Pertemuan

22 0 0
                                    

"Ris" suaraku mengagetkan Risa

"Lo mau kasih coklat ke siapa?" Tanyaku kebingungan sebelum dia menjawab panggilan ku tadi

"Gue cuma ada dua pilihan. Kak Deva atau Ari" Risa menunjukkan dua jarinya

"Ari yang mana tuh?" tanyaku lagi. Risa adalah orang yang ku juluki Kepo Wanna Be. Dia mempunyai serba ingin tahu termasuk masalah laki laki. Wajar saja Risa tau hampir seluruh laki laki di sekolah ini.

"Ari itu lho anak kelas sebelah, rambutnya klimis banget itu lho, ganteng tapi ga pake banget kayak Kak Deva" Ekspresi Risa membuatku tertawa kecil.

"Kalian mau ke kantin ga?" Celetuk Sani

"Bolehh tapi ga jajan ya, cuma mau cuci mata aja" Jawab Risa

"Uhhh dasar playgirl" Teriak Aku dan Sani
.
.
Kantin di sini bak restoran, luas. Makanannya juga enak dan higienis. Aku memesan kwetiau, Sani memesan mie ayam, dan Risa yang katanya hanya ingin cuci mata akhirnya memesan satu mangkok bakso.

"Eh katanya mau cuci mata aja?" Tanya Sani nampak kaget melihat Risa memesan bakso

"Cuci mata juga perlu tenaga" Risa mengeluarkan uang di dalam sakunya

Aku dan Sani mencari tempat duduk sedangankan Risa menunggu pesanan kami.

"Sini aja yuk, San" aku menarik kursi di depanku. Sani ikut menarik kursi tepat berhadapan denganku.
.
.
"Makanan sudah datang. Selamat menikmati ya teman lama dan teman baruku" Risa datang membawa nampan, meletakkannya di atas meja kami dan duduk di sebelahku.

Sedang menikmati makanan tiba tiba Risa memanggilku

"Shya"

"Hmm" mengunyah kwetiau membuatku sulit untuk berkata

"Shya" Risa memanggilku lagi

"Hmm" Aku masih menguyah kwetiau

"Ih.. Ashyaaaaaa" Teriak Risa

Secara refleks, dengan muka kesal dan kwetiau masih di mulutku, aku memukul meja kemudian menengok ke arah Risa.

"Gak jadi deh" Risa menyedot minumannya

"Udah, ah makan dulu. Tinggal makan aja pake acara ribut" Sani menengahkan

Risa melanjutkan makan makanannya, begitu juga aku. Semua tenang sampai kami selesai makan

"Alhamdulillah kenyang" Sani mengambil HP nya di kantong rok sebelah kiri

"Ke kelas, yuk" Aku berangkat dari tempat duduk

"Ih.. Nanti" Tangan Risa menghadang diriku yang sudah setengah berdiri tapi matanya mengarah ke objek lain

"Ada apaan sih?" Aku duduk kembali dan mengikuti arah mata Risa

"Itu Kak Deva, Shya. Sama temen temennya" Risa meminum green tea latte yang hampir habis. Risa sangat menyukai green tea latte, namun dia tidak menyukai green tea selain green tea latte

"Ohh itu yang tadi katanya cuci mata" pipiku tepat bersebelahan dengan pipi Risa

"Psssttt...!" Risa menjauhkan pipiku dari pipinya dan mengarahkan telunjuk ke arah bibirnya tanda jangan berisik.

Aku tertawa kecil. Aku kembali mendekatkan pipiku ke pipi Risa dan melihat Kak Deva.

Sani yang heran akhirnya perlahan lahan menengok ke belakang, melihat objek yang kami lihat.

"Lalu? Kita mau liatin dia terus dari sini?" Sani menoleh lagi ke arah kami

Aku hanya menoleh ke arah Risa. Melihat tatapan Risa yang begitu tajam pada Kak Deva nya itu.

HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang