35. True Story

26 5 6
                                    

Eve Gadis Cantik itu tertawa Melihat tulisan tangannya sendiri Di buku diary lamanya. Buku diary itu berisi tentang Eve Dan teman-temannya yang suatu Saat Nanti Akan bertemu idol favorite mereka.

"Anjirr Dulu gw alay banget. Udah alay, Gila lagi" Ucapnya sambil membaca karangan masa kecilnya Saat masih duduk Di bangku kelas 9 SMP.

Eve Dan teman-temannya Dulu memang memiliki imajinasi yang terlalu berlebih Dan lebih bodohnya Ialah sendiri yang mencetuskannya.

Gadis itu menutup diary Nya Dan menaruhnya Di kotak kenangan. Sudah 8 tahun mereka bertujuh berpisah untuk mengejar mimpi masing-masing.

Eve tidak bisa berbohong, Bahwa Ia Sangat merindukan teman-temannya apalagi Saat Ini Dia harus menyelesaikan kuliahnya Di Thailand.

Bergulat dengan skripsi yang entah Kapan Akan selesai. Gadis itu menaruh Kotak kenangan itu dibawah ranjang tempat tidur.

Gadis Cantik itu mengambil photo Di samping tempat tidurnya, photo tersebut memperlihatkan dirinya Dan teman-temannya Saat acara kelulusan.

"Gw Rindu Kalian" Ucapnya Sambil memeluk photo tersebut

✔️✔️✔️

Adhisti. Gadis yang terlihat sangat Lelah akhir-akhir ini. Gadis manis itu sedang menyelesaikan S1 nya jurusan Seni Dan yah Ia sedang berada Di caffe milik sahabatnya sambil menyelesaikan skripsi Nya.

"Skripsi Lagi?" Tanya seorang wanita yang membuyarkan fokus Adhisti pada laptopnya, Adhisti menengok kearah Suara Dan melihat wanita yang membawa 2 cangkir kopi. Yap Gadis itu sahabatnya. Yuko.

"Ehh Yuko. Lu belum pulang?" Tanya Adhisti Sambil menatap Yuko yang Sedang duduk Di depannya

"Belum. Gw nungguin lu" Ucap Yuko Dan dibalas anggukan Oleh Adhisti

Lalu Yuko teringat sesuatu, Dan mengambil Surat undangan kepada Adhisti, Adhisti mengerutkan Kening.

"Apaan nih?" Tanya Adhisti sedangkan Yuko menggindingkan Bahu dan menyeruput kopi cappuccino kesukaanya.

Adhisti membaca Surat itu Dan cukup terkejut.
"Hah?? Hani Tunangan? Serius?" Tanya Adhisti Pada Yuko, Yuko mengangguk singkat.

"Seminggu lagi. Lu mau dateng gak?" Tanya Yuko Dan dibalas anggukan Oleh Adhisti, Dia butuh liburan.

"Jauh sih tapi gak apalah, Gw mau liburan. Tugas ngampus gw juga dah selesai semua tinggal nih skripsi yang gak tau kapan Selesainya" Ucap Adhisti

Yuko menghela nafas Kasar, Dia tidak pernah merasakan kehidupan kampus. Saat lulus SMA Ia hanya focus terhadap Cita-citannya yaitu membuat caffe Dan Panti Asuhan. Mimpinya terwujud bahkan dirinya masuk sebagai pengusaha Muda paling berpengaruh tapi ia masih merasa kurang. Kurang wawasan, pendidikan Dan masih banyak lagi sehingga Yuko selalu merendah.

"Oyy mulai murung lagi nih" Ucap Adhisti sambil menyenggol Yuko yang terkunci dalam pikirannya sendiri

Yuko hanya nyengir Dan mulai mencari Bahan obrolan Baru dengan sahabatnya yang sedang focus terhadap laptop didepannya.
"Kalau skripsi lu selesai tepat waktu. Kelulusan lu kapan?" Tanya Yuko

Adhisti menggerutkan dahinya.
"Maunya sih selesai sebulan lagi ntar tinggal sidang terus lulus deh" Ucap Adhisti yang masih Fokus Pada laptopnya.

Adhisti. Gadis itu benar-benar mencintai dunia photograph, Sejak kecil cita-citannya adalah menjadi photographer handal Dan memiliki studio photo sendiri. Saat lulus SMK Dia segera ditawari untuk bekerja Di berbagai studio namun Gadis itu Lebih memilih melanjutkan pendidikanya. Ia bertemu dengan Yuko Saat sedang tes masuk universitas tapi temannya bukan sedang tes melainkan berjualan eskrim keliling Dan Sekarang sahabatnya itu sudah sukses.

Adhisti mencuri pandang Saat Yuko meminum kopinya.
"Gw gak nyangka lu Bisa mewujudkan mimpi yang Dulu pernah gw sebut 'Aneh' "

➖➖➖

Feliv. Wanita itu sedang melaksanakan kerja rodinya atau Lebih tepatnya kerja lembur, jam menunjukan pukul 22.00 namun Gadis itu belum pergi Tidur meskipun rasa ngantuk sudah menguasainya.

Dipikiran orang lain mungkin kehidupan Feliv itu Sangat sempurna. Memiliki wajah yang rupawan, menjadi Divisi utama perusahaan ternama, Cerdas Dan Tentu Saja kaya. Pernahkah Kalian mendengar 'Kebahagian tidak bisa dibeli dengan uang' Dan itu yang Feliv Rasakan.

Cita-citanya sejak kecial ialah menjadi dokter namun apalah daya. Keluargannya hidup pas-pasan sehingga tidak bisa membiayai Sekolah kedokteran yang Gadis itu inginkan.

Gadis itu Harus berusaha agar tetap Bisa kuliah Dan melanjutkan pendidikanya. Beasiswa Ia dapatkan Dan lulus sebagai lulusan terbaik, membuat dirinya semakin benci terhadap dunia Ini.

Benci. Karena banyak sekali orang bermuka dua Dan munafik didunia ini, Ia masih mengingat Saat pulang Dari kelulusan SMA nya, orang tuanya Hujan-hujanan untuk meminjam uang kepada saudaranya namun Hasil yang mereka dapatkan adalah cacian Dan makian. Feliv yang Saat melihat langsung orang tuanya dicaci, membuat gadis itu tumbuh dalam rasa dendam.

Dia Benci Pada dunia ini. Saat dirinya sukses, saudara-saudaranya Tanpa Malu Meminta Dan meminjam, dengan senang Hati Feliv memberikannya dengan jaminan Tanah mereka. Dasarnya Gila harta mereka langsung mengiyakan, Dan membuat Feliv menjadi orang Kaya mendadak Karena mereka tak sanggup membayar.

Feliv membanting laptop didepannya.
"Persetan dengan pekerjaan Ini. Aku benci pekerjaan ini" Ucapnya Dan mulai berjalan ke Arah kasurnya.

Dirinya hanya rebahan sebentar lalu ponselnya berbunyi menandakan Ada sebuah pesan masuk. Ia mengambil ponselnya diatas nakas Dan melihat notifikasi pesan email, Gadis itu segera membukanya.

Kening nya mengkerut, Hani?? Siapa dia?. Pesan video singkat terpampang jelas. Itu undangan pertunangan. Feliv merasa tidak pernah mengenal seseorang bernama Hani.

"Siapa sih? Salah ngirim email Kali yah?" Ucapnya Dan berusaha acuh, Sampai akhirnya sebuah photo lama menyadarkan Gadis itu Saat melihat email lamanya.

"What?? Sejak Kapan gw punya sahabat" Pikirnya Dan mulai mengingat nama-nama Di photo itu Dan tidak Salah lagi photo itu adalah photo dirinya Dan sahabat-sahabatnya Saat perpisahan Di Bali.

Telpon berdering Dan menampakan nama "Bos Gila".

"Halo Pak, Selamat malam"

"feliv besok kamu berangkat ke Thailand untuk mengikuti rapat disana Dan memeriksa pembangunan disana"

Sesuai dengan nama kontak nya Bos Gila, Baru Lusa kemarin Feliv pulang Dari Kepulauan karibia Dan Sekarang harus berangkat ke Thailand.

Feliv menghembuskan Nafas kasar Dan mulai berkata.
"Baiklah"

"Oh ya Kau tak Akan sendiri. Kau Akan mempunyai manager Baru Dan sebagai translator disana"

"Baik pak"

Lalu Suara telephone terputus terdengar ditelinganya. Feliv mengambil bantal dan mulai terisak dalam diam. Sungguh Dia Lelah, meskipun sudah membalas dendam namun rasa sakit dalam hatinya belum juga hilang.

Rasa sakit menggerogoti hatinya dengan cepat gadis itu mengambil sebuah obat yang berada Di Laci samping tempat tidurnya.

Gadis itu meminum pil, yang tak lain Dan bukan adalah obat tidur. Ia meminum obat itu sangat banyak. Tak peduli jika Ia harus meninggal Karena overdosis.

"Yang penting rasa sakit gw hilang. Toh gak Ada yang peduli Sama gw" Ucap Feliv Dan mencoba untuk Tidur

Tbc

Holla Ada yang kangen dengan kuwhh. Wkwkwkw, Udah Lama gak meriksa dunia orange ini

Happy reading yahh gaess

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

7 Best Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang