dengan pelan

"Sudahlah Mingyu. Kau harus melupakannya" Ucap Woojin

"Menurutmu melupakan itu mudah?, bahkan melupakan orang yang kau cintai lebih sulit dari pada menghafal koreografi satu album penuh" Ucap Mingyu sambil tetap memeluk syal milik Shania yang pernah dia Pinta paksa

"Jadi Mingyu Sunbae patah hati ya... Aku baru tau" Ucap Adhisti dalam Batin sambil menempelkan telinganya pada Pintu

"Hyung, aku mendengar sesuatu dari arah pintu" Ucap Guanlin yang merasakan sesuatu

7 Best Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang